20
Teknik pengukuran dan pengambilan contoh air laut
Pengukuran produktivitas primer dan kualitas air serta pengambilan contoh air dilakukan setiap dua minggu dengan ulangan sebanyak tiga kali. Waktu
pengukuran dan pengambilan contoh air disesuaikan dengan waktu pengukuran produktivitas primer fitoplankton. Lama waktu inkubasi produktivitas primer
adalah lima jam, dimulai dari jam 09:00–14:00 WIB. Contoh air diambil dengan menggunakan botol Van Dorn kapasitas 5 liter
dari setiap kedalaman inkubasi. Contoh air didistribusikan pada wadah yang telah disediakan yaitu masing-masing untuk analisis unsur hara 0,25 l, klorofil-a 1 l,
kekeruhan 0,1 l, dan produktivitas primer 1 l, serta fitoplankton 25 l. Khusus untuk analisis fitoplankton, contoh air diambil sebanyak lima kali dari masing-
masing kedalaman inkubasi. Selain produktivitas primer, semua contoh air yang lain diawetkan dan disimpan dalam cool box hingga dianalisis di laboratorium.
Metode yang digunakan untuk mengukur masing-masing parameter dimaksud disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1 Parameter utama dan penunjang yang diamati
No Parameter Satuan
Metode dan
Alat Uji
Tempat A. Utama
1 Intensitas Cahaya
Lux Luxmeter
in-situ 2 Ortofosfat
μM Asam molibdate, spektrofotometer
Lab 3 Nitrat-Nitrogen
μM Brusin sulfat, spektrofotometer
Lab 4 Nitrit-Nitrogen
μM Sulfanilamid, spektrofotometer
Lab 5 Amonia-Nitrogen
μM Phenate, spektrofotometer
Lab 6 Silikat
μM Molibdosilicate, spektrofotometer
Lab 7 Klorofil-a
mg m
3
Aseton 90, spektrofotometer Lab
8 Produktivitas Primer
mgCm
-3
jam
-1
Teknik Oksigen, titrasi In-situ
9 Fitoplankton Sel
l
-1
Pencacahan, mikroskop Lab
B. Penunjang
1 Salinitas promil
Hand Refraktometer
in-situ 2 Kecerahan
m Visual,
secchi disk
in-situ 3 Kekeruhan
NTU Nefalometrik,
turbiditymeter Lab
4 Suhu
o
C Pemuaian raksa,
termometer in-situ
21
Unsur hara
Contoh air dimasukkan ke dalam botol polyetilene 250 ml, kemudian disimpan dalam pendingin sebelum dianalisis. Analisis unsur hara dimulai dengan
menyaring 250 ml air tersebut melalui saringan nucleopore diameter 47 mm dan ukuran porositas 0,2
μ
m yang dibantu dengan memasang pompa vakum yang melewati suatu saringan gelas microfibre, guna mempercepat proses penyaringan.
Klorofil-a
Air laut diambil sebanyak 1 l, dimasukkan ke dalam botol polyetilene berwarna hitam dan disimpan dalam pendingan hingga dianalisis di laboratorium.
Contoh air lalu disaring melalui gelas microfibre filter Whatman GFC, diameter 47 mm porositas 1,2
μ
m dengan bantuan vakum pump. Hasil penyaringan diekstrak dalam 10 ml etanol 90 kemudian disentrifuge, supernatan hasil
sentrifuge diukur absorbannya dengan spektrofotometer. Persamaan untuk
menghitung kandungan klorofil-a merujuk pada APHA 1998 yaitu:
Keterangan : 664
b
= Abs pada λ 664 nm – abs. pada λ 750 nm, sebelum pengasaman
665
a
= Abs pada
λ 665 nm – abs. pada λ 750 nm, sesudah pengasaman V
1
= Volume yang diekstrak L V
2
= Volume sampel m
3
L = Panjang lintasan cahaya pada cairan dalam cuvet cm 26,7 = Koreksi absorban
Cahaya
Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan Luxmeter tipe Lutron LX- 101 Digital Luxmeter Takemura Elektric Work. Ltd. Pengukuran intensitas
cahaya dilakukan di atas permukaan perairan dengan interval waktu setiap 10 menit. Pengukuran dimulai dari jam 06:00 sampai 18:00 WIB. Dengan demikian
akan diperoleh pola distribusi cahaya dalam sehari. Untuk mengetahui nilai intensitas cahaya di masing-masing kedalaman
inkubasi digunakan hukum Lambert-Beer dalam Valiela 1995, yaitu : Klorofil –a mgm
3
= L
x V
V x
x
a b
2
1 665
664 7
, 26
−
22 I
z
= I
o
e
-kz
Keterangan : I
z
= Intensitas cahaya pada kedalaman z I
o
= Intensitas cahaya pada permukaan perairan k
= Koefisien
peredupan cahaya
z = Kedalaman
Koefisien peredupan cahaya dalam kolom air dihitung dari pembacaan kedalaman keping Secchi Sd m, dengan menggunakan hubungan empiris
k = 0,191 + 1,242Sd r
2
= 0,853 Tillman et al. 2000.
Produktivitas primer
Produktivitas primer diukur dengan metode botol terang-gelap. Produktivitas primer yang diukur dalam penelitian ini adalah produktivitas primer
bersih. Prinsip kerjanya adalah mengukur perubahan kandungan oksigen dalam botol terang pada waktu awal dan akhir inkubasi, yang berisi air contoh setelah
diinkubasi pada kedalaman perairan yang telah ditentukan. Konsentrasi oksigen terlarut diukur dengan cara titrasi Winkler. Produktivitas primer bersih dengan
nilai oksigen terlarut dari metode ini kemudian dikonversi ke dalam satuan mgCm
3
jam. Prosedur serta rumus untuk perhitungan produktivitas primer selengkapnya merujuk pada Umaly dan Cuvin 1988 sebagai berikut:
Keterangan : NPP
= Fotosintesis bersih mgCm
3
jam O
2
BT = Oksigen terlarut Botol terang akhir inkubasi mgl O
2
BA = Oksigen terlarut Botol terang awal inkubasi mgl 1000
= Konversi liter menjadi m
3
PQ =
Photosynthetic Quotient = 1,2.
t = Lama inkubasi jam
0,375 = Koefisien konversi oksigen menjadi karbon 1232
Fitoplankton
25 liter air laut diambil dengan botol Van Dorn kapasitas 5 liter dari setiap kedalaman inkubasi dan disaring pada plankton net ukuran mata 20
μ
m. NPP
=
375 ,
t PQ
BA1000 2
O BT
2 O
x −
23 Untuk memperoleh 25 liter contoh air tersebut, pengambilan air laut diulang
sebanyak 5 kali dari setiap kedalaman inkubasi. Air yang telah disaring dimasukkan ke dalam botol contoh 100 ml kemudian diawetkan dengan larutan
Lugol 1, 1 ml lugol tiap 100 ml contoh air. Identifikasi jenis fitoplankton dilakukan dengan menggunakan literatur di antaranya dari Allen and Cupp 1998,
Tomas 1997, Yamaji 1979, Smith 1977, dan Davis 1955. Kelimpahan sel fitoplankton dihitung dengan metode strip berdasarkan APHA 1998 sebagai
berikut : N = n x 1V
d
x V
t
V
cg
x O
i
O
p
Keterangan : N =
Kelimpahan fitoplankton
sell n
= Jumlah sel yang tercacah sel V
d
= Volume air contoh yang disaring l V
t
= Volume air contoh yang tersaring ml V
cg
= Volume air di bawah cover glass Sedwick Rafter Cell ml O
i
= Luas gelas penutup preparat Sedwick Rafter Cell mm
2
O
p
= Luas strip yang teramati mm
2
3. TeknikModel Analisis Data