Faktur Pajak Pengakuan Penghasilan dan Beban PPN Tidak DipungutDitundaDitangguhkanDibebaskanDitanggung

60 Apabila pembelian yang disertai dengan uang muka tersebut di atas telah dilunasi, maka jurnal yang dicatat oleh PT. Wijaya Karya Beton yaitu : Kas xxx Titipan xxx Penjualan xxx Pajak Keluaran xxx

d. Faktur Pajak

Terdapat 2 dua kebijaksanaan faktur pajak pada PT. Wijaya Karya Beton yaitu : 1 Penjualan kepada Pengusaha Kena Pajak maupun kepada Pengusaha bukan Pengusaha Kena Pajak, maka PT. Wijaya Karya Beton membuat faktur pajak sesuai dengan tanggal penjualan, dan hal ini berlaku pada penjualan tunai maupun penjualan kredit yang tidak disertai dengan uang muka. 2 Penjualan antar cabang perusahaan, maka PT. Wijaya Karya Beton membuat faktur pajak pada akhir bulan pada waktu terjadinya transaksi penjualan tersebut.

e. Pengakuan Penghasilan dan Beban

Penghasilan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, dan faktur pajak dibuat pada saat terjadi penyerahan barang tersebut. Beban atau biaya diakui pada saat biaya tersebut terjadi, seperti biaya telepon untuk kepentingan usaha, maka dibebankan pada periode telepon tersebut dipakai. 61 PT. Wijaya Karya Beton telah dikukuhkan sebagai sebagai Pengusaha Kena Pajak sehingga wajib untuk memunggut Pajak Pertambahan Nilai dari pembeli saat menjual barang dagangan yaitu yang disebut dengan pajak keluaran. Pada saat membeli barang dagangan maupun bukan merupakan barang dagangan, perusahaan juga akan dipunggut Pajak Pertambahan Nilai yaitu yang disebut pajak masukan. Untuk menetapkan besarnya Pajak Pertambahan Nilai Terutang, maka PT. Wijaya Karya Beton perlu melakukan pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran. Menurut Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai Nomor 18 Tahun 2000, maka seluruh pembelian barang yang berhubungan dengan usaha, maka seluruh pajak masukannya dapat dikreditkan, namun ada beberapa pembelian untuk kepentingan usaha yang tidak dikreditkan oleh PT. Wijaya Karya Beton, seperti pembelian generator listrik.

f. PPN Tidak DipungutDitundaDitangguhkanDibebaskanDitanggung

Pemerintah dan Pemakaian Sendiri Pemberian Cuma-Cuma Perusahaan tidak mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut Ditunda Ditangguhkan Dibebaskan Ditanggung Pemerintah dan tidak terdapat Pemakaian Sendiri Pemberian Cuma-Cuma dalam perusahaan. 62

5. Penyajian Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Daftar Perhitungan