Kerangka Model Perekonomian Daerah

79

4.3.3. Kerangka Model Perekonomian Daerah

Kerangka model perekonomian daerah Gambar 7 menunjukkan keterkaitan antar blok dalam Model Perekonomian Daerah Provinsi Bengkulu. Model ini dibangun dalam empat blok yaitu : 1 blok fiskal daerah, 2 blok Produksi dan Tenaga Kerja, 3 blok Investasi, dan 4 blok perekonomian daerah. Blok fiskal daerah terdiri dari penerimaan daerah, kapasitas fiskal daerah, pengeluaran daerah, dan kesenjangan fiskal daerah. Penerimaan daerah yang menggambarkan kemampuan daerah akan mempengaruhi pengeluaran pemerintah daerah baik yang dialokasikan untuk pembiayaan rutin maupun pembiayaan pembangunan dan selanjutnya akan berpengaruh pada blok Produksi. Di sisi lain, besarnya penerimaan daerah khususnya besarnya pajak dan retribusi daerah akan berpengaruh pada iklim Investasi di daerah. Besarnya pengeluaran daerah untuk pembangunan sektoral akan berpengaruh pada produksi sektoral pada blok Produksi, dan selanjutnya akan mempengaruhi besarnya kredit investasi maupun investasi di sektor industri. Keterkaitan ketiga blok tersebut akan berdampak pada kinerja perekonomian daerah dan selanjutnya akan mempengaruhi besarnya penerimaan daerah khususnya yang berasal dari PAD dan dana bagi hasil pada blok fiskal daerah. Pengeluaran belanja pemerintah Kabupaten terdiri dari pengeluaran pembangunan dan rutin. Pengeluaran pembangunan dalam penelitian ini hanya akan dilihat pada sektor ekonomi yang terdiri dari sektor pertanian dan non pertanian. Secara umum, pengeluaran pemerintah diduga dipengaruhi oleh penerimaan daerah, luas usaha pada masing-masing subsektor, dan pengeluaran tahun lalu. 80 Gambar 7. Keterkaitan antar Blok dalam Model Perekonomian Daerah Provinsi Bengkulu Blok Kinerja Perekonomian Daearah 1. Pertumbuhan Ekonomi 2. Jumlah Pengangguran 3. Pendapatan Disposibel 4. PDRB per kapita 5. Distribusi Pendapatan Blok Tenaga Kerja 1. Tenaga Kerja Pertanian 2. Tenaga Kerja Industri 3. Tenaga Kerja Pertambangan 4. Penyerapan Tenaga Kerja Blok Investasi 1. Investasi Industri 2. Kredit Investasi Blok Fiskal Daerah Penerimaan Daerah : • Pajak Daerah • Retribusi • PAD • DAU • Bagi Hasil Pajak • Bagi Hsl N Pajak • Total Bagi Hasil • Transfer Pusat Total Penerimaan Kapasitas Fiskal Blok Fiskal Daerah Pengeluaran Daerah : A. G Rutin B. G Pembangunan: • S. Pertanian : • SS. Tan Pangan • SS. Perkebunan • SS. Peternakan • SS. Perikanan • S. Pertambangan • S. Industri • S. Infrastruktur Total Pengeluaran Kesenjangan Fiskal Blok Produksi 1. Produksi Sektor Pertanian : • Produksi Subsektor Tanaman Pangan • Produksi Subsektor Perkebunan • Produksi Subsektor Peternakan • Produksi Subsektor Perikanan 2. Produksi Sektor Industri 3. Produksi Sektor Pertambangan 4. Produksi Sektor Jasa 5. Produksi Sektor Pariwisata 6. PDRB Sektoral 81 Di sisi produksi, nilai produk domestik regional bruto PDRB dihitung dari hasil estimasi tingkat pertumbuhan ekonomi sektor pertanian dan non pertanian. Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi diduga dipengaruhi oleh dana yang dialokasikan ke sektor pertanian dan non pertanian oleh pemerintah daerah sebagai proxy tingkat desentralisasi fiskal, pertumbuhan investasi sebagai proxy pertumbuhan stok modal, dan pertumbuhan tenaga kerja. Banyaknya pekerja diduga dipengaruhi oleh aktifitas ekonomi yang diindikasikan oleh PDRBS dan tingkat upah. Di sisi permintaan agregat tidak mampu dijelaskan pada penelitian ini karena keterbatasan data di tingkat Kabupaten khususnya data ekspor dan impor sehingga hanya mampu disajikan blok Investasi yang teridi dari kredit Investasi dan Investasi di sektor Industri yang merupakan sasaran dampak besarnya pajak daerah dan PDRB sektoral. Besarnya Kredit Investasi merupakan jumlah kredit di sektor perbankan yang dialokasikan ke kredit usaha dan kredit Investasi. Tingkat Investasi diduga dipengaruhi oleh besarnya pajak daerah, retribusi, tingkat suku bunga, dan aktifitas ekonomi di daerah. Besarnya investasi ini akan menggambarkan stok modal daerah yang akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan keterkaitan blok Fiskal daerah, blok Investasi, blok Produksi dan Tenaga kerja, serta blok Perekonomian daerah, maka kerangka model Perekonomian Daerah Provinsi Bengkulu secara rinci dijelaskan dalam model aaa yang tersusun dalam suatu sistem persamaan persamaan simultan dengan jumlah persamaan 43 yang terdiri dari 26 persamaan struktural dan 17 persamaan identitas pada Tabel 1. 82 Tabel 1. Pembagian Blok Persamaan Model Perekonomian Daerah Provinsi Bengkulu Blok Persamaan Jenis Persamaan Blok Fiskal Daerah 1 - 22 A. Penerimaan Daerah 1 -10 1. Pajak Daerah 2. Retribusi Daerah 3. Pendapatan Asli Daerah 4. Dana Alokasi Umum 5. Bagi Hasil Pajak 6. Bagi Hasil Bukan Pajak 7. Total Bagi Hasil 8. Transfer Pusat ke Daerah 9. Total Penerimaan Daerah 10. Kapasitas Fiskal Daerah B. Pengeluaran Daerah 11 - 22 11. Pengeluaran Rutin 12. Pengel Pembangunan Tan Pangan 13. Pengel Pembangunan Perkebunan 14. Pengel Pembangunan Peternakan 15. Pengel Pembangunan Perikanan 16. Pengeluaran Pembangunan Sektor Pertanian 17. Pengeluaran Pembangunan Sektor Industri 18. Pengeluaran Pembangunan Pertambangan 19. Pengeluaran Pembangunan Sektor Infrastruktur 20. Total Pengeluaran Pembangunan 21. Total Pengeluaran Daerah 22.Kesenjangan Fiskal Daerah Struktural Struktural Identitas Struktural Struktural Struktural Identitas Identitas Identitas Identitas Struktural Struktural Struktural Struktural Struktural Identitas Struktural Struktural Struktural Identitas Identitas Identitas 83 Blok Produksi dan Tenaga Kerja Daerah 23-64 A. Blok Produksi 23 – 32 23. Produksi Subsektor Tanaman Pangan 24. Produksi Subsektor Perkebunan 25. Produksi Subsektor Peternakan 26. Produksi Subsektor Perikanan 27. Produksi Sektor Pertanian 28. Produksi Sektor Industri 29. Produksi Sektor Pertambangan 30. Produksi Sektor Pariwisata 31. Produksi Sektor Jasa 32. Produk Domestik Regional Bruto Sektoral B. Blok Tenaga Kerja 33 – 36 33. Tenaga Kerja Sektor Pertanian 34. Tenaga Kerja Sektor Industri 35. Tenaga Kerja Sektor Pertambangan 36. Total Tenaga Kerja Daerah Blok Investasi 37-38 37. Kredit Investasi 38. Investasi Industri Blok Kinerja Perekonomian Daerah 39-43 39. Pertumbuhan Ekonomi 40. Tingkat Pengangguran 41. Pendapatan Disposibel 42. PDRB per kapita 43. Distribusi Pendapatan Struktural Struktural Struktural Struktural Identitas Struktural Struktural Struktural Struktural Identitas Struktural Struktural Struktural Identitas Struktural Struktural Identitas Identitas Identitas Identitas Identitas 84 4.4. Spesifikasi Model Ekonometrika 4.4.1. Blok Fiskal Daerah