96
a. Minta bantuan tetangga atau kerabat terdekat. Beritahu mereka hari perkiraan lahir bayi karena kemungkinan mereka bisa datang dan memberi bantuan lebih cepat.
b. Delegasikan tugas Anda kepada anggota keluarga yang lain jika Anda tidak bisa menemani istri saat bersalin. Jangan biarkan istri menghadapi persalinannya
sendiri. c. Packing barang-barang. Anda sendiri untuk menginap sewaktu menunggui isteri
bersalin, kemas di back pack dan simpan back pack di bagasi mobil bersama koper isteri. Termasuk yang disiapkan adalah kamera untuk mendokumentasikan proses
persalinan Asrinah, 2010.
2.3 Landasan Teori
Kerangka teori pada penelitian ini adalah modifikasi dari beberapa landasan teori perubahan perilaku kesehatan. Green menjelaskan, perilaku dipengaruhi oleh 3
faktor utama, yakni: a Faktor-faktor predisposisi predisposing factor
Faktor-faktor ini mencakup: pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Untuk berperilaku
kesehatan, misalnya: pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang manfaat periksa hamil, baik
bagi kesehatan ibu sendiri dan janinnya. Disamping itu, kadang-kadang
Universitas Sumatera Utara
97
kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk periksa hamil. Misalnya, orang hamil tidak boleh
disuntik periksa hamil termasuk memperoleh suntikan anti tetanus karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat. Faktor-faktor ini terutama yang positif
mempermudah terwujudnya perilaku, maka sering disebut faktor pemudah. b Faktor-faktor pemungkin enambling factors
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya: air bersih, tempat pembuangan sampah,
tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya. Untuk berperilaku sehat, masyarakat
memerlukan sarana dan prasarana pendukung, misalnya: perilaku pemerikssan kehamilan. Ibu hamil yang mau periksa hamil tidak hanya karena ia tahu dan
sadar manfaat periksa hamil saja, melainkan ibu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat periksa hamil, misalnya puskesmas,
polindes, bidan praktek, ataupun rumah sakit. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka
faktor-faktor ini disebut faktor pendukung, atau faktor pemungkin. c Faktor-faktor penguat reinforcing factors
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat toma, tokoh agama toga, sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas
Universitas Sumatera Utara
98
kesehatan. Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan. Untuk
berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif, dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku
contoh acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas, lebih- lebih para petugas kesehatan. Disamping itu undang-undang juga diperlukan
untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut. Seperti perilaku periksa hamil, serta kemudahan memperoleh fasilitas periksa hamil, juga diperlukan
peraturan atau perundang-undangan yang mengharuskan ibu hamil melakukan periksa hamil.
Anderson 1974 dalam Notoatmodjo 2003, menggambarkan 3 kategori utama dalam model sistem kesehatan yang berupa model kepercayaan kesehatan
health system model dalam pelayanan kesehatan, yakni: 1. Karakteristik predisposisi predisposing characteristics.
Karakteristik ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa individu mempunyai kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang
berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya ciri-ciri individu, yang digolongkan ke dalam 3 kelompok yakni: ciri demografi jenis kelamin,
umur, struktur sosial tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras serta keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat menolong proses penyembuhan
penyakit.
Universitas Sumatera Utara
99
2. Karakteristik pendukung enabling characteristics Karakteristik ini mencerminkan bahwa meskipun mempunyai predisposisi
untuk menggunakan pelayanan kesehatan, ia tak akan bertindak untuk menggunakannya, kecuali bila ia mampu menggunakannya. Penggunaan
pelayanan kesehatan yang ada tergantung kepada kemampuan konsumen untuk membayar.
3. Karakteristik kebutuhan need characteristics Kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan
pelayanan kesehatan bila faktor predisposisi dan pendukung itu ada. Karakteristik kebutuhan need ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu dirasa atau
preceived dan evaluated clinical diagnosis.
Universitas Sumatera Utara
100
2.4 Kerangka Konsep