Patofisiologi Kelainan Kulit Dan Radioterapi Skala Ukur Reaksi Kulit

2.3. Kelainan Kulit Dan Radioterapi 2.3.1. Faktor Resiko Timbulnya Reaksi Kulit Menurut St James Institute Of Oncology 2011 timbulnya reaksi kulit dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik sebagai berikut : 1.Faktor Intrinsik a. Umur b. Nutrisi c. Merokok dan alcohol d. Penyakit penyerta e. Obesitas f. Infeksi 2. Faktor Ekstrinsik a. Dosis radioterapi b. Radiosensitivitas c. Faktor kimia, suhu, dan mekanis.

2.3.2. Patofisiologi Kelainan Kulit Dan Radioterapi

Proses patofisiologi dari timbulnya kelainan kulit menurut Jennifer l .Harper et al , 2004 dijelaskan sebagai berikut : 1. Efek awal dari proses radioterapi biasanya timbul lamanya sekitar 90 hari. 2. Pada minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-4 akan timbul kekeringan kulit, bulu rambut yang terkelupas, perubahan pigmentasi dan eritema. 3. Kekeringan kulit dan proses pengelupasan bulu rambut akibat sinar radiasi yang merusak kelenjar sebaseous dan folikel rambut pada lapisan kulit, Universitas Sumatera Utara sedangkan hiperpigmentasi diakibatkan stimulasi melanosit pada epidermal, eritema kulit akibat dari proses sitokin yang memediasi proses inflamasi melepaskan mediator inflamasi pada tubuh. 4. Mingu ke –3 sampai dengan minggu ke-6, lapisan basal akan habis pada daerah yang teradiasi, bersamaan dengan aktivitas mitotik yang meningkat, akibatnya akan timbul deskuamasi kering pada kulit berupa pruritus. 5. Sel basal tidak akan dapat menghasilkan sel-sel baru untuk menggantikan yang lama, dan akan timbul deskuamasi lembab akibat rusaknya lapisan epidermis yang akan memunculkan edema dan eksudat pada minggu ke-4 sampai dengan minggu ke -5. 6. Efek akhir yang muncul selama lebih dari 90 hari terkadang bisa memunculkan kerusakan pada lapisan dermis yaitu berupa atropi dan fibrosis karena menurunnya fibroblast dan reabsorbsi serat kolagen pada lapisan dermis. 7. Telangiektasis dapat berkembang 6 bulan sampai beberapa tahun setelah selesai radioterapi dimana akan muncul daerah yang menonjol, dilatasi, berdinding tipis yang terlihat di kulit akibat pembuluh darah kecil kehilangan sel endotel sehinnga atropi pada daerah tersebut. 8. Setelah perubahan kulit akut kulit menjadi normal bisa dalam beberapa bulan dan tahun bergantung dari tingkat keparahan radiasi yang diberikan.

2.3.3. Skala Ukur Reaksi Kulit

Kondisi kulit setelah proses radioterapi menurut Cox et al 1995 dapat diklasifikasikan berdasarkan Radiation Therapy Oncology Group RTOG sebagai berikut Universitas Sumatera Utara RTOG Skin Reaction Observation Effect In Skin Cell Tidak ada perubahan warna kulit 1 Ada eritema tumpul atau samar, kaku kulit dan gatal-gatal 2 Eritema jelas,deskuamasi kerin, nyeri, gatal, kulit kaku 2,5 Deskuamasi lembab merata, eksudat kuninghijau pucat, nyeri dengan bengkak 3 Deskuamasi lembab menyatu jelas, eksudat kuninghijau pucat, nyeri dengan bengkak 4 Ulserasi, pendarahan, nekrosis jarang terlihat Gambar 2.2 Dikutip dari St.James Institute Of Oncology Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian