Komposit Membran TINJAUAN PUSTAKA

permeabilitas metanol rendah, selektivitas membran paling tinggi. dan Dewi, 2009 Chitosan – Polyvinyl Alkohol dan Kalsium Oksida Adanya CaO dalam CPV menurunkan permeabilitas metanol, terjadi penurunan proton konduktifitas tetapi masih lebih tinggi dari Nafion 115 Mat dan Liong, 2009 PWASilikaPFSA Konduktifitas proton meningkat PWA – silika 0 – 5 berat ke dalam PFSA, tetapi akan turun jika lebih dari 5 namun masih lebih tinggi dari Nafion 115, permeabilitas metanol menurun PWA – Silika 0 – 5 berat, tetapi jika penambahan lebih dari 5 permeabilitas metanol naik. Shang, dkk., 2009 Kitosan – Silika Nilai permeabilitas metanol dan kapasitas pertukaran ion menurun dengan meningkatnya konsentrasi kitosan dalam membran dan daya hantar ionik rendah. Zulfikar, dkk., 2009 Polyvinylidene Fluoride – Sulfonat Polystyrene Ukuran distribusi pori seragam, karakter hidrofilik kuat karena adanya gugus asam sulfonat, permeabilitas metanol rendah dan meningkatkan kinerja pada DMFC. Liu, dkk., 2010

2.4 Komposit Membran

Komposit mempunyai suatu pengertian yang sangat luas dan kompleks. Secara umum definisi komposit adalah gabungan dua atau lebih material untuk mendapatkan suatu material baru. Menurut Schwartz Ginting, 2002 Definisi komposit adalah terdiri dari beberapa tahap : 1. TahapPeringkat Atas Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang berbeda dapat didefinisikan sebagai bahan komposit. Dalam hal ini bahan komposit termasuk alloy polimer dan keramik. 2. TahapPeringkat Mikrostruktur Dalam tahap ini suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur molekul atau fasa merupakan suatu komposit. Mengikuti definisi ini banyak bahan yang secara tradisional dikenal sebagai komposit seperti kebanyakan bahan logam. Contoh besi keluli yang merupakan alloy multifusi yang terdiri dari karbon dan besi. 3. TahapPeringkat Makrostruktur Merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk untuk mendapatkan suatu sifat atau ciri tertentu. Dimana konstituen gabungan masih tetap dalam bentuk asal, dimana dapat ditandai secara fisik dari permukaan antara satu sama lain. Kroschwitz dan rekan Ginting, 2002 menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Rosato dan Di Matitia Ginting, 2002 juga menyatakan bahwa plastik dan bahan-bahan penguat yang biasanya dalam bentuk serat, dimana ada serat pendek, panjang, anyaman pabrik atau lainnya. Selain itu ada juga yang menyatakan bahwa bahan komposit adalah kombinasi bahan tambahan yang berbentuk serat, butiran atau cuhisker seperti pengisi serbuk logam, serat kaca, karbon, aramid kevlar, keramik, dan serat logam dalam julat panjang yang berbeda-beda didalam matriks. Menurut Agarwal dan Broutman Ginting, 2002, menyatakan bahwa bahan komposit mempunyai komposisi dan ciri-ciri yang berbeda dari sifat dan ciri konstituen asalnya. Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari fasa tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri dari serat atau bahan pengukuh, sedangkan fasa berterusan terdiri dari matriks. Membran sebagai penghalang selektif antara dua fasa, istilah selektif yang melekat ke membran atau proses membran Mulder, 1996. Winston Sirkar 1992, Ismail 1997 Membran adalah selaput tipis yang memisahkan 2 phase yang berbeda, biasanya lapisan tipis yang padat. Proses membran didorong oleh perbedaan tenaga penggerak driving force seperti tekanan atau konsentrasi dari komponen di membran. Membran ditandai oleh sifat fluks dan selektivitas. Menurut Sumardjo 2006 membran merupakan lapisan semipermeabel yang mampu melewatkan spesi tertentu dan menahan spesi yang lain berdasarkan ukuran spesi yang akan dipisahkan. Spesi yang memiliki ukuran yang lebih besar dari pori membran akan tertahan dan spesi dengan ukuran yang lebih kecil dapat melewati membran. Dengan kata lain membran memiliki transport yang selektif. Komposit membran adalah membran asimetri yang terdiri dari dua lapisan, lapis pendukung yang berpori dan lapis aktif yang rapat dari material yang berbeda. Keuntungan penggunaan komposit membran ini adalah bahwa setiap lapisan dapat dioptimalkan untuk menghasilkan kinerja membran yang lebih baik Soebardi, 1997. Membran yang terdiri dari dua densitas material yang berbeda disebut komposit membran Lopes dkk., 2006. Banyak polimer dengan selektivitas dan permeabilitas baik untuk berbagai komponen dalam campuran gas atau larutan cair tidak sesuai untuk pembuatan membran asimetris dengan proses inversi fasa. Hal ini mengakibatkan terjadi pengembangan pada komposit membran Strathmann, 1990. Sebuah membran komposit secara skematis diperlihatkan pada Gambar 2.5. Gambar 2.5. Skema diagram komposit membran asimetris yang menunjukkan struktur substart mikroporous dan lapisan atas selektif Strathmann, 1990 Gambar 2.5 menunjukkan bahwa suatu membran komposit terdiri dari lapisan penghalang polimer padat tipis dengan ketebalan antara 20 sampai 100 nm dibentuk melalui lapisan tipis mikro berpori dengan ketebalan sekitar 100 mikrometer.

2.5 Teknik Pembuatan Komposit Membran