45
BAB 4. HASIL
Jumlah total kelahiran prematur selama Juli 2012 sampai Desember 2012 adalah 107 orang dan diperoleh 64 orang ibu yang melahirkan bayi prematur
dan tidak mempunyai jumlah ASI yang cukup. Dari 64 orang ibu, 12 orang dieksklusikan dari penelitian ini karena 4 orang mempunyai bayi yang lahir
dengan usia gestasi 34 minggu, 3 orang berusia 30 tahun, 3 orang obesitas dengan BMI 30 kgm
2
dan 2 orang melahirkan bayi kembar. Lima puluh dua orang ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
menjalani pemeriksaan EKG untuk melihat aritmia jantung. Dari 52 orang yang menjalani pemeriksaan EKG, seluruhnya mempunyai EKG yang normal.
Kemudian subyek menjalani program konseling laktasi selama 7 hari untuk meningkatkan produksi laktasi. Dari 52 orang ibu yang menjalani program
konseling laktasi, 2 orang tidak berhasil menjalani program karena bayi meninggal selama perawatan. Kedua bayi meninggal dengan diagnosis
gawat napas et causa penyakit membran hialin dengan sepsis. Dari 50 orang ibu yang telah selesai menjalani konseling ASI, seluruhnya mengalami gagal
laktasi. Selanjutnya subyek dibagi secara acak dengan randomisasi sederhana tabel random menjadi 2 kelompok menjadi kelompok A dan B,
masing-masing terdiri dari 25 orang ibu. Selama penelitian berlangsung terdapat 4 orang ibu yang drop out karena bayi meninggal selama perawatan.
Empat orang ibu yang drop out tersebut berasal dari 3 orang dari kelompok
Universitas Sumatera Utara
46
plasebo dan 1 orang dari kelompok domperidon gambar 4.1. Tiga orang dari kelompok plasebo drop out karena bayi meninggal dengan diagnosa
gawat napas et causa penyakit membran hialin dengan sepsis. Kedua subyek yang drop out ini mempunyai berat lahir 1000 gram dengan usia
gestasi 28 minggu, dan satu orang lainnya mempunyai berat lahir 1480 gram dengan usia gestasi 32 minggu. Pada kelompok domperidon drop out karena
bayi meninggal dengan diagnosa gawat napas et causa pneumonia neonatal dan sepsis, dengan berat lahir 2000 gram dan usia 34 minggu.
Universitas Sumatera Utara
47
Gambar 4.1. Profil penelitian
ibu yang melahirkan bayi prematur dan tidak mempunyai ASI yang cukup
n = 64 12 ibu dieksklusikan :
- 4 ibu yang melahirkan bayi dengan usia gestasi 34 minggu
- 3 ibu berusia 30 tahun - 3 ibu obesitas BMI 30 kgm
2
- 2 ibu yang melahirkan bayi kembar ibu menjalani pemeriksaan EKG
n = 52
ibu dengan hasil EKG normal dan menjalani konseling laktasi
n = 52 2 ibu dieksklusikkan karena bayi
meninggal selama perawatan ibu gagal laktasi n = 50
Randomisasi sederhana n = 50
Kelompok Domperidon n = 25
Kelompok Plasebo n = 25
Volume ASI
24 jam sebelum pengobatan
Hari ke-7 pengobatan
Hari ke-10 3 hari setelah berhenti pengobatan
3 ibu drop out karena bayi meninggal selama perawatan
1 ibu drop out karena bayi meninggal selama perawatan
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.1 menunjukkan karakteristik subyek yang mengikuti penelitian ini. Penilaian karakteristik dasar antara kelompok domperidon dan plasebo
mencakup rerata jumlah ASI sebelum pengobatan, usia ibu, jumlah anak, usia gestasi, jenis persalinan, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, berat badan lahir
bayi dan usia bayi saat datang. Rerata usia ibu pada kelompok domperidon dan plasebo adalah 26 tahun dan 25 tahun. Rerata jumlah anak pada kedua
kelompok adalah 1 orang dan rerata usia gestasi pada kedua kelompok adalah 31 minggu. Pada kelompok domperidon lebih banyak menjalani
persalinan spontan pervaginam dibandingkan dengan caesarean section, namun sebaliknya pada kelompok plasebo lebih banyak menjalani persalinan
caesarean section dibandingkan spontan pervaginam. Pendidikan ibu terbanyak pada kedua kelompok adalah SMU 48 dan 52 dengan
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 96. Rerata berat badan lahir bayi pada kelompok domperidon dan plasebo adalah 1656 gram dan 1636 gram.
Rerata usia bayi saat datang ke unit perinatologi pada kedua kelompok adalah 5 hari. Rerata jumlah ASI pada kelompok domperidon adalah 83.3
42.99 dan kelompok plasebo adalah 66.6 49.84.
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.1. Karakteristik dasar subyek penelitian
Karakteristik Domperidon
n = 25 Plasebo
n = 25 Usia ibu tahun; rerata SB
26.8 3.47 25.7 3.67
Jumlah anak 1.9 0.83
1.7 0.9 Usia gestasi minggu, rerata SB
31.4 3.05 31.5 2.48
Jenis persalinan, n Persalinan spontan pervaginam
Caesarean section 14 56
11 44 11 44
14 56 Pendidikan, n
SD SMP
SMU D3D4
S1S2 8 32
416 12 48
1 4 0 0
7 28 5 20
13 52 0 0
0 0 Pekerjaan, n
Pegawai Negeri Sipil Karyawan swasta
Wiraswasta Petaninelayan
Tidak bekerja Ibu Rumah Tangga 0 0
0 0 1 4
0 0
24 96 0 0
0 0 1 4
0 0
24 96 Berat badan lahir gram; rerata SB
1656.8 346.2 1636.8 386.75
Usia bayi hari, rerata SB 5.6 6.75
4.8 4.42 Jumlah ASI sebelum pengobatan ml; rerata SB
83.3 42.99 66,6 49.84
Perbedaan jumlah ASI kelompok domperidon dan plasebo pada hari ke 7 pengobatan dan 3 hari setelah berhenti pengobatan dapat dilihat pada
tabel 4.2. Analisa data dilakukan dengan uji t tidak berpasangan dan didapatkan hasil terdapat perbedaan yang bermakna jumlah ASI pada hari ke
7 pengobatan dan 3 hari setelah berhenti pengobatan pada kelompok domperidon dibandingkan kelompok plasebo.
Universitas Sumatera Utara
50
Tabel 4.2. Perbandingan jumlah ASI pada kelompok domperidon dengan plasebo
Jumlah ASI ml Domperidon
n = 25 Plasebo
n = 25 IK 95
P Hari ke 7 pengobatan
181.6 80.26 72.46 57.84
69.36 – 148.93
0.0001 Hari ke 3 berhenti
pengobatan 179.12 82.4
69.32 51.74 70.67
– 148.93 0.0001
nilai dalam rerata SB
Pada tabel 4.3 dapat dilihat perbandingan jumlah ASI pada hari ke 7 pengobatan dan 3 hari setelah berhenti pengobatan pada kelompok
domperidon. Dengan menggunakan uji t berpasangan maka didapatkan hasil tidak terdapat perbedaan bermakna jumlah ASI pada hari ke 7 pengobatan
dengan 3 hari setelah berhenti pengobatan P0.05. Pada kelompok plasebo
tidak dijumpai perbedaan yang signifikan jumlah ASI sebelum pengobatan, hari ke 7 pengobatan dan 3 hari setelah berhenti pengobatan P0.05.
Tabel 4.3. Perbandingan jumlah ASI hari ke 7 pengobatan dan 3 hari setelah berhenti pengobatan pada kelompok Domperidon
N Rerata SB
IK 95 P
Jumlah ASI hari ke 7 pengobatan 25
181.6 80.26 - 8.67 - 13.64
0.65 Jumlah ASI hari ke 3 berhenti
pengobatan 25
179.1 82.40
Untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi produksi ASI pada hari ke 7 pengobatan dan 3 hari setelah berhenti pengobatan maka
dilakukan analisis bivariat tabel 4.4. Berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi jumlah ASI adalah jumlah
Universitas Sumatera Utara
51
anak, pendidikan ibu, jenis obat pada hari ke 7 pengobatan dan jenis obat pada 3 hari setelah pengobatan P0.25.
Tabel 4.4. Hasil analisis bivariat untuk model multivariat
Variabel P
Usia ibu 0.30
a
Usia gestasi 0.575
a
Jumlah anak 0.117
a
Pendidikan ibu 0.133
a
Jenis persalinan 0.782
a
Jenis obat pada hari ke 7 pengobatan 0.0001
b
Jenis obat pada 3 hari setelah berhenti pengobatan 0.0001
b
a : uji Korelasi Spearman b: uji Korelasi Pearson
Pada studi ini dilakukan analisis multivariat regresi linier terhadap jumlah anak, pendidikan ibu dan jenis obat pada hari ke 7 pengobatan.
Didapatkan hasil bahwa variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi jumlah ASI pada hari ke 7 pengobatan adalah variabel jenis obat dengan
kekuatan korelasi sebesar 0.623. Persamaan yang didapatkan adalah jumlah ASI = 72.46 + 109.14 jenis obat. Untuk jenis obat domperidon diberi nilai 1
dan plasebo diberi nilai 0. Pada uji ANOVA didapatkan P0.05 maka persamaan yang diperoleh layak untuk digunakan.
Dari 50 orang ibu yang mendapat pengobatan tidak ada ibu yang mengeluh efek samping obat seperti mulut kering, sakit kepala, nyeri perut
dan rasa tegang pada payudara.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB 5. PEMBAHASAN