Dengan menggunakan keterampilan proses sains akhirnya akan terjadi interaksi antara konsep, prinsip maupun teori yang telah
ditemukan atau dikembangkan dengan pengembangan keterampilan proses sains itu sendiri. Akibat dari interaksi tersebut, akan timbul sikap
dan nilai yang diperlukan dalam penemuan ilmu pengetahuan. Nilai ini meliputi: teliti, kreatif, tekun, tenggang rasa, tanggung jawab, kritis,
objektif, rajin, jujur, terbuka, dan disiplin. Dengan mengembangkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains, siswa akan mampu
menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangakan sikap nilai yang dituntut Trianto,
2012: 148.
B. Penjurusan IPA
Pada tingkat Sekolah Menengah Atas SMA, siswa mulai diperkenalkan dengan sistem penjurusan. Penjurusan merupakan suatu
proses penempatan dalam pemilihan program studi para siswa Ruslan, 1986: 13. Lebih lanjut Ruslan 1986: 14 mengemukakan beberapa tujuan
dilakukannya penjurusan di sekolah, yaitu: 1 Untuk mengelompokkan para siswa yang mempunyai kecakapan,
kemampuan, bakat, dan minat yang relatif sama. 2 Untuk membantu mempersiapkan para siswa dalam melanjutkan studi
dan memilih dunia kerjanya. 3 Untuk membantu meramalkan keberhasilan untuk mencapai prestasi
yang baik; dalam kelanjutan studi dan dunia kerjanya. 4 Untuk membantu memperkokoh keberhasilan, dan kecocokan atas
prestasi yang akan dicapai di waktu mendatang kelanjutan studi dan dunia kerja.
Pada umumnya sistem penjurusan di SMA terbagi atas tiga pilihan jurusan, yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam IPA, Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS, dan Ilmu Bahasa. Salah satu keunggulan dari jurusan IPA yaitu siswa dapat memilih jurusan lain diluar IPA saat mereka memutuskan untuk
menempuh studi di Perguruan Tinggi dalam mempersiapkan karir mereka di masa depan.
Menurut Ruslan 1986: 37-38 bahwa keputusan suatu penjurusan sebaiknya didasari oleh beberapa hal, yakni:
a Atas kepentingan masa depan siswa bersangkutan. b Oleh pertimbangan kecakapan nyata prestasi belajar dan kecakapan
potensial Bakat c Tidak untuk kepentingan pribadi tertentu guru, siswa, orangtua, atau
sekolah. d Bila terjadi keterlambatan penjurusan bagi siswa yang dikarenakan
oleh hal-hal tertentu tidak melebihi tiga bulan setelah yang lainnya di juruskan.
e Bahwa keputusan terakhir adalah benar-benar final setelah melalui berbagai pertimbangan.
Hal-hal diatas hendaknya diperhatikan oleh pihak sekolah yang terlibat dalam penjurusan siswa, agar siswa dapat memilih karier yang tepat untuk
masa depannya sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
C. Siswa Jurusan IPA