Karakterisasi Minyak Ikan Penentuan Desain Penggandaan skala Penentuan Pengaruh Ratio DtDi dan Kecepatan Pengadukan terhadap Penentuan Pengaruh Ratio DtDi terhadap Tingkat Hidrolisis

16

3.3.1 Karakterisasi Minyak Ikan

Minyak ikan yang digunakan pada penelitian ini telah mengalami proses pemurnian oleh produsen yaitu indutri pengalengan ikan lemuru dari daerah Muncar, Banyuwangi. Karakterisasi minyak ikan berupa sifat fisikokimia minyak dilakukan pada awal pelaksanaan penelitian sebagai acuan kualitas minyak ikan yang digunakan sebagai bahan baku. Sifat fisikokimia yang diamati meliputi bilangan asam, bilangan penyabunan, dan kadar asam lemak bebas FFA. Prosedur karakterisasi minyak ikan lemuru dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.3.2 Penentuan Desain Penggandaan skala

Desain penggandaan skala hidrolisis enzimatik minyak ikan lemuru menggunakan lipase A. niger untuk produksi omega-3 meliputi penentuan besaran skala yang digunakan, rasio perbandingan antara diameter wadah terhadap diameter pengaduk, dan kecepatan pengadukan penggandaan skala. Besaran skala yang didesain adalah 5, 10, 20, dan 50 kali skala hidrolisis enzimatik minyak ikan lemuru terkecil. Wadah yang digunakan terdiri dari dua, yaitu wadah berukuran kecil dan wadah berukuran besar. Desain kecepatan pengadukan dirancang berdasarkan tingkat hidrolisis optimal yang dapat digandakan. Desain penggandaan skala lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.3.3 Penentuan Pengaruh Ratio DtDi dan Kecepatan Pengadukan terhadap

Bilangan Asam Peningkatan skala hidrolisis dengan penggunaan ratio antara diameter wadah dan diameter pengaduk DtDi dan kecepatan pengadukan mempengaruhi produk hidrolisis. Pengaruh ini dapat diketahui dengan melakukan analisa bilangan asam produk. Analisa bilangan asam produk hidrolisis dilakukan duplo. Prosedur pengujian bilangan asam dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.3.4 Penentuan Pengaruh Ratio DtDi terhadap Tingkat Hidrolisis

Ratio antara diameter wadah dan diameter pengaduk DtDi dan kecepatan pengadukan mempengaruhi produk hidrolisis untuk menghasilkan omega-3 yang diinginkan. Bilangan asam produk hidrolisis digunakan untuk menghitung tingkat hidrolisis minyak ikan. Analisa tingkat hidrolisis dilakukan duplo. Prosedur perhitungan tingkat hidrolisis dapat dilihat pada Lampiran 3.

3.3.5 Penentuan Hubungan Antara Tingkat Hidrolisis Tertinggi dengan Total