Teknik Analisis Data Pengelolaan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

33 sedangkan spektroskopi FTIR untuk mengetahui dan memastikan gugus- gugus fungsi yang terkandung didalam silika gel dari bagasse tebu. b. Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari pengukuran konsentrasi kadar sorbat kation Mg 2+ dengan metode SSA. Data yang diperoleh berupa data konsentrasi Mg 2+ sebelum dan sesudah adsorpsi. Data yang diperoleh dianalisis untuk membandingkan besar terikat dan laju ikat.

2. Teknik Analisis Data

a. Data kualitatif yang berupa struktur padatan dari silika gel hasil karakterisasi difraksi sinar-X dan gugus fungsi yang terkandung pada silika gel hasil karakterisasi spektroskopi FTIR. b. Data kuantitatif yang berupa data konsentrasi larutan kation Mg 2+ dari hasil spektroskopi serapan atom. 1 Penentuan persamaan garis dari hasil analisis kurva standar. Rumus persamaan umum garis lurus: Y=aX+b Keterangan: a = koefisien kmeiringan garis slope b = intersep X = konsentrasi larutan standar Y = absorbansi larutan standar N = banyaknya data 34 2 Penentuan konsentrasi kation Mg 2+ dan jumlah kation Mg 2+ terikat. Untuk menentukan konsentrasi larutan Mg 2+ setelah adsorpsi dapat dilakukan dengan mensubstitusikan pada persamaan garis regresi linier yang telah diperoleh. Kemudian masing-masing harga absorbansi larutan sampel disubstitusikan ke dalam persamaan: Y = aX + b X Berdasarkan persamaan di atas maka konsentrasi larutan Mg 2+ dalam larutan dapat ditentukan. Perhitungan dilakukan secara otomatis oleh program komputerisasi dari alat spektrofotometer Serapan Atom SSA. Sedangkan untuk menghitung jumlah terikat dihitung dengan menggunakan data konsentrasi sisa tersebut. Jumlah terikat dengan persamaan berikut: terikat 3 Pengolahan dengan model kinetika Data kinetika adsorpsi ini digunakan untuk mengetahui dinamika proses pengikatan dalam hubungannya dengan orde dari konstanta laju Rahchmani dkk., 2011. Besarnya nilai k ditentukan dari grafik yang diperoleh yaitu nilai slope pada grafik tersebut. Persamaan model kinetika adsorpsi adalah sebagai berikut: Model kinetika Lagergren Pseudo-First-Order logq e -q t logq e - k , t 35 Keterangan: qe = kapasitas adsorpsi pada saat kesetimbangan qt = kapasitas adsorpsi pada saat waktu ke- t k 1 = konstanta laju reaksi pseudo order satu t = waktu Model kinetika Lagergren Pseudo-Second-Order Keterangan: qe = kapasitas adsorpsi pada saat kesetimbangan qt = kapasitas adsorpsi pada saat waktu ke- t k 2 = konstanta laju reaksi pseudo order dua t = waktu Model kinetika ditentukan berdasarkan dengan nilai kolerasi r yang lebih tinggi yang diperoleh dari persamaan garis dari grafik hubungan logqe-qt versus waktu t untuk Lagergren Pseudo-First-Order dan tqt versus waktu t untuk Lagergren Pseudo-Second-Order. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Hasil Sintesis Silika Gel dari Bagasse Tebu

Pada penelitian ini dilakukan sintesis silika gel dari bagasse tebu. Sintesis silika gel dilakukan dengan mengasamkan larutan natrium silkat dari bagasse tebu hingga pH 7. Hasil sintesis silika gel dari bagasse tebu dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Silika gel hasil sintesis dari bagasse tebu

2. Hasil Analisis secara XRD

Silika gel dari bagasse tebu yang terbentuk di analisis menggunakan X-Ray Difraction XRD. Analisis XRD bertujuan untuk mengetahui bentuk struktur padatan yang terbentuk. Hasil analisis XRD dapat secara lengkap pada Lampiran 2 dan digabung sehingga diperoleh pada Gambar 4.