18 Secara fisik tempat penampungan air dibedakan lagi
berdasarkan bahan tempat penampungan air logam, plastik, porselin, fiberglass, semen, tembikar, dan lain-lain, warna
tempat penampungan air putih, hijau, coklat, dan lain-lain, volume tempat penampungan air kurang dari 50 lt, 51-100
lt, 101-200 lt, dan lain-lain, letak tempat penampungan air di dalam atau di luar rumah, penutup tempat
penampungan air ada atau tidak, pencahayaan pada tempat penampungan air terang atau gelap Depkes RI, 2005.
2.2.1.2 Iklim
Terdiri dari suhu, kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin.
a. Suhu udara Nyamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah,
tetapi metabolismenya menurun bahkan terhenti bila suhunya turun sampai di bawah 10
o
C. Pada suhu yang lebih tinggi dari 35
o
C, nyamuk juga akan mengalami perubahan, dalam arti lebih lambatnya proses-proses
fisiologis. Rata-rata suhu ideal untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25
o
C-27
o
C. Pertumbuhan nyamuk akan terhenti sama sekali bila suhu kurang dari 10
o
C atau lebih dari 40
o
C.
19 b. Kelembaban udara
Kelembaban udara yang terlalu tinggi di dalam rumah mengakibatkan berkembang biaknya bakteri
penyebab penyakit. Kelembaban nyamuk berkisar antara 60-80. Pada kelembaban yang lebih tinggi, nyamuk
tidak dapat bertahan hidup akibatnya umur nyamuk jadi lebih pendek sehingga nyamuk tidak dapat menjadi
vektor. c. Curah hujan
Hujan berpengaruh terhadap kelembaban udara dan juga memperbanyak tempat perindukan nyamuk untuk
berkembang biak. d. Kecepatan angin
Kecepatan angin secara tidak langsung berpengaruh terhadap kelembaban dan suhu udara serta arah
penerbangan nyamuk.
2.2.2 Perilaku Menghisap Darah
Menurut Sumantri 2010, perilaku mencari atau menghisap darah dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:
a. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu Nyamuk pada umumnya mencari darah pada malam
hari, sebagian spesies nyamuk aktif mencari darah siang
20 hari seperti nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang aktif
mencari darah malam hari, ternyata setiap spesies berbeda dan mempunyai sifat tertentu. Ada spesies yang aktif mulai
dari senja hingga menjelang tengah malam, adapula yang aktif mulai menjelang tengah malam hingga pagi hari, dan
adapula yang aktif mulai dari senja hingga menjelang pagi. b. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat
Apabila metode yang sama kita adakan di dalam atau di luar rumah, maka dari hasil penangkapan ini dapat
diketahui ada dua golongan nyamuk: 1. Exophagic, yang lebih senang mencari darah di luar
rumah. 2. Endophagic, golongan nyamuk yang lebih senang
mencari darah di dalam rumah. c. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah
Berdasarkan macam darah yang disenangi, kita dapat membedakan sebagai berikut:
1. Anthropophilic, nyamuk senang dengan darah manusia. 2. Zoophilic, nyamuk senang dengan darah hewan.
3. Nyamuk yang tidak mempunyai pilihan tertentu. Berdasarkan data dari Depkes RI 2004, nyamuk
betina membutuhkan protein untuk memproduksi telurnya. Oleh karena itu, setelah kawin nyamuk betina memerlukan
21 darah untuk pemenuhan kebutuhan proteinnya. Nyamuk
betina menghisap darah manusia setiap 2-3 hari sekali. Nyamuk betina menghisap darah pada pagi dan sore hari
dan biasanya pada jam 09.00-10.00 dan 16.00-17.00 WIB. Untuk mendapatkan darah yang cukup, nyamuk betina
sering menggigit lebih dari satu orang. Posisi menghisap darah nyamuk Aedes aegypti sejajar dengan permukaan
kulit manusia. Jarak terbang nyamuk Aedes aegypti sekitar 100 meter Depkes RI, 2004.
2.2.3 Perilaku Istirahat
Berdasarkan data dari Depkes RI 2004, setelah selesai menghisap darah, nyamuk betina akan beristirahat sekitar 2-
3 hari untuk mematangkan telurnya. Nyamuk Aedes aegypti hidup domestik, artinya lebih menyukai tinggal di dalam
rumah daripada di luar rumah. Tempat beristirahat yang disenangi nyamuk ini adalah tempat-tempat yang lembab
dan kurang terang seperti kamar mandi, dapur, dan WC. Di dalam rumah nyamuk ini beristirahat di baju-baju yang
digantung, kelambu, dan tirai. Sedangkan di luar rumah nyamuk ini beristirahat pada tanaman-tanaman yang ada di
luar rumah Depkes RI, 2004.
22 Menurut Sumantri 2010, beristirahat bagi nyamuk
mempunyai arti dua macam, yaitu:
1. Beristirahat yang sebenarnya, selama waktu menunggu proses perkembangan telur.
2. Beristirahat yang hanya sementara, yaitu pada waktu nyamuk sedang aktif mencari darah.
Meskipun pada umumnya nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab, dan aman untuk beristirahat, tetapi
apabila diteliti lebih lanjut tiap spesies ternyata mempunyai perilaku yang berbeda. Ada spesies yang hanya hinggap di
tempat-tempat dekat tanah, tetapi adapula spesies yang hinggap di tempat-tempat yang lembab dan terlindung dari
cahaya.
2.2.4 Penyebaran
Kemampuan terbang nyamuk betina rata-rata 40 meter, maksimal 100 meter, namun karena angin atau kendaraan
dapat berpindah lebih jauh Widodo, 2012. Menurut Depkes RI 2005, nyamuk Aedes aegypti
tersebar luas di daerah tropis dan sub tropis. Di Indonesia, nyamuk ini tersebar luas baik di rumah-rumah maupun
tempat-tempat umum. Nyamuk ini dapat hidup dan berkembang biak sampai ketinggian daerah ±1.000 m dari