Komponen Alginat Pemanipulasian Alginat

diantaranya manipulasi mudah dan tidak memerlukan banyak peralatan, relatif tidak mahal, dan nyaman bagi pasien. Bahan cetak ini juga mudah ditolerir oleh pasien karena cepat mengeras dan terdapat aroma yang menyegarkan seperti permen karet untuk mengurangi reflek muntah. Kekurangan dari bahan cetak alginat ini adalah mempunyai sifat sineresis dan sifat imbibisi yaitu menyerap air sehingga dapat mengakibatkan perubahan dimensi pada hasil cetakan, selain itu bahan cetak alginat juga mempunyai potensi retensi mikroba lebih kuat dibanding bahan cetak lainnya karena terjadi penyerapan cairan rongga mulut saat dilakukan pencetakan. 4,6,8,10

2.4.3.1 Komponen Alginat

Komponen aktif utama dari bahan cetak alginat adalah komponen yang larut air, seperti natrium dan kalium. Bila komponen alginat dicampur dengan air, bahan tersebut akan membentuk sol. Sol tersebut sangat kental meskipun dalam konsentrasi rendah. Alginat dapat larut membentuk sol dengan cepat bila bubuk alginat dan air diaduk dengan kuat. Menurut ANSI-American Dental Association ADA Specification NO.18 komposisi alginat dan fungsinya dapat dilihat dalam table berikut. 37,38 Tabel 2. Komposisi Bahan Cetak Alginat dan Fungsinya. KOMPONEN FUNGSI Sodium atau Potassium alginat salt Untuk melarutkan bubuk dalam air dan bereaksi dengan ion kalsium Calcium Sulfate Untuk bereaksi melarutkan bubuk alginat dari bentuk kalsium alginat yang tidak larut Sodium Phospate Untuk bereaksi dengan kalsium sulfat dan memperlambat setting time. Diatomaceous earth atau silicate powder Untuk kontrol konsistensi pencampuran dan fleksibilitas setting time Potassium sulfate atau potassium zinc fluoride Untuk menetralkan efek penghambat kekerasan selama pembuatan model gips Quaternary ammonium compounds atau klorhexidin Sebagai self desinfeksi Organis glycol Sebagai pelapis partikel-partikel powder untuk meminimalkan debu selama pengadukkan Pigments Untuk memberikan warna Phenylalaine Untuk bahan pemanis Wintergreen, peppermint,anise Untuk memberikan rasa yang nyaman

2.4.3.2 Pemanipulasian Alginat

Bubuk alginat dan air harus diukur sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrik dan apabila alginat dan air dicampur akan menghasilkan bentuk pasta. Jumlah relatif air dan bubuk alginat mempengaruhi fleksibilitas alginat dan campuran yang kental akan menghasilkan fleksibilitas yang lebih rendah. Pengadukan dilakukan dengan cepat dan terus-menerus, spatula bersinggungan sempurna dengan dinding rubber bowl serta membentuk angka 8 hingga sepenuhnya homogen. Bila pengadukan tidak sempurna, kekuatan gel akan berkurang sampai 50. Demikian juga bila pengadukan terlalu lama, gel akan rusak dan kekuatannya akan menurun, sehingga mudah koyak pada saat pencetakan. Waktu pengadukan yang umum adalah 30 detik sampai 1 menit, tergantung tipe alginat yang digunakan. Berdasarkan spesifikasi American Dental Association ADA nomor 18 terdapat dua jenis alginat yaitu jenis alginat yang mengeras dengan cepat 1-2 menit dan yang mengeras dengan kecepatan yang normal 2-5 menit. 37,38 Lebih dari 100 tahun yang lalu Professor W.C.Barret dari Buffalo Dentistry School USA menitik beratkan tentang bahaya penularan penyakit infeksi dari rongga mulut pasien semasa proses perawatan gigi. Saat dilakukan prosedur pencetakan, terutama pada pasien yang mempunyai kesehatan rongga mulut yang kurang baik, membran mukosa dan gusi dapat mengalami cedera maka saliva dan darah dengan mudah akan terdapat pada hasil cetakan. Hal ini menyebabkan bakteri dan virus yang berada pada rongga mulut melekat pada hasil cetakan tersebut. Apabila hasil cetakan ini diisi dengan gips maka mikroorganisme ini akan berpindah pula pada permukaan gips dan keadaan ini akan memberi resiko yang tinggi kepada dokter gigi, perawat dan laboran untuk terkontaminasi infeksi melalui sentuhan tangan. 39 Menurut beberapa penelitian, hasil cetakan yang terkontaminasi bakteri dapat menularkan penyakit atau menjadi sumber infeksi silang yang dapat menyebar ke dokter gigi, perawat maupun teknisi laboratorium. Untuk mencegah terjadi infeksi silang maka hasil cetakan harus dicuci dibawah air mengalir selama 15 detik dan setelah itu dilakukan desinfeksi supaya dapat meminimalkan jumlah bakteri pada hasil cetakan dan juga dapat mencegah terjadinya infeksi silang. 4,8 Desinfeksi pada hasil cetakan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu direndam atau disemprot, namun kedua metode ini mempunyai keuntungan dan kerugiannya tersendiri. Metode yang paling sering digunakan adalah metode perendaman karena metode ini memungkinkan larutan desinfektan mencapai seluruh permukaan hasil cetakan terutama pada daerah undercut hasil cetakan alginat dan juga dapat mengurangi resiko terhirupnya partikel- partikel larutan desinfektan. Lama perendaman hasil cetakan harus sesuai dengan jenis larutan desinfektan yang digunakan supaya tidak terjadi distorsi pada hasil cetakan. Perendaman hasil cetakan alginat dalam larutan sodium hipoklorit 0.5 dan glutaraldehid 2 dilakukan selama 10 menit.

2.5 Kerangka Teori