31
lemak ASI yang dipengaruhi oleh derajat penuhnya payudara dan kebiasaan makan.
35
Derajat penuhnya payudara berhubungan terbalik dengan produksi susu. Kandungan lemak meningkat bila ASI sering dikeluarkan atau payudara
dikosongkan. Semakin lama interval menyusui maka semakin lama payudara dikosongkan, akibatnya kadar lemak dalam ASI juga berkurang.
22
Pada studi ini payudara penuh pada pagi hari setelah 3 jam tidak dikeluarkan
dibandingkan malam hari yang dipompa setiap 3 jam. Selain itu hal ini terjadi akibat sampel pagi hari diambil setelah puasa semalaman, sedangkan
sampel malam hari diambil setelah beberapa kali makan. Oleh karena itu mengingat bayi prematur membutuhkan kandungan kalori yang tinggi,
sebaiknya pengeluaran ASI malam hari lebih dipilih.
35
Pemberian domperidon tidak mengubah komposisi ASI yang dihasilkan. Suatu studi acak tersamar ganda mengenai efek domperidon
terhadap komposisi ASI bayi prematur, didapatkan hasil domperidon meningkatkan volume ASI tanpa mengubah komposisi nutrien.
36
2.2.7. Dosis
Pada penelitian uji klinis desain menyilang, acak tersamar ganda di Australia terhadap 6 ibu dari bayi prematur, yang mendapat domperidon 30 mghari
dan 60 mghari. Dua per tiga sampel menunjukkan peningkatan produksi ASI dan serum prolaktin yang signifikan. Peningkatan produksi ASI pada sampel
ditunjukkan pada peningkatan dosis 30 mg menjadi 60 mg, meskipun jumlah
Universitas Sumatera Utara
32
domperidon yang terdapat di ASI sangat sedikit dan risiko terhadap bayi yang disusui minimal.
27
Dosis domperidon yang direkomendasikan sebagai galaktogogue adalah 10 mg per oral, diberikan 3 kali perhari selama 1 sampai 2
minggu.
31,32
2.2.8. Efek samping
Dari 4 studi yang telah dilakukan, tidak dijumpai efek samping pada ibu maupun bayi. Ibu dengan penyakit jantung sebaiknya tidak meminum obat ini
karena berpotensi menimbulkan aritmia jantung. Domperidon tidak larut air dan tidak melewati sawar darah otak. Hal ini menurunkan efek samping
sistem saraf pusat dan ekstrapiramidal yang terlihat pada pemberian metoklopramid. Oleh karena itu domperidon lebih dipilih sebagai
galaktogogue dibandingkan metoklopramid.
28,31,37,38
Efek samping yang sering muncul adalah mulut kering, sakit kepala, nyeri abdomen, dan pada pasien yang tidak menyusui timbul gejala yang
berhubungan dengan prolaktin seperti galaktorea, ginekomastia, rasa tegang pada payudara, dan menstruasi tidak teratur.
28
Namun terdapat sebuah laporan kasus yang menunjukkan pemanjangan QT reversibel pada neonatus
setelah pemberian domperidon oral. Dua faktor risiko yang diidentifikasi adalah usia gestasi yang sangat rendah dan kadar kalium serum di atas
normal.
31,39
Studi prospektif di Turki mengenai efek domperidon terhadap
Universitas Sumatera Utara
33
interval QT pada bayi prematur yang mendapat domperidon dosis 0.25 mgkg setiap 6 jam, didapatkan hasil domperidon tidak menimbulkan aritmia atau
gangguan konduksi pada bayi prematur.
40
Food and Drug Administration FDA Amerika tahun 2004 mengeluarkan peringatan bahwa wanita yang menyusui tidak boleh
menggunakan domperidon karena adanya peningkatan risiko terjadinya aritmia jantung dan kematian mendadak yang diobservasi pada pasien
kanker dengan kadar kalium rendah yang mendapat terapi domperidon intravena dosis tinggi bersamaan dengan kemoterapi.
41
Walaupun efek aritimia pada pemberian domperidon ini tidak boleh diabaikan, peringatan
FDA mengenai penggunaan domperidon untuk meningkatkan laktasi dianggap berlebihan.
Data farmakokinetik yang tersedia, walaupun terbatas, menunjukkan ekskresi domperidon ke ASI sangat rendah kurang dari 0.01. Tidak ada
efek samping yang dilaporkan pada bayi.
31
Selain itu American Academy of Pediatrics menggolongkan domperidon sebagai obat-obatan yang efek
terhadap bayi menyusui tidak diketahui namun dapat dipertimbangkan.
14,42
Beberapa negara seperti Kanada, Australia, Belgia, Irlandia, Italia, Jepang, Belanda, dan Inggris menggunakan domperidon sebagai galaktogogue „off
label’.
36
Beberapa surat telah ditujukan pada editor mengenai peringatan FDA, bukti menunjukkan keamanan domperidon pada ibu menyusui.
31
Universitas Sumatera Utara
34
2.3. Pengeluaran Memompa ASI