24
5. Tahapan Motorik Halus Anak Usia Dini
Perkembangan motorik halus untuk anak TK usia 5-6 tahun kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan
kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia ini koordinasi gerakan motorik halus anak berkembang pesat,
sehingga dapat diberikan banyak stimulasi gerak halus pada anak. Anak usia 5-6 tahun telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual
motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, misalnya dapat dilihat pada waktu anak menulis atau
menggambar. Adapun tahapan perkembangan motorik halus anak berdasarkan tahapan usianya sebagai berikut:
a. Perkembangan fisikmotorik usia 0-1 tahun
Transformasi anak dari bayi yang hampir tidak mempunyai kendala atas gerakan kepala, tangan, tungkai dan badan saat lahir menjadi seseorang yang
mungkin mengayunkan langkah pertama di usia 1 tahun. Kemajuan yang luar biasa dalam kematangan perkembangan fisik anak. Perkembangan diawali
dengan gerak reflek sesaat setelah lahir yang akan berubah menjadi gerakan yang disadari.
b. Perkembangan fisikmotorik usia 1-3 tahun
Pada usia saat ini perkembangan motorik anak semakin meningkat dari mampu berjalan menjadi anak yang menguasai berbagai keterampilan fisik
yang kompleks,
seperti melempar,
menangkap, berlari,
menjaga keseimbangan, dan menendang.
25 c.
Perkembangan fisikmotorik usia 4-6 tahun Tahapan ini mencakup dua hal yaitu transformasi fisik merupakan perubahan
fisik yang terjadi pada anak dan perkembangan gerakan yang terjadi sangat pesat serta semakin baik.
Adapun karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito 2007 sebagai berikut:
a.
Pada saat anak usia 3 tahun, kemampuan gerak halus anak belum berbeda dari kemampuan gerak halus anak bayi.
b.
Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat, bahkan cenderung
sempurna.
c.
Pada usia 5 tahun, koordinasi motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata.
d.
Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun, anak mulai belajar bagaimana menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung
pensil. Setelah mengetahui tahapan perkembangan keterampilan mtorik anak,
perlu adanya cara belajar yang sesuai dengan kemampuan anak supaya aspek perkembangan anak dalam dikembangkan dengan optimal. Menurut Hurlock
1978: 158 cara umum untuk mempelajari keterampilan motorik sebagai berikut: a.
Belajar coba dan ralat trial and error Cara ini tidak ada bimbingan dan model untuk ditiru oleh anak yang
menyebabkan anak melakukan tindakan yang berbeda secara acak sesuai
26 keinginan anak. Cara tersebut biasanya menghasilkan keterampilan dibawah
kemampuan anak. Belajar suatu keterampilan motorik tidak dengan mudahnya dapat dilakukan oleh anak. Mereka mencoba-coba gerakan yang ditirunya
sampai anak merasa nyaman dan memberikan variasi pada gerakan-gerakan tersebut
b. Meniru
Belajar melalui meniru atau mengamati suatu model orang tua atau guru akan lebih cepat daripada belajar dengan coba dan ralat. Namun, dibatasi oleh
kesalahan yang terdapat pada model tersebut. Anak di usia dini lebih banyak belajar dari contoh atau praktek secara langsung yang dilakukan oleh orang
dewasa disekitarnya
.
c. Pelatihan
Pada saat belajar anak memperhatikan dan menirukan dengan tepat seperti bimbingan yang diberikan oleh seorang model ketika memperlihatkan
keterampilannya. Cara tersebut sangat penting untuk tahap awal anak untuk belajar.
Berdasar beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan motorik anak usia 5-6 tahun adalah terjadi perubahan fisik yang berkembang
dengan cepat yang memberi dampak pada karakteristik motorik yang sudah ada koordinasi dengan lebih sempurna antara tangan, lengan, dan tubuh dibawah
koordinasi mata. Adapun cara untuk mempelajari keterampilan motorik melalui trial and error, meniru, dan latihan.
27
6. Fungsi Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini