3. Keberadaan dan kegiatan ICRC di Indonesia 3.1 Sejarah keberadaan ICRC di Indonesia
dukungan dalam menjamin implementasi hukum humaniter internasional
80
4. Mengamankan masa depan
. Untuk itulah, ICRC melakukan diplomasi kemanusiaan yang antara lain
berupaya menjalin serta memelihara jaringan kontak dengan berbagai pelaku kemanusiaan dan mengoordinasikan kegiatan dengan pelaku-pelaku lain
dilapangan.
Yaitu untuk menjangkau calon pembuat keputusan dan tokoh masyarakat, ICRC memprioritaskan dunia akademis, terutama Fakultas Hukum, Ilmu
Politik, dan Jurnalistik sebagai sasaran diseminasinya untuk mendorong dimasukkannya hukum humaniter ke dalam berbagai program pelajaran yang
diselenggarakan.
IV. 3. Keberadaan dan kegiatan ICRC di Indonesia IV.3.1 Sejarah keberadaan ICRC di Indonesia
Pada tahun 1950-1952, waktu konflik Maluku Selatan, ICRC dapat mengunjungi ratusan tahanan militer dan sipil setelah bentrokan akibat penolakan
kepulauan tersebut masuk Republik Indonesia. Sebelumnya, ICRC sudah pernah bekerja diwilayah ini, pada tahun 1940, ICRC untuk pertama kalinya dapat
melaksanakan tugasnya disini, yaitu pada waktu pendudukan Jepang
81
80
Ibid.
81
ICRC, Keberadaan dan Kegiatan Komite Internasional Palang Merah di Indonesia, Jakarta, 1998, halaman. 3
.
Universitas Sumatera Utara
Akibat agresi yang diajukan Belanda setelah Indonesia menyatakan diri sebagai negara merdeka, banyak orang menjadi tawanan, termasuk juga presiden
pertama Indonesia Soekarno
82
Pada tahun 1975, konflik internal meletus di timor-timur segera sesudah portugis menarik mundur dari wilayah tersebut. Sebelum keterlibatan Indonesia,
kedua pihak yang bertikai yaitu UDT dan Fretilin, menerima kedatangan ICRC yang dapat memberikan bantuan kepada korban akibat konflik tersebut. Sejak
September hingga Desember 1975, utusan ICRC dapat mengunjungi tahanan dari kedua belah pihak, melakukan pertukaran berita antara anggota keluarga yang
terpisah dan mengusahakan pencarian orang-orang yang dilaoporkan hilang. Namun mulai akhir tahun 1975, ICRC terpaksa menghentikan kegiatannya di
. Pada saat itu, ICRC dapat mengunjungi presiden Soekarno waktu beliau masih di dalam tahanan.
Setelah upaya kudeta komunis gagal tahun 1965, ribuan orang mendekam dlam tahanan. Tiga tahun kemudian, ICRC menawarkan dukungannya untuk ikut
membantu meningkatkan kondisi penahanan. Penawaran ini baru desetujui pada tahun 1969 dan ICRC mulai mengunjungi para tahanan tersebut pada tahun 1970.
Antara tahun 1974 dan 1978, ICRC melakukan kunjungan di seratus tempat penahanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan tujuan
meningkatkan kondisi penahanan dari kurang lebih 40.000 orang yang ditahan sehubungan dengan upaya kudeta tahun 1965.
82
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Timor-timur selama hampir empat tahun. Pada tahun 1979, ICRC diperbolehkan lagi untuk melakukan program bantuan di daerah tersebut
83
Pada tahun 1982, sebuah kantor delegasi ICRC dibuka di Jakarta. Berdasarkan persetujuan antara pemerintah Indonesia dan organisasi ICRC yang
ditandatangani tanggal 19 Oktober 1987, kantor delegasi ICRC ini berubah menjadi kantor perwakilan regional, dan wilayah yang tercakup sekarang adalah
Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Myanmar .
84
83
Ibid., halaman. 3
84
Ibid., halaman. 2
.