hubungan kerja. Komposisi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan No
Pekerjaan Jumlah Orang
Persen
1 PNS Pegawai Negeri Sipil
2 6.62
2 Pensiunan
5 5,49
3 Buruh
1 1,09
4 Petani
16 17,58
5 Pedagang
12 13,18
6 Lain-Lain tidak memiliki kerjaan tetap
51 56,04
Jumlah 91
100
Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner secara keseluruhan di Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang diketahui bahwa
pekerjaan dominan adalah lain-lain tidak memiliki pekerjaan tetap sebanyak 51 orang 56,04. Selanjutnya petani sebanyak 16 orang 17,58, pedagang
sebanyak 12 orang 13,18, pensiunan PNS sebanyak 5 orang 5,49, pegawai negeri sipil PNS sebanyak 2 orang 6,62 dan buruh sebanyak 1 orang
1,09.
4.2.4. Komposisi Responden Berdasarkan Pendapatan
Pengaruh adanya pabrik-pabrik dapat dilihat dari perekonomian masyarakat yaitu tidak adanya peningkatan pendapatan yang signifikan hal ini disebabkan
karena tidak adanya penduduk yang bekerja sebagai buruh pabrik tetap, adapun beberapa masyarakat yang bekerja sebagai buruh yaitu buruh lepas sehingga dapat
di kategorikan memiliki pekerjaan tidak tetap. Pendapatan masyarakat di Desa Dagang Kelambir , Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang dapat
dilihat pada Tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.6. Komposisi Responden Berdasarkan Pendapatan No Pendapatan Rupiah
Jumlah KK Persen
1 500.000
17 18,68
2 501.000-750.000
17 18,68
3 751.000-999.000
14 15,38
4 1.000.000-1.499.000
25 27,47
5 1.500.000
18 19,79
Jumlah 91
100
Dari Tabel 7 dapat dilihat pendapatan tertinggi adalah Rp 1.000.000- 1.499.000 sebanyak 25 KK 27,47, selanjutnya Rp. 1.500.000 sebanyak 18 KK
19,79, Rp. 500.000 dan Rp. 501.000-750.000 sebanyak 17 KK 18,68 dan Rp 751.000-Rp. 999.000 sebanyak 14 KK 15,38.
4.3. Gambaran Umum Kegiatan Pabrik di Desa Dagang Kelambir, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang
Kegiatan industri di Desa Dagang Kelambir sudah di laksanakan berpuluh- puluh tahun dengan menggunakan alat-alat sederhana sampai alat-alat modren.
Semula kegiatan industri hanya berada di satu tempat, namun sekarang sudah meluas dan mulai ramai pada hampir seluruh Kecamatan Tanjung Morawa.
Keberadaan pabrik-pabrik industri di Desa Dagang dapat dilihat pada Tabel. 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Jenis Industri Besar di Desa Dagang Kelambir No
Nama Pabrik Lokasi
1 PT. Asia Raya Foundry Pengelolaan Biji Besi
Dusun I 2
PT. Charoen Pokphand Jayafarm Pabrik Peternakan dan Penetasan Ayam
Dusun I 3
PT. Timberindo Industri Pengelolaan Kayu Dusun III
4 PT. Palm Pengepokan Sawit
Dusun III 5
PT. Indocafe Gudang Penyimpanan Kopi Dusun III
Dari Tabel 4.7. dapat dilihat bahwa pada Lokasi I terdapat dua pabrik yaitu PT. Asia Raya Fondy Pengelolaan Biji Besi, PT. Charoen Pokphand
Jayafarm Pabrik Peternakan dan Penetasan Ayam. Pada Lokasi III terdapat tiga pabrik yaitu PT. Timberindo Industri Pengelolaan Kayu, PT. Palm Pengepokan
Sawit dan PT. Indocafe Gudang Penyimpanan Kopi. Pabrik-pabrik di sekitar pemukiman penduduk akan mempengaruhi
kualitas air tanah khususnya sumur-sumur penduduk. Hal ini disebabkan karena setiap pabrik akan menghasilkan limbah industri baik cair maupun padat. Limbah-
limbah ini akan meresap ke tanah dan akan merembes ke sumur-sumur penduduk. Namun sangat disayangkan masyarakat tidak peka terhadap bahaya limbah
industri. Masyarakat hanya menilai keberadaan pabrik-pabrik di sekitar pemukiman mereka sebagai suatu ketersediaan akan lapangan pekerjaan, namun
tidak melihat pada aspek kesehatan lingkungan. Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan pentingnya kesehatan serta minimnya pengetahuan tentang bahaya
polutan dari zat-zat kimia pabrik yang meresap ke dalam sumur-sumur mereka. Menurut Mulyanto 2007 polusi air berasal dari sumber-sumber terpusat
yang membawa pencemar dari lokasi-lokasi khusus seperti pabrik-pabrik, instalasi pengelolaan limbah, peternakan, dan tanker minyak, seta sumber tidak terpusat
yang dapat ditimbulkan saat hujan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Palar 2008 aktivitas kehidupan manusia yang sangat tinggi ternyata telah menimbulkan banyak efek buruk bagi manusia dan tatanan
lingkungan hidupnya. Aktivitas yang pada prinsipnya adalah suatu upaya manusia untuk dapat hidup dengan layak dan berketurunan yang baik, telah mendorong
manusia melakukan tindakan-tindakan yang merusak tatanan lingkungan hidupnya. Akibatnya terjadi pergeseran keseimbangan dalam tatanan lingkungan
dari bentuk asal ke bentuk baru yang cendrung lebih buruk. Palar 2008 melanjutkan suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar
atau menjadi rusak disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak penyebab tercemarnya suatu tatanan lingkungan adalah limbah baik
itu limbah pabrik, industri pengolahan, limbah domestik, pertanian dan peternakan.
4.4. Kualitas Air Sumur di Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan hasil analisis kualitas air yang dilakukan dari empat lokasi yaitu Lokasi I Dusun I, Lokasi II Dusun II, Lokasi III Dusun III dan Lokasi IV
Dusun IV didapatkan hasil sebagaimana dijelaskan berikut Tabel 4.8 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Kualitas air sumur di Desa Dagang Kelambir
No Bentuk
Bangunan Sumur
Parameter Baku
Mutu Jarak Sumur dengan Lokasi Industri m
Jarak Sumur dengan SepsitankWC m
100 100-200
200-300 300
5 5-10
10
1 Sumur
Sederhana pH
6,5-8,5 7,75
7,30 7,20
7,12 7,24
7,16 7,10
TSS mgL 40
80 60
60 40
80 70
65 TDS mgL
1000 640
520 520
380 630
520 430
Kekeruhan ntu 5
27,20 9,06
4,96 3,28
28,20 19,06
6,28 Sulfat mgL
250 14,98
0,90 0,64
0,38 11,38
0,89 0,86
Ca mgL 200
49,20 46,72
38,93 36,99
35,21 29,45
27,89 Mg mgL
150 16,55
16,55 8,27
7,09 16,55
8,27 8,21
Besi Total mgL 0,3
0,79 0,70
0,49 0,18
0,82 0,73
0,13 2
Sumur Sederhana
Dengan Beton pH
6,5-8,5 7,60
7,10 7,10
7,10 7,60
7,25 7,15
TSS mgL 40
70 62
60 40
80 60
60 TDS mgL
1000 610
540 520
380 640
520 520
Kekeruhan ntu 5
13,20 9,06
4,96 3,28
27,20 9,06
3,28 Sulfat mgL
250 14,98
0,90 0,64
0,38 13,42
0,90 0,85
Ca mgL 200
37,20 36,99
35,93 34,72
46,70 39,70
38,93 Mg mgL
150 16,55
9,45 8,27
7,09 13,13
9,27 6,23
Besi Total mgL 0,3
0,85 0,70
0,49 0,14
0,69 0,56
0,14 3
Sumur BorPantek
pH 6,5-8,5
7,40 7,20
7,11 7,00
7,60 7,12
7,00 TSS mgL
40 80
60 40
40 70
50 50
TDS mgL 1000
630 520
520 380
640 520
520 Kekeruhan ntu
5 9,20
9,06 4,96
3,28 27,20
9,06 3,28
Sulfat mgL 250
3,90 1,98
0,64 0,38
14,98 0,90
0,64 Ca mgL
200 29,21
29,13 26,73
26,59 46,72
44,72 44,56
Mg mgL 150
14,55 8,17
7,09 6,27
16,55 8,27
8,27 Besi Total mgL
0,3 0,79
0,70 0,49
0,19 0,79
0,48 0,18
Universitas Sumatera Utara
4.4.1. Jarak Sumur dengan Lokasi Industri