Kebijakan Dividen Kajian Teoritis 1. Dividen

1.4.3. Profitabilitas

Sartono 2001:122 berpendapat bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dalam hubungannya dengan kebijakan dividen, besarnya profitabilitas akan mempengaruhi besar kecilnya pembayaran dividen. Peningkatan pembayaran dividen hanya terjadi ketika perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, dengan asumsi bahwa profitabilitas tersebut cukup tinggi untuk meningkatkan laba, baik laba ditahan maupun pembayaran dividen secara serentak.

1.4.4. Likuiditas

Menurut Gitman 2003:132, likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang berjangka pendek, tepat waktunya atau kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas atau setara kas yang ditunjukkan melalui besar kecilnya aktiva lancar. Semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan, maka kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya akan semakin baik. Dalam kaitannya dengan kebijakan dividen, likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada para pemegang saham dimana untuk membayar dividen diperlukan ketersediaan dana dalam hal ini adalah kas yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang mempunyai laba yang tinggi belum tentu dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham karena tidak adanya dana untuk membayar dividen. 10 Teori tentang Profitabilitas dan Likuiditas dijelaskan dalam Teori Nilai Perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas semakin tinggi pemaksimalan kesejahteraan pemegang saham sehingga berdampak pada nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan berdampak positif terhadap nilai perusahaaan. Besarnya tingkat profitabilitas dan likuiditas menjadi penentu nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham Brigham dan Houston, 2001:210. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan ditentukan oleh besarnya tingkat profitabilitas dan tingkat likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan.

1.4.5. Pendanaan

Menurut Sudarmaji dan Sularto 2007:54, pendanaan merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang yang berasal dari kreditur, bukan dari pemegang saham ataupun investor atau sejauh mana kita menggunakan utang sebagai sumber dana dibandingkan menggunakan dana yang berasal dari modal. Hubungan pendanaan dengan kebijakan dividen dipengaruhi oleh rasio leverage yaitu Debt to Equity Ratio DER. Artinya kebijakan dividen dilakukan, apabila perusahaan tersebut dapat mengelola kebutuhan pembayaran hutang pada periode yang akan datang. Semakin tinggi hutang maka semakin kecil dividen yang dibayarkan karena pembiayaan eksternal 11 atau hutang cenderung memiliki risiko yang tinggi dibandingkan dengan pembiayaan internal. Teori yang membahas tentang pendanaan investasi ini dikenal dengan nama Teori Urutan Pendanaan Pecking Order Theory yang diperkenalkan oleh Gordon Donaldson pada tahun 1961. Menurut Donaldson 1961:101, perusahaan mempunyai urutan dalam melakukan pendanaan yang dimulai dengan urutan laba ditahan, utang kepada pihak ketiga baik dengan loan atau menjual obligasi dan terakhir mengeluarkan saham baru.

1.5. Tinjauan Penelitian terdahulu

Darminto 2008 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal, dan Standar Kepemilikan Saham terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2002–2005”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan profitabilitas, likuiditas, struktur modal, dan struktur kepemilikan saham berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan secara parsial, hanya profitabilitas dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Arilaha 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004–2007”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan free cash flow, profitabilitas, likuiditas, dan leverage berpengaruh signifikan 12 terhadap kebijakan dividen. Sedangkan secara parsial hanya profitabilitas yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Simbolon 2009 berjudul “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Dividend Payout Ratio pada