membantu siswa yang membutuhkan bantuan dan b siswa tidak dapat hanya skedar “membonceng” pada hasil kerja teman sekelompoknya.
d. Keempat, keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam belajar kooperatif, selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan
seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. Bagaimana siswa bersikapsebagai anggota
kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut keterampilan khusus.
e. Kelima, proses kelompok.pembelajaran kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok
mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik.
3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Menurut Arends dalam Trianto 2009:65, menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajar; b. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah; c. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,
jenis kelamin yang beragam dan; d. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Johnson Johnson dalam Trianto,2009:57 menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk
peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara kelompok. Sedangkan menurut Arends dalam Ratumanan, 2002:110 model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan yaitu : a. Prestasi akademik
Belajar kooperatif sangat menguntungkan bagi siswa yang memiliki kemampuan tinggi maupun rendah. Siswa berkemampuan lebih
tinggi dapat menjadi tutor bagi yang berkemampuan rendah. Dalam proses ini siswa berkemampuan lebih tinggi secara akademis mendapat
keuntungan, karena pengetahuannya dapat lebih mendalam. b. Penerimaan akan keanekaragaman
Belajar kooperatif menjadikan peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi sosial untuk bekerja dan saling bergantung
pada tugas-tugas rutin dan malalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif dapat belajar menghargai satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial Belajar kooperatif bertujuan mengajarkan pada siswa
keterampilan-keterampilan bekerja sama dan berkolaborasi. Keterampilan ini yang paling penting dimiliki masyarakat
5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar.
Fase – 2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3
Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
Fase-4
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase-5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase-6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok. Sumber: Ibrahim, dkk. dalam Trianto 2009:67
6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif