pelanggaran hak cipta di tempat perdagangan yang dikelolanya, tidak melepaskan dirinya dari tanggung jawab dikarnakan Pasal 10 UUHC telah merumuskan
pengertian bahwa pengelola mal harus memperhatikan malnya dan tidak dibenarkan membiarkan transaksi penjualan ataupun penggandaan barang bajakan
dan melepaskan diri dari tanggung jawab.
C. Upaya Pengelola Mal dalam Pencegahan Pelanggaran Hak Cipta.
Peran pengelola mal tentunya sangat besar dan berpengaruh dalam upaya pencegahan terjadinya proses transaksi jual beli barang yang melanggar hak cipta
di Mal. Oleh karenanya, Pengelola mal haruslah terlebih dahulu dibekali oleh pemerintah mengenai sanksi dan kerugian ketika mereka mengizinkan penyewa
untuk melakukan transaksi proses jual beli barang bajakan di tempat usaha miliknya. Setelah pengelola mal menyadari betapa perannya sangat penting dalam
menekan angka pembajakan di dalam negeri, tentu mereka akan lebih berhati-hati dan menjaga setiap barang yang diperjual-belikan di tempat perdagangan
miliknya. Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat dilakukan oleh pengelola mal
dalam upaya untuk mengurangi proses transaksi jual-beli barang bajakan di tempat perdagangan miliknya, antara lain:
1. Pada awal sebelum terjadinya kesepakatan diantara kedua belah pihak,
Pengelola mal sebaiknya mencantumkan salah satu ketentuan di dalam perjanjian dimana penyewa mal dilarang untuk memperjual belikan barang-
barang yang melanggar hak cipta yang apabila dilanggar maka akan
Universitas Sumatera Utara
diberikan sanksi, misalnya denda atau kontrak yang telah diperjanjikan dapat dibatalkan secara sepihak oleh pengelola mal.
2. Pengelola mal harus memastikan bahwa semua member atau penyewa toko
yang ada di tempat perbelanjaan miliknya tidak menjual dan menggandakan barang hasil pelanggaran hak cipta, misalnya dengan melakukan pengecekan
rutin sebulan sekali dan melakukan sosialisasi terkait pelanggaran hak cipta. 3.
Pihak pengelola mal sebaiknya menempelkan ketentuan pidana terhadap pelaku pelanggaran hak cipta lengkap dengan hukuman pidana dan denda di
setiap tempat yang disewa agar dapat mengingatkan para penyewa supaya tidak melakukan tindakan pelanggaran hak cipta meskipun untung yang
diterima sangat besar. 4.
Apabila pihak pengelola mal telah memperingati penyewa tetapi penyewa masih tetap juga memperjualbelikan barang bajakan maka peengelola mal
dapat melaporkan penyewa kepada pihak yang berwenang. Keuntungan yang didapat bagi tenant atau store didalam Mal jika Mal
tersebut bebas dari pelanggaran hak cipta adalah lingkungan mal yang lebih kondusif dalam berniaga serta persepsi positif terhadap image ruang usahanya.
Peningkatan citra mal yang berhasil menarik banyak pengunjung, berpotensi dapat meningkatkan nilai penjualan tenant atau toko. Dengan sendirinya, nilai property
atau toko dan bisnisnya pun akan meningkat tajam.
128
128
Suara Pembaharuan, “Pelanggaran Hak Cipta Semakin Marak” http:www.suarapembaruan.comhomepelanggaran-hak-cipta-semakin-marak22332 diakses
tanggal 9 Okotber 2015.
Universitas Sumatera Utara
99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN