Pengujian Beta Pengujian Validitas

34

2.11.2 Implementasi Pengujian

2.11.2.1 Pengujian Validasi Perangkat Lunak

a. Pengujian Alpha

Pengujian Alpha adalah pengujian yang biasa dilakukan di sisi pengembang oleh seorang pelanggan Pressman, 2010. Pengujian Alpha berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Fungsi – fungsi yang diujikan meliputi tombol – tombol menu dengan kasus yang benar dan kasus yang salah. Pengujian Alpha dapat menggunakan teknik pengujian Black Box. Pengujian Black Box juga disebut juga pengujian perilaku, berfokus pada persyaratan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black Box untuk memperoleh set kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program Pressman, 2010.

b. Pengujian Beta

Pengujian Beta adalah pengujian yang dilakukan pada satu atau lebih pelanggan oleh pemakai aktif perangkat lunak dalam lingkungan yang sebenarnya. Pengembang biasanya tidak ada pada pengujian ini. Pelanggan merekam semua masalah real atau imajiner yang ditemui selama pengujian dan melaporkan pada pengembang pada interval waktu tertentu Pressman, 2010. Pengujian Beta dilakukan menggunakan kuisioner, pengujian dengan kuisioner dilakukan untuk mengetahui respon pengguna terhadap program yang telah dibuat. Respon dari sistem ini berupa presepsi manfaat dan mudah. Sehingga penulis menggunakan kuisioner dari 35 penelitian dari Fred F. Davis yang berfungsi untuk mengukur seberapa besar manfaat program Perceived of Usefullness dan kemudahan pengguna program Perceived Ease of Use Davis,1989, yang terdiri dari : Tabel 2.12 Poin kuisioner Fred F. Davis Perceived of Usefullness Perceived Ease of Use 1. Using Chart Master in my job would enable me to accomplish task more quickly. 2. Using Chart Master would improve my job performance. 3. Using Chart Master in my job would increase my productivity. 4. Using Chart Master would enhance my effectiveness on the job. 5. Using Chart Master would make it easter to do my job. 6. I would find Chart Master usefull in my job. 1. Learning to operate Chart Master would be easy for me. 2. I would find it easy to get Chart Master to do what I want it to do. 3. My interaction with Chart Master would be clear and understandable. 4. I would fing Chart Master to be flexible to interact with. 5. It would be easy for me become skillful at using Chart Master. 6. It would be easy for me to operate Chart Master.

2.11.2.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

a. Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau tidaknya suau kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut Ghozali,2009. Dalam penentuan layak tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya 36 suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Pearson Produk Momen Pearson. Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap Valid. Jika r hitung ≥ r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. Nilai r tabel dihasilkan dari rumus Junaidi, 2010 : Dimana: r = nilai r tabel, t = nilai t tabel dan df = derajat bebas. Rumus Korelasi Product Moment : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Keterangan :

b. Pengujian Reliabilitas