METODE PENELITIAN Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Jenis dan Sifat Penelitian III.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode sensus yaitu penelitian yang mengambil semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik. Singarimbun dan Effendy, 1995 III.1.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto 2007 penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan atau objek penelitian. III.1.3 Sifat Penelitian Adapun sifat dari penelitian ini adalah penelitian menjelaskan deskriptif explanatory fenomena yang terjadi di objek penelitian mengenai pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara, serta pengaruh Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi terhadap iklim organisasi di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. 44 Universitas Sumatera Utara 45 III.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara yang berlokasi di Komplek Perumnas, Jl. Lintas Tebing Tinggi – Kisaran, Lima Puluh Kota, Kabupaten Batu Bara. Pelaksanaan penelitian di jadwalkan dari bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Juni 2011. III.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara yang berjumlah 38 orang. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan sensussampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2003. III.4. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Wawancara interview yang dilakukan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara ataupun pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh instansi tersebut untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara yang menjadi responden dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 46 3. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara berupa sejarah singkat berdirinya organisasi, struktur organisasi dan jumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara interview dengan narasumber dan menyebarkan daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada responden. 2. Data sekunder yaitu data yang diperleh dari studi dokumentasi beberapa dokumen-dokumen resmi yang dterbitkan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara III.6. Operasionalisasi Variabel Dalam Operasionalisasi Variabel terdapat Identifikasi variabel dan definisi operasional. Identifikasi variabel adalah untuk memperjelas antara variabel yang satu dengan varibel yang lainnya, maka dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 dua yaitu : a. Variabel bebasindependen X adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya perubahan variabel terikat. b. Variabel terikatdependen Y adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya perubahan pada variabel bebas. Universitas Sumatera Utara 47 Sedangkan definisi operasional adalah menjelaskan varibel penelitian dan skala pengukurannya. Dalam hipotesis pertama, adapun Identifikasi Variabel yaitu : 1. Variabel bebasindipenden X : a. Kepemimpinan X 1 merupakan cara seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi b. Iklim Organisasi X 2 merupakan kualitas lingkungan internal yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku setiap anggotanya. 2. Variabel terikatdependen Y adalah Kinerja Kinerja Pegawai Y merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Sedangkan dalam hipotesis kedua, adapun Identifikasi Variabel yaitu : 1. Variabel bebasindipenden X : a. Komunikasi Pegawai X 1 merupakan proses hubungan yang terjadi diantara dua orang atau lebih untuk memberikan dan saling bertukar informasi untuk mencapai tujuan tertentu. Universitas Sumatera Utara 48 b. Komitmen Pegawai X2 merupakan suatu keadaan atau derajat sejauh mana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dengan tujuan– tujuannya, serta memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. 2. Variabel terikatdependen Y adalah Iklim Organisasi Iklim Organisasi Y merupakan kualitas lingkungan internal yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku setiap anggotanya Universitas Sumatera Utara 49 Tabel III.1. Operasionalisasi Variabel No. Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1. Kepemimpinan X 1 Cara seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. a. Penetapan keputusan oleh pimpinan. b. Keputusan bersama c. Pengawasan prilaku pegawai. d. Kebijaksanaan pimpinan. d . Pimpinan mendorong prestasi dari bawahan. Skala Likert 2. Iklim Organisasi X 2 Kualitas lingkungan internal yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku setiap anggotanya. a. Lingkungan kerja. b. Hubungan atasan dengan bawahan. c. Hubungan sesama rekan kerja. d. Fasilitas yang disediakan organisasi. Skala Likert Universitas Sumatera Utara 50 3. Kinerja Pegawai Y Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. a. Standar pekerjaan. b. Kerjasama dengan rekan kerja. c. Produktivitas pegawai. d. Disiplin kerja yang selama ini diterapkan mampu meningkatkan kinerja pegawai Skala Likert 4. Komunikasi Pegawai X 1 Proses hubungan yang terjadi diantara dua orang atu lebih untuk memberikan dan saling bertukar informasi untuk mencapai tujuan tertentu yang mempunyai andil membangun iklim organisasi yang kondusif a. Uraian tugas. b. Komunikasi atasan dan bawahan. c. Komunikasi dengan rekan kerja. Skala Likert 5. Komitmen Pegawai X 2 Suatu keadaan atau derajat sejauh mana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dengan tujuannya serta memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. a. Faktor personal. b. Karakteristik struktur. c. Pengalaman kerja. Skala Likert Universitas Sumatera Utara 51 III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen III.7.1. Uji Validitas Instrumen Instrumen penelitian, sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen adalah dengan melakukan uji coba instrumen kepada 30 orang responden. Menurut Umar 2000, sangat disarankan jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan di Dinas Tenaga Kerja Tebing Tinggi. Uji validitas dilakukan untuk melihat ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur Azwar, 2003. Menurut Sugiyono 2009, syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,30. Maka biila koefisien korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil analisis tersebut, tingkat validitas instrumen ini dianlisis dengan cara mengkorelasikan skor item tiap pertanyaan dan skor total untuk seluruh pertanyaan. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r tabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung nilai r tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid Ghozali, 2005. Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science SPSS versi 15. Universitas Sumatera Utara 52 III.7.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Untuk Hipotesis Pertama Tabel III.2 Hasil Analisis Validitas Angket Untuk Variabel Kepemimpinan X1 batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila r = 0,3 Item Pertanyaan Harga Koefisien r Kesimpulan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 ,094 ,548 ,508 ,495 ,615 ,192 ,428 ,484 ,551 ,399 ,438 ,334 ,563 Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian 2010. Tabel III.3 Hasil Analisis Validitas Angket Untuk Variabel Iklim Organisasi X2 batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila r = 0,3 Item Pertanyaan Harga Koefisien r Kesimpulan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 ,803 ,758 ,458 ,827 ,355 ,644 ,149 ,707 ,714 ,671 ,535 ,778 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian 2010. Universitas Sumatera Utara 54 Tabel III.4 Hasil Analisis Validitas Angket Untuk Variabel Kinerja Pegawai Y batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila r = 0,3 Item Pertanyaan Harga Koefisien r Kesimpulan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 ,565 ,618 ,308 ,494 ,143 -,049 ,513 ,439 ,609 ,381 ,012 ,323 Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian 2010. Berdasarkan Tabel III.2 – Tabel III.4 di atas menunjukkan bahwa ada beberapa butir pernyataan yang tidak memenuhi syarat validitas, sehingga butir pernyataan tersebut akan di keluarkan dari penelitian ini agar dapat dinyatakan valid. Butir pernyataan yang tidak memenuhi syarat validitas adalah butir pernyataan 1 dan 6 untuk variabel Kepemimpinan X1, butir pernyataan ke 7 untuk variabel Iklim Organisasi X2 dan butir pernyataan 5, 6 dan 11 untuk variabel Kinerja Pegawai Y. Butir-butir pernyataan yang tidak valid akan dihilangkan dan tidak dipergunakan di dalam penelitian ini agar hasil yang didapat memenuhi syarat validitas. Universitas Sumatera Utara 55 III.7.1.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Untuk Hipotesis Kedua Tabel III.5 Hasil Analisis Validitas Angket Untuk Variabel Komunikasi Pegawai X1 batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila r = 0,3 Item Pertanyaan Harga Koefisien r Kesimpulan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 ,700 ,839 ,763 ,555 ,855 ,533 ,627 ,566 ,572 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian 2010. Tabel III.6 Hasil Analisis Validitas Angket Untuk Variabel Komitmen Pegawai X2 batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila r = 0,3 Item Pertanyaan Harga Koefisien r Kesimpulan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 ,693 ,669 ,346 ,668 ,620 ,132 ,326 ,322 ,180 Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Sumber: Hasil Penelitian 2010. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel III.7 Hasil Analisis Validitas Angket Untuk Variabel Iklim Organisasi Y batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila r = 0,3 Item Pertanyaan Harga Koefisien r Kesimpulan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 ,803 ,758 ,458 ,827 ,355 ,644 ,149 ,707 ,714 ,671 ,535 ,778 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian 2010. Berdasarkan Tabel III.5 – Tabel III.7 di atas menunjukkan bahwa ada eberapa butir pernyataan yang tidak memenuhi syarat validitas, sehingga butir pernyataan tersebut akan di keluarkan dari penelitian ini agar dapat dinyatakan valid. Butir pernyataan yang tidak memenuhi syarat validitas adalah butir pernyataan 6 dan 9 untuk variabel Komitmen Pegawai X2, dan butir pernyataan ke 7 untuk variabel Iklim Organisasi Y. Butir-butir pernyataan yang tidak valid akan dihilangkan dan tidak dipergunakan di dalam penelitian ini agar hasil yang didapat memenuhi syarat validitas. III.7.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Untuk mendapatkan instrumen yang realibel, dilakukan uji reabilitas. Menurut Arikunto 2002 reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data Universitas Sumatera Utara 57 karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas merupakan alat yang mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Menurut Ghozali 2005 pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Reapated Meansure atau pengukuran diulang yang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. b. One Shot atau pengukuran sekali saja yang dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban. Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas menggunakan One Shot atau pegukuran sekali saja, dan uji statistik yang digunakan adalah Cronbach’c Alpha 0,60. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’c Alpha 0,60 Nugroho, 2005. Pengujian Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS. III.7.2.1. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Untuk Hipotesis Pertama Hasil reliabilitas hipotesis pertama pada penelitian ini dapat dilihat di bawah ini. Tabel III.8 Reliability Statistics ,800 ,801 13 Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items Hasil Reliabilitas Untuk Variabel Kepemimpinan X1 Sumber: Hasil Penelitian 2010. Universitas Sumatera Utara 58 Tabel III.9 Reliability Statistics ,901 ,896 12 Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items Hasil Reliabilitas Untuk Variabel Iklim Organisasi X2 Sumber: Hasil Penelitian 2010. Tabel III.10 Reliability Statistics ,725 ,722 12 Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items Hasil Reliabilitas Untuk Variabel Kinerja Pegawai Y Sumber: Hasil Penelitian 2010. Berdasarkan Tabel III.8, Tabel III.9 dan Tabel III.10, diatas, menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel X 1, X 2 , dan Y pada penelitian ini nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan 0,60, sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian. III.7.2.2. Hasil Uji Reliabilitas InstrumenUntuk Hipotesis Kedua Tabel III.11 Reliability Statistics ,901 ,899 9 Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items Hasil Reliabilitas Untuk Variabel Komunikasi Pegawai X1 N of Items Sumber: Hasil Penelitian 2010. Universitas Sumatera Utara 59 Tabel III.12 Reliability Statistics ,757 ,751 9 Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items Hasil Reliabilitas Untuk Variabel Komitmen Pegawai X2 Sumber: Hasil Penelitian 2010. Tabel III.13 Reliability Statistics ,901 ,896 12 Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items Hasil Reliabilitas Untuk Variabel Iklim Organisasi Y Sumber: Hasil Penelitian 2010. Berdasarkan Tabel III.11, Tabel III.13 dan Tabel III.13 di atas, menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel X 1, X 2 , dan Y pada penelitian ini nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan 0,60, sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan untuk hipotesis kedua adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian. III.8. Metode Analisis Data III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 60 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e dimana: Y = Kinerja Pegawai X 1 = Kepemimpinan X 2 = Iklim Organisasi a = Konstanta b 1 = Koefisien regresi variabel Kepemimpinan b 2 = Koefisien regresi variabel Iklim Organisasi e = erorr of term Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis berdasarkan uji statistik sebagai berikut:

1. Uji Serempak Uji F

Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat dengan tingkat keyakinan 95 α = 5 . Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji statistik F uji F. Rumus yang digunakan untuk statistik F F test adalah: Mean Square Regression F = Mean Square Error H : b 1 , b 2 = 0 Kepemimpinan dan Iklim Organisasi secara serempak tidak berpengaruh terhadap Kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. H a : b 1 , b 2 , ≠ 0 Kepemimpinan dan Iklim Organisasi secara serempak berpengaruh terhadap semangat Kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. Universitas Sumatera Utara 62 Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan syarat sebagai berikut : Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak. Pada α = 5 Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Pada α = 5

2. Uji Parsial Uji t

Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial individual terhadap variabel terikat dengan tingkat keyakinan 95 α = 5 . H : b 1 , b 2 = 0 Kepemimpinan dan Iklim Organisasi secara serempak tidak berpengaruh terhadap Kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. H a : b 1 , b 2 , ≠ 0 Kepemimpinan dan Iklim Organisasi secara serempak berpengaruh terhadap semangat Kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. Dalam hal ini t hitung dibandingkan dengan F tabel dengan syarat sebagai berikut : Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak. Pada α = 5 Jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Pada α = 5

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan kemampuannya terhadap variabel dependen, dapat dilihat dari koefisien determinasi R 2 dimana 0 R 2 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin dekat dengan nilai 1 satu maka pengaruh variabel bebas terhadap Universitas Sumatera Utara 63 variabel terikat semakin kuat. Namun sebaliknya, jika R 2 semakin dekat pada nilai 0 nol maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah. III.8.2. Model Analisis Data Hipotesis Kedua Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e dimana: Y = Iklim Organisasi X 1 = Komunikasi Pegawai X 2 = Komitmen Pegawai a = Konstanta b 1 = Koefisien regresi variabel Komunikasi b 2 = Koefisien regresi variabel Komitmen e = erorr of term Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis berdasarkan uji statistik sebagai berikut:

1. Uji Serempak Uji F

Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat dengan tingkat keyakinan 95 α = 5 . Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji statistik F uji F. Rumus yang digunakan untuk statistik F F test adalah: Universitas Sumatera Utara 64 Mean Square Regression F = Mean Square Error H : b 1 , b 2 = 0 Komunikasi dan Komitmen secara serempak tidak berpengaruh terhadap Iklim Organisasi di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. H a: b 1 , b 2 , ≠ 0 Komunikasi dan Komitmen secara serempak berpengaruh terhadap Iklim Organisasi di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan syarat sebagai berikut : Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak. Pada α = 5 Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Pada α = 5

2. Uji Parsial Uji t

Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial individual terhadap variabel terikat dengan tingkat keyakinan 95 α = 5 . H : b 1 , b 2 = 0 Komunikasi dan Komitmen secara serempak tidak berpengaruh terhadap Iklim Organisasi di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. H a: b 1 , b 2 , ≠ 0 Komunikasi dan Komitmen secara serempak berpengaruh terhadap Iklim Organisasi di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batu Bara. Dalam hal ini t hitung dibandingkan dengan F tabel dengan syarat sebagai berikut : Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak. Pada α = 5 Jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 65

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan kemampuannya terhadap variabel dependen, dapat dilihat dari koefisien determinasi R 2 dimana 0 R 2 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin dekat dengan nilai 1 satu maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat. Namun sebaliknya, jika R 2 semakin dekat pada nilai 0 nol maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah. III.9. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang teridir dari normalitas, multikolonieritas dan heteroskedastisitas. III.9.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan Universitas Sumatera Utara 66 dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Cara lain yang digunakan untuk melihat apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari α 0,05 maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Menurut Ghozali 2005, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Normalitas dapat diuji dengan dua pengujian, yaitu: a. Scatter plot diagram b. Kolmogorov-Smirnov Test. III.9.2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali 2005 bahwa; jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar Universitas Sumatera Utara 67 sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinieritas. Menurut Ghozali 2005, uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidak terdapat multikolinieritas. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik. Prinsip metoda ini adalah memeriksa pola residual u i 2 terhadap dugaan Y i Ŷ i . Gejala heteroskedastisitas dilihat dengan membuat plot antara u i 2 dan Ŷ i . Heteroskedastisitas akan terdeteksi bila plot menunjukkan pola yang sistematis. Apabila plot yang dibuat tidak mengindikasikan adanya pola yang sistematis, maka dapat dikatakan residual Universitas Sumatera Utara 68 kuadratnya relatif sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variansi konstan, dan dapat disimpulkan data homoskedastis. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi linear digunakan analisa residual berupa grafik sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Ghozali 2005, model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi hetersokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN