Kultivasi pada Sistem Fed batch Terekayasa Pengamatan, Analisa dan Parameter Fermentasi

a b Gambar 05. Media Propagasi : a. Sebelum penambahan kultur; b. Setelah propagasi 48 jam

3.4.4 Kultivasi pada Sistem Fed batch Terekayasa

Pada awal kultivasi digunakan sistem batch secara aerobik dengan aerasi dan agitasi. Sebanyak 600 ml sirup glukosa dengan konsentrasi subtrat 24 yang telah dibuat sebelumnya dimasukkan ke dalam reaktor 2 liter. Setelah itu, reaktor disterilisasi di dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. Setelah dingin, kemudian ditambahkan sumber N dan trace element sebanyak 1 dari volume substrat yang disterilisasi terpisah lalu dilakukan inokulasi dengan inokulum hasil propagasi S. cerevisiae yang telah dibuat sebelumnya sebanyak 10 dari volume substrat. Pada wadah lain, juga dipersiapkan substrat sirup glukosa yang telah steril sebanyak 600 ml dengan menggunakan konsentrasi substrat 4, 8, 12, 16, dan 20 untuk dimasukkan ke dalam reaktor dengan laju alir lebih kecil dari µ maksimal. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan sistem fed batch terekayasa. Variasi perlakuan yang dilakukan pada sistem fed batch terekayasa yaitu pada awal kultivasi digunakan sistem batch secara aerobik dengan aerasi dan agitasi, untuk selanjutnya setelah mencapai biomassa maksimum dilakukan penambahan substrat secara fed batch terekayasa dengan menghentikan aerasi namun agitasi tetap dilakukan. Penambahan substrat dilakukan dengan variasi konsentrasi substrat yaitu 4, 8, 12, 16, dan 20. Tabel 4. Variasi Perlakuan yang dilakukan pada Penelitian Utama Sistem Kondisi Awal Kultivasi Kondisi Biomassa Maksimum Konsentrasi Substrat yang ditambahkan Aerobik : • Aerasi dilakukan • Agitasi dilakukan Penambahan substrat, anaerobik : • Aerasi tidak dilakukan • Agitasi dilakukan 4, 8, 12, 16, dan 20 Fed batch terekayasa Aerobik : • Aerasi dilakukan • Agitasi dilakukan Penambahan substrat, anaerobik : • Aerasi dilakukan • Agitasi dilakukan Konsentrasi yang optimal pada fed batch terekayasa stop aerasi

3.4.5 Pengamatan, Analisa dan Parameter Fermentasi

Proses kultivasi dan fermentasi berlangsung selama 72 jam, untuk masing- masing perlakuan kondisi. Pengamatan dan pengambilan sampel dilakukan setiap 6 jam untuk mengetahui keadaan larutan fermentasi. Parameter yang digunakan sebagai indikator kinerja proses fermentasi adalah : 1. Kadar etanol yang diproduksi pada jam ke-18 dan jam ke-72 akhir sistem fed batch terekayasa p 2. Total biomassa atau sel khamir setiap 6 jam x 3. Sisa substrat yang masih terdapat dalam media s 4. Nilai rendemen yield pemakaian substrat terhadap pembentukan sel dan produk Yxs dan Yps 5. Nilai rendemen pembentukan produk terhadap sel Ypx 6. Nilai efisiensi penggunaan substrat 1-SSo Gambar 06. Tahapan penelitian Ubi Jalar Umbi parut ubi jalar Larutan pati Ubi jalar Tepung Ubi jalar Analisa proksimat meliputi : Kadar air, Lemak, Protein, Pati, Serat kasar, Abu Analisa total gula, gula pereduksi, efisiensi bahan dalam pembuatan SG Persiapan kultur S.cerevisiae pada media YMGP Variasi konsentrasi substrat yang diumpankan yaitu konsentrasi 4, 8, 12, 16, dan 20 pada jam ke- 18, stop aerasi-agitasi tetap dilakukan Produksi etanol • Analisa total gula sisa, biomassa akhir, OD, pH, kadar etanol • Perhitungan kinetika fermentasi Kultivasi selama 72 jam, sampling per 6 jam Etanol Pembuatan pati ubi jalar Pembuatan sirup glukosa SG Kultivasi fed batch terekayasa Konsentrasi substrat yang optimal dengan produktivitas yang tinggi etanol yang tinggi dan efisiensi yang tinggi gula sisa yang rendah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Komposisi Kimia Ubi Jalar