Karakteristik Konflik LANDASAN TEORI

27 2. Konflik ditimbulkan karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam kepemimpinan. 3. Konflik dapat menimbukan keretakan suatu kelompok dikarenakan pertentangan antar anggota dalam suatu kelompok. 4. Konflik meneyebabkan perubahan kepribadian individu karena pertentangan-pertentangan di dalam kelompok atau antar kelompok yang menyebabkan individu tertentu merasa tertekan. 5. Dominasi dan takluknya salah atu pihak. hal ini terjadi bila kekuatan pihak yang berkonflik tidak seimbang. 6. Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen tingkat yang lebih tinggi bahkan pemisahan kelompok dan menimbulkan kelompok-kelompok baru yang berpecah. 7. Banyaknya kerugian, harta benda maupun jiwa akibat kekerasan yang ditonjolkan dalam penyelesaian konflik. Sedangkan pandangan yang lebih maju menganggap bahwa konflik dapat berakibat baik maupun buruk. Usaha penanganannya harus berupaya untuk menarik hal-hal yang baik dan mengurangi hal-hal yang buruk. Pandangan ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi organisasional dan dapat diatasi dengan mengenali sumber-sumber konflik. 2. Konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi. 28 3. Konflik diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecahan masalah. Konflik dapat merupakan kekuatan untuk pengubahan positif di dalam suatu organisasi. 4. Konflik dapat membangkitkan solidaritas di antara anggota kelompok. 5. Konflik merupakan alat perubahan sosial. 6. Munculnya pribadi-pribadi dan msyarakat yang tahan uji dalam menghadapi setiap tantangan dan permasalahan yang dihaapi sehingga dapat lebih mendewasakan masyarakat. 7. Dalam diskusi ilmiah, perbedaan pendapat justru diharapkan untuk melihat kelemahan suatu pendapat sehingga dapat ditemukan pilihan dan pemecahan suatu masalah.

F. Penanganan Konflik

Untuk menyelesaikan koflik diperlukan konsesnsus. Konflik dan konsensus merupakan gejala sosial yang selalu ada dalam masyarakat. Selama masyarakat ada selama itu pula konflik dan konsensus ada dalam masyarakat. Hal ini berkaitan dengan pandangan pendekatan konflik dan ilmu sosial, bahwa setiap masyarakat mengandung konflik dalam dirinya,atau konflik merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Konsensus diartikan sebagai penyelesaian konflik yaitu melalui proses interaksi pihak-pihak yang terlibat konflik untuk tercapainya titik temu atau kesepakatan bersama sehingga yang ada di dalamnya sama-sama mendapatkan manfaat dan keuntungan yang wajar. Konsesus dapat dilakukan secara tidak langsung atau melalui perantara mediator dan secara langsung, yang dilakukuan oleh pihak-pihak yang berkonflik dengan pendekatan persuasif yang yang 29 menyediakan berbagai berbagai kemungkinan alternatif atau koersif dengan pendekatan paksa baik berupa ancaman atau kekerasan fisik. Menurut Maswadi Rauf ada empat model konsensus atau penanganan konflik sebagai berikut: 22 1. Menggabungkan butir-butir yang terdapat dari pihak yang terlibat konflik. Model ini disebut konsensus internal yang dilakukuan secara persuasif melalui butir-butir atau pendapat pihak-pihak yang berkonflik dan para pihak yang berkonflik saling menawar dari butir-butir yang tersedia yang akhirnya mencapai kesepakatan bersama. 2. Karena konflik terlalu tajam, salah satu pihak yang berkonflik mengambil butir-butir pendapat dominan untuk menjadi konsensus. 3. konsensus dibentuk dari pendapat pihak luar, karena sulit mendapat konsesnsus dari pihak yang berkonflik baik secara mediator maupun bukan mediator. 4. Konsensus gabungan yaitu menggunakan butir-butir pendapat dari pihak- pihak yang berkonflik dan butir-butir pendapat dari pihak yang tidak terlibat konflik, apabila tidak mencapai konsensus, konflik dapat diselesaikan melalui proses hukum di pengadilan. Selain itu konsensus dapat dilakukan melalui pemungutan suara voting. Jika satu pihak memperoleh suara terbanyak pendapat itu akan menjadi hasil dari penyelesaian konflik. 22 Maswardi Rauf, Konsensus Politik :Sebuah penjajakan Teoretis, Jakarta: Dirjen pendidikan Tinggi DEPDIKNAS,2000 hal.2

Dokumen yang terkait

Olahraga dan politik studi kasus peran pemerintah dalam konflik persatuan sepakbola seluruh Indonesia (PSSI)

1 7 124

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

3 41 152

ANALISIS BERITA LIGA PRIMER INDONESIA (LPI) DAN PERSATUAN SEPAK BOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Period

0 0 17

PENDAHULUAN Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Periode Januari - Maret 2011).

0 0 44

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 12

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 0 2

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 22

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 45

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 0 5

ANALISIS MANAJEMEN KEPEMIMPINAN MELALUI APLIKASI SWOT PADA ORGANISASI PSSI (PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA)

0 0 9