45 dihasilkan pada penelitian ini sama dengan puncak yang dihasilkan pada
penelitian sebelumnya. Kalapathy et al. 2000 berhasil mensintesis silika amorf dari abu sekam padi dengan pola difraksi puncak yang dihasilkan pada sudut θ
22,159
o
. Martinez et al. 2006 berhasil mensintesis SiO
2
amorf dengan metode sol-
gel dengan pola difraksi puncak yang dihasilkan pada sudut θ
o
. S. Musić et al. 2011 berhasil mensintesis SiO
2
amorf dengan pola difraksi puncak pada sudut θ ,8
o
. Yusuf dkk. 2014 berhasil mensintesis silika amorf dari abu ampas tebu dengan pola difraksi puncak yang dihasilkan pada sudut θ ,88
o
. Struktur amorf dalam silika gel dari bagasse tebu sangat bergantung pada suhu
pengabuan saat pemurnian silika. Menurut Kalapathy dkk. 2000 silika amorf dari abu sekam padi diperoleh dari pengabuan sekam padi pada suhu 500
o
C. Mujiyanti dkk. 2010 menyebutkan silika dalam sekam padi terdapat dalam
bentuk amorf dan akan tetap bentuk tersebut apabila sekam padi dibakar pada suhu 500-600
o
C. Yusuf dkk. 2014 menggunakan suhu 200
o
C pada saat pemurnian silika dimana didapatkan pola difraksi sinar-X SiO
2
dalam fasa amorf. Untuk mendapatkan fasa kristalin maka suhu pengabuan saat pemurnian adalah
antara 870-1470
o
C agar kristalinitas SiO
2
meningkat sehingga dapat terbentuk fase kristobalit dan tridimit.
3. Hasil Analisis Spektrum FTIR Silika Gel Hasil Sintesis dari Bagasse Tebu
Analisis secara spektroskopi FTIR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional yang terdapat dalam silika gel. Daerah inframerah yang digunakan
untuk menganalisis senyawa yang terdapat pada silika gel pada kisaran bilangan
46 gelombang 400-4000 cm
-1
. Gugus fungsi yang akan diselidiki adalah gugus siloksan Si-O-Si dan silanol Si-OH serta mengetahui gugus fungsi lainnya
yang terbentuk pada sintesis silika gel. Karakterisasi spektrum FTIR silika gel dari bagasse tebu dapat dilihat pada Gambar 5 yang selanjutnya dirangkum pada Tabel
2 berikut,
Tabel 2. Interprestasi Spektrum FTIR Silika Gel dari Bagasse Tebu
Bilangan Gelombang cm
-1
Gugus Fungsional 3472,39
Vibrasi ulur –OH dari Si-OH
1097,43 Vibrasi ulur asimetris Si-O dari Si-O-Si
799,06 Vibrasi ulur simetris Si-O dari Si-O-Si
1639,88 Vibrasi tekuk
–OH dari Si-OH 989,35
Vibrasi ulur Si-O dari Si-OH 465,57
Vibrasi tekuk Si-O-Si Berdasarkan Tabel 2 pola serapan silika gel dari bagasse tebu dapat
diinterpretasikan sebagai berikut, serapan dengan pita lebar pada daerah bilangan gelombang 3472,39 cm
-1
merupakan pita serapan dari vibrasi gugus hidroksi - OH pada gugus silanol Si-OH, pita serapan yang kuat dan tajam di daerah
1097,43 cm
-1
merupakan pita serapan dari vibrasi ulur asimetris dari gugus Si-O pada gugus siloksan Si-O-Si. Serapan di daerah 989,35 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi ulur dari gugus Si-O pada silanol Si-OH. Adanya pita serapan
pada 1639,88 cm
-1
menunjukkan vibrasi tekuk gugus –OH dari gugus Si-OH
sedangkan vibrasi tekuk dari gugus siloksan Si-O-Si ditunjukkan dengan pita serapan pada bilangan gelombang 465,57 cm
-1
. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Yusuf dkk. 2014 berupa sintesis silika gel dari abu ampas tebu dengan variasi
47 konsentrasi asam klorida diperoleh berupa serapan yang melebar pada daerah
3468,01 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi regangan gugus –OH dari Si-OH.
Adanya puncak spektrum pada daerah 1639,49 cm
-1
menunjukkan vibrasi bengkokan pada gugus
–OH dari Si-OH. Pada pita serapan 1091,71 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi regangan Si-O
-
dari Si-O-Si dan diperjelas keberadaan ikatan Si-O
-
yang muncul pada 466,77 cm
-1
yang menunjukkan vibrasi bengkokan dari Si-O-Si. Pita serapan yang muncul pada daerah 966,34
cm
-1
merupakan vibrasi ulur asimetris Si-O
-
pada Si-OH. Berdasarkan hasil penelitian silika gel dari bagasse tebu jika dibandingkan dengan penelitian Yusuf
dkk. 2014 menunjukkan kemiripan spektrum silika gel dari bagasse tebu dimana terdapat pita-pita serapan pada bilangan gelombang yang hampir sama. Secara
umum pita serapan yang muncul pada spektrum silika gel dari bagasse tebu menunjukkan bahwa gugus-gugus fungsional yang terdapat pada silika gel hasil
sintesis dari abu bagasse tebu adalah gugus silanol Si-OH dan gugus siloksan Si-O-Si.
4. Kinetika Waktu Kontak terhadap Adsorpsi Kation Mg