Kerangka konsepsional Tinjauan Yuridis Terhadap Spin Off Dalam Restrukturisasi Perseroan

2. Kerangka konsepsional

Kerangka konsepsional atau kontruksi secara internal pada pembaca berguna untuk mendapat stimulasi atau dorongan konseptual dari bacaan dan tinjauan kepustakaan. Kerangka konsepsional dibuat untuk menghindari pemahaman dan penafsiran yang keliru dan memberikan arahan dalam penelitian, maka dengan ini dirasa perlu untuk memberikan beberapa konsep yang berhubungan dengan judul dalam penelitian sebagai berikut : 1. Pemisahan Spin Off adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan sebagaian aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada satu perseroan atau lebih. 28 2. Spin off murni adalah pemisahan yang dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada 2 dua Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada satu 1 perseroan atau lebih. 29 3. Spin off tidak murni adalah pemisahan yang mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada satu perseroan lain atau lebih yang menerima peralihan dan perseroan yang melakukan pemisahan tersebut tetap ada. 4. Restrukturisasi diartikan sebagai penataan kembali struktur badanlembaga sehigga kinerja badanlembaga tersebut dapat lebih efektif dan efisien. Kata efesien sering dianalogikan dengan penghematan, yakni usaha–usaha untuk meningkatkan hasil kerja 28 Ibid , hal. 37. 29 Ibid , hal. 38. Universitas Sumatera Utara lembaga badanlembaga sehingga dengan penggunaan sumber daya sekecil mungkin mendapatkan hasil kerja yang besar mungkin. 30 5. Perseroan Terbatas adalah suatu perseroan atau badan usaha yang didirikan oleh 2 dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha dan memiliki badan hukum, dimana besar modalnya tercantum dalam anggaran dasar yang terdiri atas saham-saham yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham dimilikinya, serta kekayaannya terpisah dari kekayaan pribadi pemiliknya sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. 6. Aktiva adalah harta atau aset perseroan yang berwujud sebagai salah satu sumber ekonomi perseroan yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha bagi perseroan tersebut. 31 7. Pasiva adalah kewajiban perseroan yang harus dibayar kepada pihak ketiga kreditur atau pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh suatu perseroan pada masa yang akan datang akibat kegiatan usaha perseroan. 32

G. Metode Penelitian

Kata metode berasal dari kata Yunani “methods” yang berarti cara atau jalan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja. yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Dalam bahasa Indonesia kata metode berarti cara sistematis dan cara terpikir secara baik untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu sebagai sebuah penelitian ilmiah, maka rangkaian kegiatan penelitian mulai dari 30 Ibid , hal. 39. 31 Ibid , hal. 40. 32 http:peranap.riaucoding.com200907reformasi-rasionalisasi-restrukturisasi.html Universitas Sumatera Utara pengumpulan data sampai pada analisis data dilakukan dengan memperhatikan kaedah-kaedah penelitian sebagai berikut: 33

1. Jenis dan Sifat Penelitian.