Kesukarelaan Voluntary Service Kesatuan Unity Kesemestaan Universality

khusus terhadap sifat Perhimpunan Nasional, dimana walaupun dalam masa perang kapasitasnya adalah sebagai pembantu pemerintah dalam masalah humaniter, tetapi tidak boleh menyimpang dari prinsip Gerakan yang netral. Ada kemungkinan otonomi suatu Perhimpunan Nasional tidak dapat diterapkan seragam dan mutlak bagi setiap negara, karena hal itu dipengaruhi oleh kondisi politik, sosial, dan ekonomi suatu negara 33

5. Kesukarelaan Voluntary Service

. Yang dimaksud dengan prinsip kesukarelaan adalah bahwa Gerakan ini bersifat sukarela dan tidak bermaksud sama sekali untuk mencari keuntungan. Walaupun kegiatannya dilakukan tanpa upah, yang terpenting adalah bahwa kegiatan itu diilhami oleh komitmen individual dan tujuan-tujuan petunjuk yang paling jelas bahwa yang dipentingkan oleh Gerakan adalah aspek kemanusiaan 34

6. Kesatuan Unity

. Yang dimaksud dengan prinsip kesatuan adalah bahwa setiap negara hanya dapat didirikan satu Perhimpunan Nasional. Perhimpunan tersebut harus terbuka bagi semua orang dan harus menyelenggarakan pelayanan kemanusiaan di seluruh wilayah negaranya. Prinsip ini sama dengan prinsip sentralisasi yang dikemukakan oleh Gustave Moynier. Prinsip ini secara khusus berhubungan dengan struktur kelembagaan Perhimpunan Nasional. Untuk mencakup seluruh wilayah negara, 33 Ibid., halaman. 16 34 Ibid., halaman. 20 Universitas Sumatera Utara Perhimpunan Nasional dapat membentuk cabang-cabang lokal yang akan bekerja sesuai dengan arahan dari pusat 35

7. Kesemestaan Universality

. Perhimpunan Palang Merah Nasional memiliki status sebagai lembaga yang membantu pemerintah setempat dalam masalah humaniter. Umumnya Perhimpunan Nasional ini bekerja dengan dukungan dana dari pemerintah melaksanakan fungsi yang penting antara lain transfusi darah, penyediaan ambulans, dan pertolongan bagi korban bencana alam. Perhimpunan Nasional juga berperan sebagai lembaga penasihat bagi pemerintah dalam masalah-masalah humaniter. Yang dimaksud dengan prinsip kesemestaan adalah bahwa gerakan ini adalah Gerakan yang diakui di seluruh dunia. Gerakan ini mencakup semua Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional yang mempunyai kedudukan, tanggung jawab, serta tugas yang sama untuk saling membantu. Dengan prinsip ini, Gerakan mencoba memberi pelayanan terhadap masyarakat yang memerlukan di seluruh dunia. Aspek lain dari kesemestaan adalah hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa yang dibuat dengan semangat kemanusiaan yang universal. Prinsip ini juga menuntut tanggung jawab bersama dalam suatu gerakan internasional. Tanggung Jawab bersama ini dipikul oleh semua unsur-unsur Gerakan yaitu Federasi, ICRC dan Perhimpunan Nasional. Dengan prinsip ini maka dituntut suatu kerjasama untuk mengembangkan Gerakan. Setiap 35 Ibid., halaman. 24 Universitas Sumatera Utara Perhimpunan Nasional memiliki hak suara yang sama dan kedudukan yang sejajar dalam Majelis Umum Federasi, Dewan Delegasi, dan Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit

II.3.3. Peran ICRC

Peran ICRC berdasarkan pasal 4 ayat 1 dan 2 Statuta ICRC dan pasal 5 ayat 2 dan 3 Statuta Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah sebagai berikut : 1. To maintain and disseminate the Fundamental principles of the Movement, namely humanity, impartiality, neutrality, independence, voluntary service, unity, and universality; 2. To recognize any newly established or reconstituted National Society, which fulfils the conditions for recognitions set out in the Statutes of the Movement, and to notify other National Societies of such recognitions; 3. To undertake the tasks incumbent up on it under the Geneva conventions, to work for the faithful application of the international humanitarian law applicable in armed conflicts and to take cognizance of any compalints based on alleged breaches of that law; 4. To endeavour at all times as a neutral institutions whose humanitarian work is carried out particulary in time of international and other armed conflictsor internal strife – to ensure the protection of and assistance to military and civilian victims of such events and of their direct results; Universitas Sumatera Utara 5. To ensure the operation of Central Tracing Agency 36 6. To contribute, in anticipation of armed conflicts, to the training of medical personel and preparation of medical equipment, in co-operation with National Societies, the military and civilian medical services and other component authorities; as provided in the Geneva Convention; 7. To work for understanding and dissemination of knowledge of international humanitarian law applicable in armed conflicts and to prepare any development thereof; 8. To carry out mandates entrusted to it by the International Conference of the Red Cross and Red Crescent the International Conference; 9. The ICRC may take any humanitarian intiative which comes within its role as a specifically neutral and independent institution intermediary and, may consider any question requiring examination by such an institution 37 Artinya: . 1. Memelihara dan menyebarluaskan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yaitu : Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesaruan dan kesemestaan; 2. Melaksanakan pengakuan terhadap setiap Perhimpunan Nasional yang baru didirikan atau yang dibentuk kembali, yang telah memenuhi syarat 36 Central Tracing Agency adalah organ ICRC yang bertugas mendata dan mempertemukan kembali orang yang hilang dalam perang atau tahanan politik dengan keluarganya. 37 Pasal 4 1 dan 2 Statuta ICRC dan Pasal 5 2 dan 3 Statuta Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Universitas Sumatera Utara untuk diakui dan memberitahukan kepada Perhimpunan-perhimpunan Nasional di seluruh dunia mengenai pengakuan tersebut; 3. Melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Konvensi-konvensi Jenewa, bekerja untuk melaksanakan Hukum Perikemanusiaan Internasional yang berlaku dalam pertikaian bersenjata dan memperhatikan keluhan-keluhan berdasarkan dugaan adanya pelanggaran terhadap hukum tersebut; 4. Setiap saat berupaya sebagai suatu lembaga netral yang melaksanakan kegiatan kemanusiaan terutama pada saat pertikaian bersenjata atau pertikaian bersenjata lainnya maupun kerusuhan dalam negeri, menjamin perlindungan dan terhadap korban-korban militer dan penduduk sipil dari konflik tersebut dan akibat langsung dari padanya; 5. Menjamin bekerjanya Kantor Pusat Pelacakan yang ditetapkan dalam Konvensi Jenewa; 6. Membantu melatih petugas kesehatan dan menyediakan alat-alat kesehatan, bekerjasama dengan perhimpunan nasional, instansi kesehatan militer dan sipil serta pihak lainnya untuk persiapan bila terjadi konflik bersenjata; 7. Menyebarluaskan pengertian dan diseminas Hukum Perikemanusiaan Internasional yang berlaku pada saat terjadi konflik bersenjata dan mengadakan kesiapan bagi perkembangannya; 8. Menjalankan mandat yang dipercayakan kepadanya oleh Konferensi Internasional; Universitas Sumatera Utara 9. ICRC dapat mengambil prakarsa kegiatan kemanusiaan yang sesuai dengan peranannya sebagai suatu lembaga penengah netral yang khusus dan independen serta mempertimbangkan setiap pernyataan yang membutuhkan penelitian oleh lembaga; Salah satu peran ICRC diatas memberikan hak bagi ICRC untuk atas inisiatifnya sendiri menawarkan bantuannya di bidang humaniter kepada pihak- pihak yang dirasakan oleh ICRC membutuhkannya. ICRC menawarkan bantuan setelah mempertimbangkan beberapa unsur, yaitu besarnya kebutuhan perikemanusiaan dan sifat mendesaknya, status situasinya dari segi hukum, serta manfaat yang dapat diperoleh dari bantuan tersebut. Pasal 3 ayat 2 Konvensi Jenewa 1949 juga menjamin hak tersebut, yang intinya mengatakan bahwa ICRC dapat menawarkan jasa-jasanya kepada pihak- pihak yang bertikai. Pasal 3 ayat 2 Konvensi Jenewa 1949 ini tidak mewajibkan para pihak negara untuk menerima penawaran bantuan ICRC. Dalam pasal 5 3 Statuta Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, menegaskan pasal 4 2 Statuta ICRC menyebutkan bahwa : The International Committee may take any humanitarian initiative which comes within its role as a specially neutral and independent institution and intermediary, and may consider any question requiring examination by such an institution 38 38 Pasal 5 3 Statuta Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional . Arti: Komite internasional dapat mengambil inisiatif kemanusiaan yang datang dalam perannya sebagai lembaga khusus yang netral dan independen serta perantara, dan mungkin mempertimbangkan pertanyaan yang memerlukan pemeriksaan oleh lembaga ini. Universitas Sumatera Utara Ketentuan ini memberikan peran khusus bagi ICRC, yaitu sebagai netral intermediary penengah yang netral dalam suatu konflik bersenjata. Yang dimaksud dalam perang ini adalah ICRC bertindak sebagai penengah atau penghubung antara pihak korban perang yang berhak untuk dilindungi dan pihak pemerintah dimana korban perang itu berada yang berkewajiban untuk melindungi. Tujuan dari peran ini adalah untuk meningkatkan perlindungan bagi korban perang 39 Penyebarluasan hukum humaniter ini merupakan tugas yang sangat penting bagi ICRC, karena melalui tugas ini ICRC bertujuan untuk . Dengan demikian dalam menjalankan perannya ICRC dibantu oleh perhimpunan nasional dan Federasi memfokuskan diri pada pelatihan instruktur- instruktur lokal dan para penyuluh yang kelak akan bertugas menyebarluaskan hukum humaniter, baik dikalangan militer, pemerintah, pemuda, akademisi, dan media massa. 40 1. Mengurangi penderitaan manusia yang disebabkan oleh konflik bersenjata dan ketegangan lain melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap hukum humaniter. : 2. Menjamin keamanan operasi kemanusiaan dan keselamatan personil Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dalam menolong para korban perang. 39 ICRC, supra 4, halaman. 19 40 ICRC, Annual Report 1995, Geneva 1996, halaman. 10 Universitas Sumatera Utara 3. Memperkuat identitas dan eksistensi Gerakan dengan meninghkatkan pengertian internasional terhadap prinsip-prinsip, sejarah, cara kerja, dan kegiatan ICRC. 4. Mengobarkan semangat perdamaian Dalam melaksanakan perannya itu, ICRC membagi kegiatannya ke dalam beberapa bidang, yaitu 41 a. Kegiatan perlindungan dan koordinasi operasi : b. Kegiatan Central Tracing Agency c. Kegiatan medis d. Kegiatan pemberian bantuan e. Kegiatan penerapan, riset, dan pengembangan hukum humaniter internasional f. Kegiatan penebarluasan hukum humaniter internasional g. Kegiatan hubungan dengan organisasi internasional h. Kerjasama dalam pengembangan Gerakan i. Kegiatan komunikasi Demikianlah fungsi-fungsi dan peran ICRC yang dapat membantu para korban konflik bersenjata maupun non bersenjata. 41 ICRC, Headquarters Appeal 1996, Geneva, 1996, halaman. 8 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN