terdiri dari 53 kluster, dengan jumlah total rumah yang akan dibangun seluruhnya mencapai 22.220 unit dan perkiraan jumlah total penghuni sekitar 88.881 orang.
Jumlah ini diperkirakan menjadi lebih besar pada saat semua fasilitas komersial, sarana sosial, dan sarana umum beroperasi. Diperkirakan jumlah total akan
mencapai 150 ribu orang.
4.2.4 Iklim
Berdasarkan data iklim Badan Meteorologi dan Geofisika BMG Darmaga, Bogor, diketahui suhu, kelembaban, kondisi penyinaran matahari, dan
angin kawasan. Data-data iklim tersebut dijabarkan pada tabel berikut. Tabel 6 Data iklim tahun 2009
Bulan Temperatur Kelembaban
Penyinaran Matahari Angin
Rata-rata suhu
bulanan °C
Rata-rata kelembaban
bulanan Lama
penyinaran Intensitas
Joulecm
2
Kecepatan Knots
Arah Januari
25.0 88
37 223 2.9 W
Februari 25.1
88 29
254 3.5 W Maret
25.8 82
73 240 2.9 W
April 26.2
82 65
257 2.3 W Mei
26.1 85
67 254 2.2 W
Juni 26.1 81 78 253
2.1 W
Juli 25.8
77 90
272 2.4 W Agustus
26.3 75
91 317 2.4 W
September 26.6 75 90 355
2.7 W
Oktober 26.0 82 74 356
2.4 W
November 26.3 81 55 315
2.6 W
Desember 26.1
85 56
201 2.3 W JUMLAH
311.4 981.5
806.6 3297.0
30.7 Rata-rata
26.0 81
67.2 274.8
2.6 Sumber : Stasiun Klimatologi Dramaga
Suhu rata-rata bulanan dari bulan Januari 2009 sampai Desember 2009 adalah 26°C dengan suhu tertinggi sebesar 26,6°C pada bulan September 2009
dan suhu terendah sebesar 25°C pada bulan Januari 2009. Kelembaban rata-rata kawasan dari Januari 2009 sampai Desember 2009 adalah 81 dengan
kelembaban tertinggi pada bulan Januari dan Februari 2009 sebesar 88 dan kelembaban terendah sebesar 75 pada bulan Agustus 2009.
Lama penyinaran matahari rata-rata dari bulan Januari 2009- Desember 2009 adalah 67,2 dengan intensitas penyinaran matahari rata-rata sebesar 275
joulecm². Lama penyinaran maksimum terjadi pada bulan Juli dan September 2009 sebesar 90 dan terendah pada bulan Februari 2009 sebesar 29 .
Kecepatan angin rata-rata pada bulan Januari 2009 - Desember 2009 sebesar 2,6 knots dengan arah angin ke arah barat. Kecepatan angin maksimum terjadi pada
bulan Februari 2009 sebesar 3,5 knot dan terendah pada bulan Juni 2009 sebesar 2,1 knots.
4.2.5 Geologi
Berdasarkan AMDAL Bukit Sentul 2000, batuan penyusun daerah studi dikelompokkan dalam tiga satuan, yaitu satuan batu lempung, satuan batu
volkanik dan satuan endapan alluvial. Satuan batu lempung terhampar cukup luas di bagian barat dan bagian tengah kawasan Sentul City. Satuan batu lempung
terdiri dari batu lempung dan batu lanau gampingan yang memiliki kemiringan perlapisan antara 40-65° dan mempunyai banyak struktur kekar. Di beberapa
tempat terutama di lembah sungai, membentuk morfologi yang cukup curam. Batuan volkanik terdapat pada bagian barat dan timur kawasan Sentul
City. Di bagian barat, satuan batuan volkanik terdapat dalam bentuk lapisan tipis tuf pasiran dengan ketebalan 4-6 meter yang sebagian besar telah melapuk
menjadi lempung, lanau atau lanau lempungan berwarna kecoklatan. Di bagian timur, satuan batuan volkanik terdiri dari breksi dan lava. Bagian permukaan
batuan telah mulai melapuk menjadi pasir lempungan dan lanau lempungan. Tebal satuan di bagian timur sekitar 6 m dan menebal kearah selatan.
Satuan endapan alluvial terdapat di bagian utara kawasan, terutama pada lembah sungai yang lebar dan berkelok meander. Batuan tersusun dari lanau,
pasir, kerikil dan bongkah andesit yang bersifat lepas sampai belum padu. Tebal satuan kurang dari 5 meter. Batuan-batuan tersebut umumnya telah melapuk
menjadi lempung, lempung lanauan dan pasir serta pasir lempungan. Struktur geologi yang terdapat di kawasan ini adalah pelipatan dan kekar
serta tidak ditemukan sesar atau patahan. Berdasarkan kondisi morfologi kawasan
dan sifat fisik batuannya, kawasan ini tergolong daerah rawan gerakan tanah AMDAL Bukit Sentul, 2000.
4.2.6 Tanah