Profil Lembaga Deskripsi Lokasi Penelitian

67 g Panggung Gamelan pelog slendro, gamelan pelog lawas, wayang ageman, wayang latihan, kelir kecil, sound sistem, lighting, papan tulis, tonil kethoprak, tikar dan bacdrop kain hitam.

4. Jaringan Kerjasama

PKBM Dewi Fortuna bekerja sama dengan bebrapa mitra kerja diantaranya : NO Nama Instansi Lembaga Organisasi 1 Ditjend PAUDNI Kemendikbud 2 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 3 P2PNFI Regional 2 Semarang 4 Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten 5 Dinas Budparpora Kabupaten Klaten 6 Dinas Perindagkop Kabupaten Klaten 7 FK- PKBM Kabupaten Klaten 8 Forum TBM Kabupaten Klaten 9 HIMAPAUDNI Kabupaten Klaten 10 Karang Taruna Desa Danguran 11 ISI Yogyakarta 12 ISI Surakarta 13 SMK N 8 Surakarta 14 Dewan Kesenian Klaten 15 PEPADI Kabupaten Klaten 16 Badan Pengurus Kota OI Klaten 17 Paguyuban Karawitan Cahyo Laras Klaten 18 Amigo Group 19 Telkom Speedy 20 Purnama Tour Travell 21 UD Maju Karya 22 CV Gotrah 23 Gilang Handycraft

5. Sumber Dana dan Pengelolaan

PKBM Dewi Fortuna memperoleh pendanaan untuk mengelola kegiatan pengkaderan seni budaya dari bebarapa sumber diantaranya : 68 1 Iuran warga belajar atau peserta didik 2 Laba 10 dari kegiatan usaha yang dilaksanakan penjualan hasil kerajinan wayang, program kunjungan pelajarwisata, wayang goes to scholl 3 Sponsormitra kerja 4 Bantuan pemerintah Pengelolaan sumber dana yang diperoleh dilaksanakan oleh bendahara, sesuai dengan peruntukkanya yang sudah dituangkan dalam acuan pelaksaan setiap kegiatan. Pengelolaan tersebut dilaporkan pada pihak- pihak yang berkepentingan pemberi danpenerima manfaat dana

B. Hasil Penelitian

1. Sikap Generasi muda terhadap budaya lokal di desa danguran

Sikap generasi muda di Desa Danguran mendapatkan respon positif dan negatif. Respon positif yang ditunjukkan oleh generasi muda dengan mendukung adanya budaya lokal seperti yang di ungkapkan oleh “LA” yang menyatakan bahwa: “ Budaya lokal di Desa Danguran berkembang baik, karena sering adanya kegiatan seni di di Desa Danguarn” Hal senada juga diungkapkan oleh “DR” yang menyatakan bahwa : “ Di Desa Danguran sudah terkenal sebagai daerah seniman, banyak pemuda yang belajar ketoprak dan seni budaya lainnya” Selain adanya respon positif dari pemuda di desa danguran juga terdapat respon negatif dari pemuda di Desa Danguran, menunjukkan adanya budaya lokal seperti yang diungkapkan oleh “SR” yang menyatakan bahwa: