16 tercapai kesetimbangan karena dalam adsorpsi kimia melibatkan energi aktivasi
Oscik, 1982.
6. Kinetika Adsorpsi
Adsorpsi dipengaruhi oleh luas permukaan, jenis adsorbat, struktur molekul adsorbat, konsentrasi adsorbat, temperatur, pH dan waktu kontak Syauqiah dkk.,
2011. Data kinetika pengikatan diproses untuk memahami dinamika proses pengikatan dalam hubungannya dengan orde dari konstanta laju Rahchmani dkk,
2011. Kinetika pengikatan penting karena mampu mengontrol efisiensi proses dan waktu kesetimbangan. Kinetika pengikatan juga menjelaskan laju terserapnya
adsorbat oleh adsorben Chen et al., 2010. Kinetika selalu dikaitkan dengan
waktu kontak antara zat terikat dan penjerap, yang merupakan suatu proses menyeluruh tentang konsentrasi awal, akhir, dan waktu yang dibutuhkan untuk
perubahan dari konsentrasi awal ke akhir berdasarkan data eksperimen. Data kinetika adsorpsi tersebut diolah dengan model kinetika Lagergren Pseudo First
Order or Second Order. a. Model Kinetika Lagergren Pseudo First Order
Data kinetika pengikatan dijelaskan dengan Lagergren pseudo first-order dimana persamaan tersebut menjelaskan paling awal tentang kecepatan
pengikatan berdasarkan kapasitas adsorpsi. Persamaan diferensial secara umum dinyatakan sebagai berikut:
d dt
-
17 Keterangan: q
e
dan q
1
adalah kapasitas sorpsi pada saat kesetimbangan dan pada saat t, dengan satuan mg g
-1
, k
1
adalah konstanta laju dari ikat pseudo reaksi pertama dengan satuan L min
-1
. Intrergal terhadap persamaan tersebut pada batas-batas t=0 sampai t=t, dan q
t
=0 sampai q
t
= q
t
, maka persamaan Lagergren Pseudo First Order menjadi:
log q
e
q
e
- q
t
k , t
Persamaan 2 dapat ditata ulang untuk memperoleh bentuk linier: logq
e
-q
t
logq
e
- , t
Persamaan 3 dapat digunakan untuk menentukan model data eksperimen kinetika, plotting logqe-qt versus t akan menghasilkan suatu garis lurus.
b. Model Kinetika Lagergren Pseudo Second Order Untuk persamaan mekanisme reaksi order kedua dalam suatu pengikatan,
persamaan laju Lagergren Pseudo Second Order dinyatakan dengan persamaan 4:
Keterangan: q
e
dan q
t
adalah kapasitas sorpsi pada saat kesetimbangan dan pada saat t, dengan satuan mg g
-1
, k adalah konstanta laju pseudo reaksi kedua dengan satuan mg g
-1
min
-1
. Integral terhadap persamaan tersebut pada batas- batas t=0 sampai t=t, dan q
t
=0 sampai q
t
= q
t
, maka persamaan Lagergren Pseudo- Second-Order menjadi:
18 Ploting tqt versus t akan menghasilkan garis lurus Rahchamani dkk., 2011.
7. Spektroskopi FTIR