Vaksin Quadrivalen Efek Samping Setelah Vaksinasi HPV Vaksin HPV pada Beberapa Kondisi Khusus

2.5.5 Vaksin Quadrivalen

Vaksin quadrivalen adalah vaksin yang mengandung protein L1 dari VLP HPV tipe 6, 11, 16,dan 18 yang diekspresikan melalui suatu rekombinan vektor Saccharomyces cerevisiae. Tiap 0,5 ml vaksin mengandung 20 µg protein HPV 6 LI, 40 µg protein HPV 11 L1, 40 µg protein HPV 16 L1, dan 20 µg protein HPV 18 L1. Tiap 0,5 ml vaksin mengandung 225 µg Amorphous Aluminium Hidroxyphosphatase Sulfate, 9,56 mg NaCl, 0,78 mg L-Histidine, 50 µg polysorbate 80, 35 µg sodium borat, dan 7 µg protein ragi. Vaksin ini tidak mengandung bahan pengawet atau antibiotika. Vaksin ini seharusnya disimpan pada suhu 2°-8°C. Vaksin quadrivalen diberikan pada wanita dan pria yang berusia 9-26 tahun Merck Co., Inc., 2009. Vaksin ini diberikan secara intramuskular pada daerah deltoid sebanyak 0,5 ml dan diberikan sebanyak 3 kali. Pemberian kedua dilakukan 2 bulan setelah pemberian pertama dan pemberian ketiga dilakukan 6 bulan setelah pemberian yang pertama Rusmil, 2008. Efektivitas vaksin quadrivalen dalam mencegah kanker leher rahim yang disebabkan oleh infeksi HPV tipe 16 dan 18 adalah 96-100 Rusmil, 2008. Sementara itu, efektivitas vaksin dalam mencegah kutil kelamin yang disebabkan oleh infeksi HPV tipe 6 dan 11 adalah sekitar 90 FDA, 2009.

2.5.6 Efek Samping Setelah Vaksinasi HPV

Setelah pemberian vaksin, dilakukan evaluasi pada tempat vaksinasi dan efek sistemik yang ditimbulkan Rasjidi, 2009. Efek samping lokal dari vaksinasi HPV adalah nyeri, reaksi kemerahan, dan bengkak pada tempat suntikan. Efek samping sistemik dari vaksinasi HPV adalah demam, nyeri kepala, dan mual Rusmil, 2008.

2.5.7 Vaksin HPV pada Beberapa Kondisi Khusus

Wanita yang mempunyai hasil tes pap smear yang abnormal bisa saja terinfeksi HPV tipe 16 dan 18. Vaksinasi pada keadaan ini kurang atau mungkin tidak Universitas Sumatera Utara memberi manfaat perlindungan, tetapi pemberiannya dilaporkan tidak memberikan efek yang merugikan Andrijono, 2007. Vaksinasi pada individu yang memiliki riwayat pernah atau sedang menderita kutil kelamin tidak akan memberikan perlindungan yang berarti. Keamanan dari vaksin HPV pada penderita HIV positif dan penderita penurunan sistem imun yang lain sampai sekarang masih dalam penelitian Rasjidi, 2009. Namun menurut Bocchini, et al. 2007, vaksinasi dapat dilakukan bersama dengan imunsiasi lain dan dapat diberikan pada individu dengan supresi sistem imun akibat penyakit atau obat. Vaksin quadrivalen tidak direkomendasikan untuk wanita hamil. Keamanan dari vaksin HPV pada wanita hamil sampai sekarang masih dalam penelitian. Sebaiknya vaksin diberikan setelah wanita tersebut melahirkan. Apabila vaksin sudah terlanjur diberikan dan kemudian diketahui bahwa wanita tersebut hamil, pemberian vaksin ulangan berikutnya lebih baik ditunda sampai wanita tersebut melahirkan. Vaksin ini aman untuk diberikan pada wanita menyusui. Vaksin HPV dapat diberikan pada keadaan sakit akut yang ringan, tetapi pada keadaan berat, sebaiknya pemberian vaksin ditunda sampai benar-benar dinyatakan sembuh. Vaksin ini tidak boleh diberikan pada individu yang memiliki alergi terhadap komponen vaksin atau terhadap jamur Rasjidi, 2009.

2.5.8 Tantangan dalam Vaksinasi HPV