Vermikulit Tipe 2:1 Koloid Anorganik

20 berpendapat bahwa suatu seri yang berkelanjutan dari suatu ilit terjadi ketika berlangsung perubahan mineral muskovit menjadi montmorilonit. H 2 KAl 3 Si 3 O 12 Seri Ilit Al 2 O 3 .4 SiO 2 .H 2 O + x H 2 O Muskovi Montmorilonit Oleh karena ilit mengandung K dalam ruang di antara lapisan, maka unit lapisan terikat lebih kuat dibandingkan dengan monmorilonit. Jadi ruang di antara misel dari ilit dapat mengembang jika ditambahkan air. Nilai jarak dasar basal spacing adalah 10 Å, sedangkan KTK kira-kira 30 me 100 g. Plastisitas, pengerutan dan pengembangan mineral ilit jauh lebih kecil dibandingkan dengan montmorilonit sehingga sifat mineral ini lebih mirip kaolinit daripada montmorilonit, kandungan K dalam ilit berkisar antara 5 – 8 . Ilit ditemukan pada tanah-tanah mollisol, alfisol, spodosol, aridisol, inceptisol dan entisol. Pada tanah yang dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi, mineral ilit cenderung berubah menjadi montmorilonit, sedangkan di bawah pengaruh iklim sedang atau bersuhu tinggi, strutur ilit dilaporkan dapat berubah menjadi strutur kaolinit.

2.1.5. Vermikulit Tipe 2:1

Nama vermikulit berasal dari “vermiculare” atau “vermicularis” dalam bahasa latin berarti mirip cacing = wormlike, yang jika dipanaskan mineralnya dapat memanjang hingga 20–30 kali dari ukuran semula. Kelompok mineral ini membentuk jonjotan mirip mika sperti ilit. Vermikulit dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu vermikulit sesungguhnya true vermiculite dan vermikulit liat Minto Supeno: Bentonit Alam Terpilar Sebagai Material Katalis Co-Katalis Pembuatan Gas Hidrogen Dan Oksigen Dari Air, 2007. USU e-Repository © 2008 21 clay vermiculit. Vermikulit sesungguhnya tidak dianggap sebagai mineral tanah liat, tetapi sebagai mineral pembentuk batuan Douglas, 1977. Vermikulit berukuran tanah liat ditemukan dalam tanah dianggap sebagai “vermikulit liat” atau vermikulit tanah. Kehadiran dalam fraksi tanah liat untuk pertama kalinya diperkenalkan pada tahun 1974 di Skodlandia. Pelacakan mineral ini dalam tanah dilakukan dengan alat Sinar–x dengan puncak difraksi pada 14 Å sehingga acapkali mineral ini disebut sebagai mineral 14 Å. Tanah liat vermikulit adalah magnesium–aluminium silikat, dengan Mg menduduki posisi oktaeder di antara dua lembar silika tetraeder, beberapa atom Fe juga ditemukan. Rumus kimia secara umum dituliskan sebagai berikut: 22 MgO. 5Al 2 O 3 . Fe 2 O 3 . 22 SiO 2 . 40 H 2 O atau Mg 3 Si 4 O 10 OH 2 x H 2 O Struktur vermikulit amat mirip dengan struktur khlorit, perbedaannya ialah terdapatnya lapisan yang terdiri dari molekul-molekul air setebal 5 Å di dalam ruang antar misel. Di dalam lapisan tetraeder terjadi penggantian Si 4+ oleh Al 3+ , sehingga muatan negatif pada mineral ini adalah tinggi. Vermikulit termasuk mieneral tanah liat yang tertinggi nilai KTK-nya. Nilai KTK vermikulit kira-kira 150 me 100 g dan lebih besar dari montmorilonit. Kebanyakan vermikulit tanah berstruktur dioktaeder dan diketahui dapat menfiksasi K + , NH 4 , dan kation lainnya. Daya menfiksasi ini lebih besar dibandingkan dengan bentonit atau ilit. Pengenalan tanah liat vermikulit biasanya dilakukan dengan analisa difraksi sinar- x dan dengan metode Defferential Termal Analysis DTA. Dengan sinar-x puncak difraksi yang dihasilkan adalah 14 Å. Jika suhu ditingkatkan menjadi Minto Supeno: Bentonit Alam Terpilar Sebagai Material Katalis Co-Katalis Pembuatan Gas Hidrogen Dan Oksigen Dari Air, 2007. USU e-Repository © 2008 22 700°C, maka nilai d akan turun menjadi 11,8 atau 9,3 Å. Dalam tanah umumnya sebagian vermikulit berlapis tercampur dengan montmorilonit, khlorit, dan biotit, jika vermikulit diberi larutan KCl akan dihasilkan mineral dengan struktur mika. Vermikulit dalam jumlah yang relatif sedikit diketemukan pada tanah- tanah ultisol, mollisol, dan aridisol. Ionnya lebih mudah terbentuk pada tanah berdrainase baik dan berlawanan dengan pembentukan montmorilonit yang menghendaki lembab.

2.1.6. Khlorit Tipe 2:2