Ketentuan-Ketentuan Pokok Kontrak Sebutan yang akan digunakan untuk menunjuk para pihak di dalam seluruh

1.3 Pertimbangan-pertimbangan Latar Belakang Kontrak Recitals Pada bagian mengakhiri, pembukaan kontrak dan memuat pertimbangan- pertimbangan umum dan latar belakang dari maksud para pihak sehingga akhirnya mereka bersepakat untuk mengadakan kontrak general intentions of the parties. Pada bagian ini sebaiknya dimuat pertunjuk bahwa setelah melalui proses penawaran, penerimaan tawaran, negosiasi offer, acceptance and negosiations para pihak sepakat untuk mengadakan kontrak yang bersangkutan. Pada bagian ini memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan konsideran atau menimbang dalam suatu peraturan perundang-undangan. 1.4 Ruang Lingkup Perjanjian Scope of Agreement Pada bagian ini dirumuskan persyaratan secara umum mengenai inti dari transaksi yang diadakan oleh para pihak sebagai kesimpulan dari pertimbangan- pertimbangan mereka. Hal ini dapat dirumuskan secara khusus terpisah dari recital atau menjadi butir terakhir dari butir-butir recitals.

2. Ketentuan-Ketentuan Pokok Kontrak

Dalam hal ini, pasal-pasal kontrak mulai dirumuskan, pada saat perbincangan memasuki rumusan kententuan tentang inti hubungan hukum dan persyaratan-persyaratan yang disepakati para pihak. Hal yang terpenting yang harus dimuat dalam pasal-pasal kontrak adalah pasal-pasal yang memuat inti hubungan hukum dan inti perjanjian yang diadakan oleh para pihak, ini yang sering dimaksudkan dengan ketentuan-ketentuan pokok Universitas Sumatera Utara kontrak. Pasal-pasal yang harus dirumuskan dalam kaitan ini memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban pokok yang terbit dari transaksi yang dibuat oleh para pihak. 2.1 Ketentuan-ketentuan Umum Bagian penting yang sangat dianjurkan untuk dirumuskan terlebih dahulu sebelum perumusan kententuan-ketentuan pokok, adalah ketentuan umum yang memuat pembatasan istilah dan pengertian yang digunakan di dalam seluruh kontrak. Di dalam ketentuan umum dirumuskan definisi-definisi atau pembatasan pengertian dari istilah-istilah yang dianggap penting dan sering digunakan dalam kontrak, yang disepakati oleh para pihak. Dengan adanya kesepakatan semacam ini, maka perselisihan yang timbul karenan perdebatan perbedaan pengertian atau penafsiran diantara para pihak dapat di minimalisir. 2.2 Ketentuan-ketentuan Pokok Lain Isi, bentuk dan corak dari ketentuan-ketentuan kokok suatu kontrak akan sangat tergantung dari isi trnaskasi yang disepakati para pihak. Substansi dari ketentuan pokok inilah yang menggambarkan ciri khas suatu kontrak dan membedakannya dengan kontrak yang lain. Misalnya; ketentuan-ketentuan pokok dari suatu kontrak sewa beli berbeda dengan ketentuan ketentuan pokok dari kontrak jual beli dengan cicilan. Universitas Sumatera Utara Beberapa hal utama yang sebaiknya dimuat di dalam pasal-pasal tentang kententuan pokok, misalnya tentang: a. Perincian lebih lanjut tentang hubungan kontraktual para pihak dalam wujud pasal-pasal tentang hak dan kewajiban dan kewenangan pokok para pihak yang terbit dari kontrak yang mereka adakan; b. Dasar-dasar kualitas dari objek kontrak, spesifikasi teknis dari pekerjaan atau objek kontrak, penetapan wilayah dan sebagainya. Detil atau perincian lebih lanjut megenai hal ini biasanya dimuat di dalam lampiran kontrak; c. Pasal-pasal tentang persyaratan megenai jumlah barang dan nilai ekonomisnyaharga yang disepakati para pihak terms of quantity and price; d. Pasal-pasal tentang persyaratan dan tata cara pembayaran terms and method of payment; e. Pasal-pasal tentang jaminan-jaminan dan tanggung jawab para pihak terhadap resiko-resiko kerugian yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kontrak; f. Kententuan tentang masa berlakunya kontrak dan persyaratan-persyaratan mengenai pengakhiran, pembatan dan atau pemutusan kontrak oleh salah satu pihak. g. Hal-hal lain yang secara langusng berkaitan dengan pelaksanan janji-janji para pihak; Universitas Sumatera Utara

3. Ketentuan-ketentuan Penunjang