77
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yaitu: 1.  Observasi jentik yang dilakukan pada penelitian ini tidak menggunakan
metode single larva methode yaitu mengambil satu jentik di setiap TPA yang  ditemukan  untuk  diidentifikasi  lebih  lanjut,  namun  dalam
penelitian ini hanya dilihat dari ada tidaknya jentik pada TPA saja. 2.  Pada  variabel  pelaksanaan  3M  Plus  menghindari  kebiasaan
menggantung  pakaian  dapat  terjadi  bias  karena  tergantung  dari kejujuran responden dalam menjawab pertanyaan di kuesioner.
6.2 Keberadaan  Larva  Aedes  aegypti  di  Wilayah  Kerja  Puskesmas
Ciputat
Keberadaan  larva  Aedes  aegypti  merupakan  indikator  dari  potensi keterjangkitan  masyarakat  akan  DBD.  Jentik  nyamuk  ini  dapat
berkembang  biak  pada  wadah-wadah  di  sekitar  pemukiman  Hardayanti, W. et. al., 2011.
Larva  nyamuk  Aedes  aegypti  merupakan  cikal  bakal  nyamuk dewasa  yang  dapat  diamati  di  sarang-sarang  nyamuk.  Semakin  banyak
larva  nyamuk  ditemukan,  semakin  banyak  nyamuk  dewasa  yang  akan
78
berterbangan, dan semakin pula besar risiko penularan penyakit DBD yang terjadi.
Keberadaan  kontainer  air  akan  sangat  berperan  dalam  kepadatan vektor nyamuk  Aedes aegypti,  karena semakin banyak kontainer air  yang
memadai,  maka  akan  semakin  banyak  tempat  perindukan  dan  akan semakin  padat  pula  larva  nyamuk  Aedes  aegypti  di  dalam  kontainer  air
tersebut Wati, 2009. Keberadaan tempat penampungan air di dalam maupun luar rumah
sangat  berpengaruh  terhadap  ada  tidaknya  larva  Aedes  aegypti,  bahkan tempat  penampungan air tersebut  bisa  menjadi  tempat  perkembangbiakan
menjadi  nyamuk  dewasa  sehingga  dapat  menjadi  vektor  DBD  Fatimah, 2006. Soeroso 2000 mengatakan bahwa ada kemungkinan risiko terkena
DBD  pada  lingkungan  rumah  yang  ada  jentiknya  dengan  yang  tidak  ada. Berdasarkan  hasil  penelitian  diketahui  bahwa  pada  rumah
responden  di  wilayah  kerja  Puskesmas  yang  ditemukan  ada  larva  Aedes aegypti sebanyak 36 orang 15,3 dan terdapat 199 orang 84,7 yang
tidak  ditemukan  adanya  larva  Aedes  aegypti.  Tempat  penampungan  air yang  banyak  ditemukan  larva  Aedes  aegypti  dalam  penelitian  ini  adalah
bak  mandi  43,47.  Sebagaimana  dalam  penelitian  Widagdo  2008 menyatakan  ada  hubungan  bermakna  PSN  3M  Plus  di  bak  mandi,  ember
dan  gentong  plastik  dengan  jumlah  jentik  di  tempat  penampungan  air tersebut.