Jenis Restrukturisasi Perseroan Tinjauan Yuridis Terhadap Spin Off Dalam Restrukturisasi Perseroan

Dari kedua pengertian diatas pula, bahwa restrukturisasi dapat diartikan makin membesar atau makin mengecilnya struktur organisasi suatu perseroan. Apabila diartikan dalam pengertian pertama, maka kegiatan Spin Off juga merupakan upaya untuk melakukan restrukturisasi. Dalam pengadaan restrukturisasi terhadap perseroan harus terdapat adanya prinsip keterbukaan. Pelaksanaan prinsip keterbukaan ini sangat penting untuk dilakukan karena berguna meningkatkan kepercayaan investor atau publik khususnya terhadap pasar modal, kemudian dengan adanya prinsip keterbukaan dapat berfungsi juga untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien. Filosofi ini di dasarkan pada konstruksi pemberian informasi secara penuh sehingga menciptakan pasar modal yang efisien yaitu harga saham sepenuhnya merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. 43

2. Jenis Restrukturisasi Perseroan

Akibat terjadinya krisis ekonomi atau ketidakpastian ekonomi global, banyak perseroan yang tidak mampu lagi membayar hutangnya bahkan hanya untuk membayar bunga bank saja tidak cukup. Oleh karena itu, banyak perseroan yang melaksanakan restrukturisasi, yaitu penataan ulang sendi-sendi perseroan. Adapun menurut Bramantyo Djohanputro, pada intinya bahwarestrukturisasi dapat dikategorikan ke dalam 3tiga jenis sebagai berikut: 44 a Restrukturisasiaset portofolio 43 Munir Fuady, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996, hal.42 44 Djohanputro Bramantyo, Restrukturisasi Perseroan Di Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Widyatama, 2003, hal. 78. Universitas Sumatera Utara Restrukturisasi portofolio merupakan kegiatan penyusunan portofolio perseroan supaya kinerja perseroan menjadi semakin baik. Yang termasuk kedalam portofolioperseroan adalah setiap aset, lini bisnis, divisi, unit usaha atau SBUstrategic business unit, maupun anak perseroan. 45 b Restrukturisasi keuangan modal Restrukturisasi keuangan atau modal adalah penyusunan ulang komposisi modal perseroan supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kinerja keuangan dapat dievaluasi berdasarkan laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, laporan labarugi, laporan arus kas, dan posisi modal perseroan. Berdasarkan data dalam laporan keuangan tersebut, analisis dapat diukur bedasarkan rasio kesehatan,yang antara lain tingkat efesien efficiency ratio, tingkat efektivitas effectiveness ratio, profitabilitas profitabilitas ratio, tingkat likuiditas liquidity ratio, tingkat perputan aset asset turnover, rasio ungkitan leverage ratio, dan rasio pasar market ratio . 46 c Restrukturisasi manajemenorganisasi Selain rasio-rasio diatas, tingkat kesehatan juga dapat diukur berdasarkan profil risiko tingkat pengembalian risk return profile. Restrukturisasi manajemenorganisasi merupakan penyusunan ulang komposisi manajemen, struktur organisasi, pembagian kerja, sistem operasional, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah manajerial keorganisasian. Tujuannya sama dengan kedua jenis restrukturisasi diatas, yaitu supaya kinerja perseroan membaik. Dalam hal restrukturisasi 45 Ibid, hal. 80. 46 Ibid, hal. 83. Universitas Sumatera Utara manajemenorganisasi, perbaikan kinerja diperoleh melalui beberapa cara, antara lain dengan pelaksanaan yang lebih efesien dan efektif, pembagian wewenang yang lebih baik sehingga keputusan tidak berbelit-belit, dan kompetensi staf yang lebih mampu menjawab permasalahan di setiap unit kerja. 47 Pada dasarnya, suatu perseroan dapat menerapkan salah satu jenis restrukturisasi pada satu waktu. Tetapi hal yang banyak terjadi adalah suatu perseroan menerapkan dua atau lebih jenis restrukturisasisekaligus karena aktivitas-aktivitas restrukturisasi tersebut saling terkait.Ketiga jenis restrukturisasi tersebut dapat dilakukan dan dapat berorientasi jangka pendek maupun panjang. Restrukturisasi jangka pendek berfungsi dalam rangka pembayaran utang perseroan dalam batas waktu yang ditentukan dengan jatuh tempoh yang cepat, sedangkan restrukturisasi jangka panjang berfungsi dalam rangka pembayaran utang perseroan dalam batas waktu yang ditentukan dengan jatuh tempoh yang lama. Selain itu, restrukturisasi dapat berdampak pada pengurangan, pengeccilan, atau pemangkasan suatu aset, unit kerja, sistem atau modal dan dapat juga berdampak pada penambahan, pembangunan, dan pengembangan baik aset, unit kerja, sistem, organisasi, maupun permodalan. MenurutBennett Silalahi,restrukturisasi pada perseroan atau organisasi dapat dibedakan menjadi: 48 47 Ibid, hal. 90. 48 Silalahi Bennett, Reorganisasi Perseroan Terbatas, Bandung : Refika Aditama, 2001, hal. 20. Universitas Sumatera Utara a Restrukturisasi Keuangan Yaitu penataan kembali struktur keuangan perseroan untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan restrukturisasi keuangan dapat dilakukan dengan beberapa alternatif yaitu: 1 Menjadwal kembali pembayaran bunga. 2 Penjadwalan kembali pembayaran pokok pinjaman. 3 Mengubah hutang menjadi modal sendiri debt equity swap. Hutang dikonversi dalam bentuk saham. 4 Menjual non core business melalui spin off, sell of atau liquidation. 5 Mengundang investor individu yang potensial privateplacement ataupun karyawan dan manajemen untuk membeli saham perseroan managementbuyout. 6 Penjualan saham kepada public go public. Manfaat utama dari go public adalah : a. Mendapat tambahan fresh money atau fresh capital. b. Memudahkan perseroan untuk melakukan diversifikasi. c. Memudahkan dalam benchmarkingcompany value. d. Melalui mekanisme pasar dapat meningkatkan pengawasan manajer perseroan. e. Bagi BUMN, go public dapat mengurangi campur tangan birokrasi. f. Akuntablitas pengelolaan perseroan akan menjadi lebih baik. b RestrukturisasiSumber Daya Manusia SDM Restukturisasisumber daya manusia SDM pada perseroan dilakukan dengan adanya pergantian jajaran direksi dan manajer serta pengurangan karyawan atau penambahan karyawan yang dianggap lebih kompeten dan professional sesuai dengan kapasitas pada bidang masing- masing. Pada dasarnya setiap korporasi dapat menerapkan salah satu jenis restrukturisasi pada Universitas Sumatera Utara satu saat, namun bisa juga melakukan restrukturisasi secara keseluruhan, karena aktifitasrestrukturisasi saling terkait. Pada umumnya sebelum melakukan restrukturisasi, manajemen perseroan perlu melakukan penilaian secara komprehensif atas semua permasalahan yang dihadapi perseroan langkah tersebut umum disebut sebagai penilaian uji tuntas perseroan due diligence. Hasil penilaian ini sangat berguna untuk melakukan langkah restrukturisasi yang perlu dilakukan berdasar skala prioritasnya. Pelaksanaan restrukturisasi yang berhasil, harus melibatkan dan mendapatkan komitmen dari semua pihak. 49 Bagi perseroan biasanya ada dua pilihan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan PHK Pemutusan Hubungan Kerja disertai dengan pesangon atau menyalurkan pekerjaan ke perseroan lain. Bagi perseroan yang mempunya grup, dapat menyalurkan karyawannya ke perseroan lain yang masih dalam satu grupnya, sehingga para karyawannya setelah perseroan melakukan perbuatan hukum tersebut dapat tetap bekerja dan mereka tetap memiliki penghasilan. Sedangkan restrukturisasi dalam perampingan perseroan dapat dilakukan dengan melakukan 2 dua cara yakni sebagai berikut: 50 1 Self Off Perseroan yang mempunyai unit kegiatan yang yang sangat beraneka ragam, mungkin suatu ketika akan merasa bahwa diantara unit-unit tersebut ada yang tidak bekerja secara ekonomis. Penyebabnya dapat beraneka ragam, salah satunya adalah tingkat kegiatannya terlalu rendah sehingga sulit mencapai economic of scale-nya. Penyebab lainnya dapat dikarenakan 49 Ibid , hal. 25. 50 Ibid , hal. 31. Universitas Sumatera Utara bukan berada pada bisnis utama, korporasi kemudian kurang memperhatikan unit tersebut. Apabila unit kegiatan ini dirasa membebani perseroan, maka unit tersebut dapat dijual, baik secara tunai maupun melalui pembayaran dengan saham. 2 Spin Off Cara spin off dilakukan dengan apabila unit kegiatan tersebut kemudian dipisahkan dari sebuah perseroan dan berdiri sebagai suatu perseroan baru yang terpisah. Dengan demikian perseroan tersebut akan mempunyai direksi sendiri dan independen dalam mengambil keputusan, serta kepemilikan perseroan baru tersebut berada di tangan para pemegang saham. Pemisahan ini dimaksudkan agar unit tersebut dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat, lebih efisien dan ada yang secara khusus bertanggung jawab. Bentuk dari Restrukturisasi perseroan menurut Gunadi adalah sebagai berikut: 51 1 Merger penggabungan usaha. 2 Konsulidasi peleburan usaha. 3 Likuidasi pembubar usaha 4 Kepailitan kebangkrutan usaha 5 Split off pemecahan usaha 6 Spin off pemekaran usaha 7 Revaluasi penilaian kembali aktiva tetap usaha 8 Rekapitalisasi penataan kembali permodalan usaha 9 Reorganisasi perubahan struktur usaha Adapun tujuan restrukturisasi sebagaimana di tetapkan dalam Pasal 72 ayat 2 Undang- Undang No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN adalah untuk kepentingan sebagai berikut: 1 Meningkatkan kinerja dan nilai perseroan. 51 Gunadi, Beberapa Tinjauan Tentang Permasalahan Hukum Perseroan, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2005, hal. 83. Universitas Sumatera Utara 2 Memberikan manfaat berupa deviden dan pajak kepada Negara. 3 Menghasilkan produk dan layanan dengan karya yang kompetitif kepada konsumen. 4 Memudahkan privatisasi.

3. Tujuan Restrukturisasi Perseroan