Dengan demikian sebelum menempuh proses mediasi terlebih dahulu pihak nasabah harus telah mengajukan pengaduan kepada bank yang bersangkutan dan
ketika tidak menerima putusan dari lembaga pengaduan yang ada di internal bank, baru kemudian pihak nasabah diperkenankan untuk menyelesaian sengketa
dimaksud ke lembaga Mediasi Perbankan, yang untuk sementara ini dijalankan oleh Bank Indonesia BI.
C. Lembaga Mediasi Perbankan dalam Penyelesaian Sengketa Bank
Dasar hukum keberadaan Lembaga Mediasi Perbankan di Indonesia adalah sesuai dengan Pasal 3 ayat 1 PBI No 85PBI2006. Berdasarkan PBI
tersebut yang membentuk lembaga mediasi perbankan independen adalah asosiasi perbankan. Asosiasi perbankan yang membentuk lembaga mediasi perbankan
independen dapat terdiri dari gabungan asosiasi perbankan untuk menjaga independensinya. Selain dapat pula dilakukan perekrutan dari kalangan bankir.
83
Dalam keanggotaannya Bank Indonesia BI mewajibkan seluruh bank untuk menjadi anggota dari lembaga mediasi perbankan Lembaga Mediasi
mempunyai kewajiban melaporkan secara berkala pada BI mengenai sengketa yang pernah dimediasikan. Dalam Lembaga mediasi perbankan tersebut terdapat
Namun dikarenakan terkendala berbagai faktor diantaranya dana dan keterbatasan sumber daya manusia, maka pembentukan suatu lembaga mediasi perbankan yang
independen belum dapat dibentuk sehingga pelaksanaannya masih berasal dari inisiatif Bank Indonesia BI.
83
Bank Indonesia, Lembaga Mediasi Perbankan Sebagai Wujud Perlindungan Nasabah Bank
dalam http:www.djpp.depkumham.go.idhukum-bisnis86-mediasi-perbankan-sebagai- wujud perlindungan-terhadap-nasabah-bank.html Tanggal akses 10 Mei 2011.
Universitas Sumatera Utara
mediator independen yang dapat memberikan saran sesuai dengan profesinya masing-masing, misalnya ada konflik antara nasabah dengan bank mengenai
masalah hukum, maka harus ada seorang mediator yang ahli di bidang hukum perbankan.
Lembaga mediasi perbankan yang dibentuk juga ini berfungsi seperti arbitrase sehingga keputusannya mengikat bagi kedua belah pihak. Oleh karena
itu, hasil dari kesepakatan kedua belah pihak kemudian didaftarkan pada Pengadilan negeri agar mempunyai kekuatan hukum mengikat.
D. Proses Dan Acara Mediasi Perbankan dan Peranan Bank Indonesia Berdasarkan PBI No 101PBI2008
1. Persyaratan dan Tata Cara Pengajuan Mediasi
Fungsi mediasi yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia terbatas pada upaya membantu nasabah dan bank untuk mengkaji ulang permasalahan atau
sengketa yang timbul di antara mereka untuk memperoleh kesepakatan. Adapun yang dimaksud dengan “membantu Nasabah dan Bank” adalah Bank Indonesia
memfasilitasi penyelesaian Sengketa dengan cara memanggil, mempertemukan, mendengar, dan memotivasi nasabah dan bank untuk mencapai kesepakatan tanpa
memberikan rekomendasi atau keputusan antara bank dengan nasabahnyaSesuai dengan ketentuan PBI No. 85PBI2006, Tanggal 30 Januari 2006 dan SEBI No.
814DPNP, Tanggal 1 Juni 2006 Tentang Mediasi Perbankan yang diperbaharui dengan PBI No.101PBI2008 bahwa mekanisme mediasi adalah tahapan proses
mediasi sebagaimana diatur dalam PBI. Untuk menyelesaikan sengketa melalui
Universitas Sumatera Utara
proses mediasi antara nasabah dan bank harus memenuhi persyaratan dan prosedur tentang mediasi perbankan.
Menurut ketentuan Pasal 8 PBI No. 85PBI2006 menyatakan syarat- syarat pengajuan penyelesaian sengketa melalui mediasi adalah:
a. Sengketa diajukan secara tertulis disertai dokumen pendukung yang memadai
sesuai format Lampran 1 SEBI. Dokumen pendukung yang diperlukan seperti: fotocopy hasil penyelesaian pengaduan yang diberikan bank, fotocopy bukti
identitas, surat pernyataaan yang ditandatangani di atas meterai yang cukup. Pernyataan tersebut mengenai sengketa yang diajukan tidak sedang dalam
proses atau telah mendapatkan keputusan lembaga Arbitrase, peradilan atau Lembaga Mediasi Perbankan LMP. Selanjutnya fotocopy dokumen
pendukung yang terkait dengan sengketa yang diajukan, fotocopy surat kuasa. b.
Sengketa sudah diselesaikan oleh bank tetapi tidak ditemukan hasil yang memuaskan nasabah.
c. Sengketa yang diajukan tidak sedang dalam proses atau belum pernah diputus
oleh lembaga arbitrase atau peradilan, atau belum terdapat kesepakatan yang difasilitasi oleh lembaga mediasi lainnya.
d. Sengketa yang diajukan merupakan sengketa keperdataan yang terjadi akibat
transaksi keuangan. e.
Sengketa yang diajukan belum pernah diproses dalam mediasi perbankan. 2.
Pengajuan Mediasi Pada Lembaga Mediasi Perbankan Mekanisme penyelesaian sengketa antara nasabah dan bank oleh LMP
melalui tahapan yang telah ditentukan. Tahapan tersebut adalah pengajuan
Universitas Sumatera Utara
penyelesaian sengketa kepada fungsi mediasi perbankan hanya dapat dilaksanakan nasabah atau perwakilan nasabah, termasuk lembaga, badan hukum, dan atau bank
lain yang menjadi nasabah bank tersebut. Setelah diajukan, BI akan memanggil
nasabah dan bank serta panggilan tersebut wajib dipenuhi.
Proses mediasi dilaksanakan setelah nasabah atau perwakilan nasabah dan bank menandatangani Perjanjian Mediasi Agreement to Mediate. Perjanjian
tersebut memuat kesepakatan untuk memilih mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa dan persetujuan untuk patuh dengan aturan mediasi yang
ditetapkan BI. Selanjutnya bank wajib mengikuti dan mematuhi perjanjian
Mediasi yang telah ditandatangani oleh para pihak.
Mekanisme penyelesaian sengketa antara nasabah dan bank yang dilaksanakan oleh Lembaga Mediasi Perbankan LMP berdasarkan PBI No.
85PBI2006 Tentang Mediasi Perbankan. Pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui LMP dilakukan di Kantor BI yang terdekat dengan domisili nasabah.
Pengajuan penyelesaian sengketa dapat dilakukan oleh nasabah atau perwakilan nasabah, termasuk lembaga, badan hukum dan atau bank lain yang menjadi
nasabah bank tersebut. Sengketa yang dapat diajukan adalah keperdataan yang timbul dari transaksi keuangan. Nilai tuntutan finansial diajukan maksimal Rp.
500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. Pengajuan dilakukan secara tertulis dengan mengisi formulir ditujukan kepada Direktorat Investigasi dan Mediasi
Perbankan, BI Menara Radius Prawiro Lt.19 Jl. M.H. Thamrin No. 2 JKT 10110 dgn tembusan disampaikan kepada bank yang bersangkutan.
84
84
www.bi.go.id › Home› Perbankan› Ikhtisar Perbankan Tanggal akses 29 Maret 2011
Universitas Sumatera Utara
Pengajuan penyelesaian sengketa secara tertulis, dalam waktu maksimal 60 enam puluh hari hari kerja dihitung sejak surat pengaduan nasabah bank
diterima oleh LMP. Penerimaan dapat dilakukan secara langsung dari nasabah atau tanggal stempel pos. Pengajuan penyelesaiaan sengketa ditujukan kepada
Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan BI, dengan tembusan disampaikan kepada bank yang bersangkutan. Berdasarkan pengajuan penyelesaian sengketa
nasabah, pelaksanaan fungsi mediasi perbankan mengkualifikasikan atau meminta penjelasan kepada nasabah dan bank secara lisan dan atau tertulis.
Pengkualifikasian hal tersebut untuk mengkorfimasikan permasalahan yang diajukan dan upaya penyelesaian yang dilakukan bank. Kemudian mediator
menentukan hari, tanggal dan tempat pertemuan untuk tahap pra mediasi. LMP memanggil nasabah dan bank untuk menjelaskan tata cara pelaksanaan Fungsi
LMP. Seandainya para pihak sepakat menggunakan mediasi perbankan sebagai alternatif penyelesaian sengketa, nasabah dan bank wajib menandatangani
perjanjian mediasi agreement mediate.
85
85
Ibid,.
Tahap selanjutnya proses perundingan dilakukan pertemuan bersama kedua pihak dibantu mediator melakukan perundingan secara langsung. Para
pihak mengetahui keinginan pihak lawan. Olehkarena itu informasi yang didapat sebelumnya akan dikembangkan dan dieksplorasi mendalam mengenai keinginan
dan kepentingan para pihak. Mediator akan membantu para pihak melakukan
interaksi dan menilai kepentingannya.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap ini para pihak mengajukan tawar menawar penyelesaian kasus untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Pada pertemuan
lanjutan kerjasama ditingkatkan agar para pihak memahami keinginanan dan membuat prioritas kepentingan. Perundingan dilakukan sampai mendekati batas
waktu yang telah ditetapkan. Tahap akhir proses mediasi yang didapat untuk
menentukan keputusan yang adil dan dituangkan dalam akta perdamaian.
Proses Mediasi dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari kerja yang dihitung sejak nasabah dan bank menandatangani
perjanjian mediasi. Jangka waktu dapat diperpanjang sampai dengan 30 tiga puluh hari kerja berikutnya berdasarkan kesepakatan nasabah dan bank secara
tertulis. Kesepakatan tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan mediasi dengan alasan untuk menghadirkan nara sumber yang memiliki keahlian dan kompetensi
sesuai masalah yang disengketakan. Perpanjangan waktu disebabkan menurut penilaian mediator masih terdapat prospek mencapai kesepakatan.Hasil
kesepakatan proses mediasi perbankan dibuat dalam akta kesepakatan, bersifat final. Berarti sengketa tersebut bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan para
pihak dengan itikad baik.
86
Ketentuan-ketentuan hukum acara yang dipergunakan oleh LMP melalui negosiasi, konsiliasi, mediasi, arbitrase sebagaimana diatur dalam UU No. 30
Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Peraturan lain yang digunakan Peraturan MA No. 2 Tahun 2003 Tentang Mediasi, Pasal 1
86
Ibid,.
Universitas Sumatera Utara
Ayat 6 menentukan bahwa mediasi sebagai penyelesaian sengketa melalui proses perundingan para pihak dengan dibantu mediator.
E. Pelaksanaan Kesepakatan Mediasi