Peran dan Keterlibatan Suami dalam Kehamilan

92 lebih cepat agar suami memiliki lebih banyak waktu bersamanya. JIka istri merasa jika suami tidak bisa menemaninya selama hamil, maka istri juga akan merasa kalau suami juga tidak akan mengubah sikap “cuek” suami itu saat menyambut kelahiran bayi. 5. Menemani istri Bersiaplah menjadi teman yang aktif, siapkan musik, bacakan buku tentang teknik pijat kehamilan atau sediakan jamu dan multivitamin yang dapat membantu memperkuat kehamilan. Tunjukkan cinta suami dan bombing istri sekuat kemampuan suami: memijatnya, membantu menerangkan posisi yang bagus saat melahirkan, menceritakan cerita lucu dan menyiapkan makanan untuknya. 6. Berbelanja, berbincang, dan membuat keputusan bersama Bersama istri, putuskan apakah akan menyusui atau memberikan susu formula pada bayi, menggunakan popok kain atau popok diaper. Jika anda merasa tidak ada yang bisa dikerjakan atau jika suami berubah pikiran, hendaknya semuanya diputuskan melalui diskusi.

B. Peran dan Keterlibatan Suami dalam Kehamilan

Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga produksi ASI. Partisipasi suami yang dapat dilakukan : 1. Membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan istri yang sedang hamil Universitas Sumatera Utara 93 2. Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada istri 3. Mengajak dan mengantar istri untuk memeriksa kehamilan kefasilitas kesehatan yang terdekat minimal 4 kali selama kehamilan 4. Memenuhi kebutuhan gizi bagi istrinya agar tidak terjadi anemia dan memperoleh istirahat yang cukup 5. Mempelajari gejala komplikasi pada kehamilan 6. Menyiapkan biaya melahirkan dan biaya transportasi 7. Melakukan rujukan kefasilitas yang lebih lengkap sedini mungkin Peran suami dalam kehamilan : a. Trimester I masa penuh gejolak emosi Selama hamil, ada begitu banyak perubahan pada ibu, Yang paling menonjol adalah perubahan emosi. Itu terjadi karena kadar hormon estrogen dan progesteron didalam tubuh berubah.maka dalam keadaan seperti ini suamilah yang paling tepat untuk membantu melalui masa-masa itu. Beberapa hal yang bisa terjadi pada trimester I : 1. Sering mual-mual dan muntah terutama dipagi hari karena mengalami morning sicness 2. Menjadi cepat lelah dan mudah mengantuk 3. Mungkin tiba-tiba meminta atau menginginkan sesuatu yang “aneh” atau ngidam 4. Semula tampak gembira, namun dalam beberapa detik bisa mendadak nangis tersedu-sedu, merasa tertekan dan sedih tanpa sebab yang jelas. Universitas Sumatera Utara 94 Yang dapat dilakukan suami : 1. Bawakan roti dan air putih atau jus buah ke tempat tidur. Sehingga, begitu istri bangun dan morning sickness mendera, keluhan yang dirasakan langsung hilang. Berkat perhatian dan kasih sayang 2. Buatlah istri merasa nyaman, sehingga dapat beristirahat dan cukup tidur 3. Penuhi keingininan yang diinginkan istri 4. Tunjukan rasa bahagia dan antusias terhadap janin dalam kandungan dengan cara mengajak janin bicara b. Trimester II masa-masa bahagia Beberapa hal yang bisa terjadi pada trimester kedua : Emosi cendrung lebih stabil dan keluhan morning sickness juga jauh berkurang, janin mulai bergerak dan istri merasa bahagia dengan kehamilannya sehingga lebih bersemangat. Yang dapat dilakukan suami : Tetap menunjukkan kalau suami mengerti dan memahami benar perubahan emosi yang cepat serta perasaan lebih peka yang dialaminya dan dampingi istri saat melakukan pemeriksaan kehamilan. c. Trimester III takut dan cemas menghadapi persalinan Beberapa hal yang bisa terjadi pada trimester ketiga : 1. Semakin dekat persalinan biasanya dia merasa semakin takut dan cemas 2. Merasa penampilannya tidak menarik karena perubahan bentuk fisik Universitas Sumatera Utara 95 3. Sering mengeluh sakit, pegal, ngilu dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama pada punggung dan panggul. Yang dapat dilakukan suami : 1. Bantu ibu untuk mengatasi rasa cemas dan takut dalam menghadapi proses persalinan 2. Puji ibu bahwa ibu tetap cantik dan menarik 3. Bantu ibu untuk mengatasi keluhan-keluhannya Asrinah, 2010.

C. Peran Suami dalam Mencegah atau Mengobati Komplikasi Kehamilan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami terhadap Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar

14 79 101

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 0 18

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 0 2

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 0 11

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 0 38

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

1 3 6

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 1 60

PENGARUH KARAKTERISTIK IBU DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANTENATAL CARE) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA KECAMATAN MEDAN-TEMBUNG

0 0 27

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Kehamilan - Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami Terhadap Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan-Tembung

0 0 30

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami Terhadap Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan-Tembung

0 0 7