Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Saran

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas IIB di SDN Tegalrejo 2 Yogyakarta pada mata pelajaran PKn dengan materi Hidup Rukun dengan menggunakan Problem Based Learning PBL dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1 Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dan sikap siswa

kelas IIB terhadap mata pelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning PBL di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Hal tersebut dibuktikan dengan analisis statistik correlation pearson product moment pada uji hipotesis korelasi pada kelompok siswa dengan dengan sig. 2-tailed yaitu 0,000 atau 0,05. Diketahui pula nilai Pearson Correlation pada penelitian ini sebesar 0.742. Dengan demikian dapat diketahui apabila hubungan dari kedua variabel termasuk dalam hubungan yang kuat karena berada pada rentang nilai 0,60 – 0,799.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian ini berlangsung ada beberapa keterbatasan, yaitu:

5.2.1 Kurangnya fasilitas di kelas misalnya LCD, terganggunya kelas sebelah

yang ramai dan membuat anak-anak menjadi tidak berkonsentrasi.

5.2.2 Terdapat beberapa sikap anak-anak yang kurang mendukung misalnya saat

guru menerangkan ada beberapa siswa yang membuat suasana kelas menjadi gaduh. 64

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan, yaitu:

5.3.1 Sekolah perlu menambah jam pelajaran PKn sehingga pembelajaran PKn di

sekolah tidak hanya sekali dalam seminggu.

5.3.2 Pembelajaran PKn dengan menggunakan model Problem Based Learning

PBL membutuhkan waktu yang begitu banyak sehingga pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning PBL dapat terlaksana dengan baik.

5.3.3 Peneliti juga harus memperhatikan letak dan kondisi sekolah sebelum

melakukan penelitian. Sebaiknya penelitian dilakukan di situasi yang kondusif sehingga siswa dapat konsentrasi dalam proses pembelajaran. 65 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas II. Jakarta. Penerbit Erlangga. Aryani, Susatim. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai. Bogor: Ghalia Indonesia. Ariyani, Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Andi Offset. Azwar, Saifuddin. 1988. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______. 1997. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______. 1999. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Christy Hilda Novia. 2016. Peningkatan Sikap Gotong Royong Melalui Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Siswa Kelas II di SD Kanisius Kintelan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Darmadi Hamid. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta. Davidoff, L.L. 1988. Psikiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Depdiknas. Effendi S Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Farchan, A. 2007. Pengantar Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halili, C Prioko. 2009. Wahana Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: CV. HaKa MJ. Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hutagalung. 2007. Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang. Juliardi Budi. 2014. Pendidikan Kewarganegaran Untuk Perguruan Tinggi. Depok: PT Raja Grafindo Persada. Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Nisfianoor, M. 2009. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Empat. 66 Pramesti. 2016. Stastika Lengkap Secara Teori dan Aplikasi Dengan SPSS 23. Jakarta: Kompas Gramedia. Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gava Media. Prayitno, D. 2008. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Purnomo. 2016. Peningkatan Sikap Nasionalisme Pada Siswa Kelas V Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Metode Problem Based Learning Di SD Kanisius Kadirejo. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning PBL. Bogor: Ghalia Indonesia. Sarjo Emiliana. 2016. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika di Kelas X SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sarwono, Sarlito. 2009. Pengantar Psikiologi Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo. Siregar. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. _______. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sulastri. 2016. Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Alat Peraga Bilangan Pecahan Berbasis Metode Montessori. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Surapranata. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas Dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakaraya. Walgito. 2003. Pengantar Psikiologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. _______. 2003. Psikiologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset. Widi Restu Kartiko. 2009. Asas Metodologi Penelitian. Surabaya: Graha Ilmu Wiharyanto, K. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Ardana Media. Wiharyanto, K. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. 67 LAMPIRAN 68 Lampiran 1 Surat Izin Penelitian 69 Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 70 Lampiran 3 Silabus SILABUS PEMBELAJARAN RPP Sekolah : SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan KelasSemester : III Pertemuan ke : 1, 2, 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Standar Kompetensi 1. Membiasakan hidup bergotong royong Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Bahan Alat 1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong Gotong royong dengan cara hidup rukun, saling berbagi, dan saling tolong menolong dengan sesama manusia Kognitif 1.1.1Menunjukkan sikap-sikap yang berkaitan dengan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.2 Mengidentifikasi sikap-sikap positif yang berkaitan dengan gotong royong tentang Kegiatan Awal - Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam kepada siswa dan melakukan absensi. - Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin berdoa. - APersepsi - Motivasi - Orientasi Kegiatan Inti Pertemuan 1 - Guru memberikan permasalahan kepada siswa berupa pertanyaan “Mengapa kita harus hidup dengan rukun?” Tes tertulis: Soal Essai 6 x 35 menit Buku paket Pendidika n Kewargan egaraan kelas II 72 hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.3 Menyebutkan cara berperilaku yang baik berkaitan dengan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah Afektif 1.1.4 Melaporkan hasil kerja tentang gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah dengan percaya diri - Siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru Fase 1: Orientasi siswa pada masalah: a Guru mengajukan masalah 1 yang tertera pada Lembar Aktivitas Siswa LAS dengan bantuan gambar. b Guru meminta siswa mengamati membaca dan memahami masalah secara individu dan mengajukan hal- hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan. c Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru mempersilahkan siswa lain untuk memberikan tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal melalui pemberian scaffolding. 73 1.1.5 Mengnilaii perbedaan pendapat teman ketika membicarakan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.6 Bekerjasama dengan teman ketika mendiskusikan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah Psikomotorik 1.1.6 Menyelesaikan soal tentang d Guru meminta siswa menuliskan informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan menggunakan bahasa sendiri. Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar a Guru meminta siswa membentuk kelompok heterogen sesuai pembagian kelompok yang telah direncanakan oleh guru. b Guru menyediakan media untuk setiap kelompok berupa, gambar yang berkaitan dengan tema yang dibahas yaitu hidup rukun. c Siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada gambar dan menuliskan masalahnya. 74 gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.7 Melaporkan hasil kerja kelompok tentang gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah Kognitif 1.1.1 Menunjukkan sikap-sikap yang berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling berbagi di rumah dan di sekolah d Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. e Guru memberi bantuan scaffolding berkaitan kesulitan yang dialami siswa secara individu, kelompok, atau klasikal. f Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai konsep dan aturan PKn yang sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah. g Mendorong siswa agar bekerja 75 1.1.2Mengidentifi kasi sikap-sikap positif yang berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling berbagi di rumah dan di sekolah 1.1.3 Menyebutkan cara berperilaku yang baik berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling berbagi di rumah dan di sekolah Afektif 1.1.4 Melaporkan hasil kerja sama dalam kelompok. Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok. a Meminta siswa melihat hubungan-hubungan berdasarkan informasidata terkait membangun b Guru meminta siswa mendiskusikan apa yang sebaiknya dilakukan siswa agar kerukunan diantara mereka tetap terjalin baik dengan teman aki-laki atau perempuan.. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru memberi scaffolding dengan mengingatkan siswa mengenai arti dari hidup rukun. Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 76 berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling berbagi di rumah dan di sekolah 1.1.5 Mengnilaii perbedaan pendapat teman ketika membicarakan gotong royong tentang sikap saling berbagi di rumah dan di sekolah 1.1.6 Bekerjasama dengan teman ketika mendiskusikan a Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis. b Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan. c Guru meminta siswa menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk menyajikan mempresentasikan laporan di depan kelas. Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. a Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk menentukan satu 77 gotong royong tentang sikap saling berbagi di rumah dan di sekolah Psikomotorik 1.1.6 Menyelesaikan soal tentang berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling berbagi di rumah dan di sekolah 1.1.7 Melaporkan hasil kerja kelompok berkaitan dengan gotong royong tentang sikap kelompok yang mempresentasikan mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu. b Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan dengan baik. c Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan. d Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain dan membuat kesepakatan, bila 78 saling berbagi di rumah dan di sekolah Kognitif 1.1.1 Menunjukk an sikap-sikap yang berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling tolong-menolong di rumah dan di sekolah 1.1.2 Mengidenti fikasi sikap-sikap positif yang berkaitan dengan gotong royong tentang sikap jawaban yang disampaikan siswa sudah benar. e Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain yang mempunyai jawaban berbeda dari kelompok penyaji pertama untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu. Apabila ada lebih dari satu kelompok, maka guru meminta siswa bermusyawarah menentukan urutan penyajian. - Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan ide dari penyelesaian masalah tersebut untuk menemukan rumus ide umum untuk menentukan banyak kemungkinan yang terjadi dari suatu fenomena. - Guru mendorong agar siswa 79 saling tolong- menolong di rumah dan di sekolah 1.1.3 Menyebutkan cara berperilaku yang baik berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling tolong-menolong di rumah dan di sekolah Afektif 1.1.4 Melaporkan hasil kerja berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling tolong- secara aktif terlibat dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut. - Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya. - Salah satu kelompok diskusi tidak harus yang terbaik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan apa yang dipresentasikan. - Guru mengumpulkan semua 80 menolong di rumah dan di sekolah 1.1.5 Mengnilaii perbedaan pendapat teman ketika membicarakan gotong royong tentang sikap saling tolong- menolong di rumah dan di sekolah 1.1.6 Bekerjasama dengan teman ketika mendiskusikan gotong royong tentang sikap hasil diskusi tiap kelompok Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai permasalahan tersebut. Pertemuan 2 - Guru memberikan permasalahan kepada siswa berupa pertanyaan “Mengapa kita harus saling berbagi dengan teman?” - Siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru Fase 1: Orientasi siswa pada masalah: a Guru mengajukan masalah 1 yang tertera pada Lembar Aktivitas Siswa LAS dengan gambar. b Guru meminta siswa mengamati membaca dan memahami masalah secara 81 saling tolong- menolong di rumah dan di sekolah Psikomotorik 1.1.6 Menyelesaikan soal tentang berkaitan dengan gotong royong tentang sikap saling tolong- menolong di rumah dan di sekolah 1.1.7 Melaporkan hasil kerja kelompok berkaitan dengan gotong royong tentang sikap individu dan mengajukan hal- hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan. c Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru mempersilahkan siswa lain untuk memberikan tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal melalui pemberian scaffolding. d Guru meminta siswa menuliskan informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan menggunakan bahasa sendiri. Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar a Guru meminta siswa membentuk kelompok heterogen sesuai pembagian kelompok yang telah 82 saling tolong- menolong di rumah dan di sekolah direncanakan oleh guru. b Guru menyediakan media untuk setiap kelompok berupa, memilih gambar yang berkaitan dengan tema yang dibahas yaitu saling berbagi. c Siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada gambar dan menuliskan masalahnya. d Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. e Guru memberi bantuan scaffolding berkaitan kesulitan yang dialami siswa secara individu, kelompok, atau klasikal. f Meminta siswa bekerja sama 83 untuk menghimpun berbagai konsep dan aturan PKn yang sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah. g Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok. Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok. a Meminta siswa melihat hubungan-hubungan berdasarkan informasidata terkait membangun b Guru meminta siswa melakukan eksperimen dengan media yang disediakan untuk menyelesaikan masalah, yaitu a mencatat semua kegiatan yang dapat dilakukan dengan 84 saling berbagi bersama teman, b mencatat kegiatan yang bukan termasuk dalam kegiatan saling berbagi. c Guru meminta siswa mendiskusikan apa yang sebaiknya dilakukan siswa agar mereka tetap mau saling berbagi dengan teman. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru memberi scaffolding dengan mengingatkan siswa mengenai arti dari hidup rukun. Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis. b Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun 85 laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan. c Guru meminta siswa menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk menyajikan mempresentasikan laporan di depan kelas. Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. a Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk menentukan satu kelompok yang mempresentasikan mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu. 86 b Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan dengan baik. c Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan. d Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan siswa sudah benar. e Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain yang 87 mempunyai jawaban berbeda dari kelompok penyaji pertama untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu. Apabila ada lebih dari satu kelompok, maka guru meminta siswa bermusyawarah menentukan urutan penyajian. - Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan ide dari penyelesaian masalah tersebut untuk menemukan rumus ide umum untuk menentukan banyak kemungkinan yang terjadi dari suatu fenomena. - Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut. 88 - Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya. - Salah satu kelompok diskusi tidak harus yang terbaik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan apa yang dipresentasikan. - Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok - Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai permasalahan tersebut. 89 Pertemuan 3 - Guru memberikan permasalahan kepada siswa berupa pertanyaan “Apa dampaknya jika kita tidak saling tolong- menolong?” - Siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru Fase 1: Orientasi siswa pada masalah: a Guru mengajukan masalah 1 yang tertera pada Lembar Aktivitas Siswa LAS dengan bantuan IT power point atau gambar. b Guru meminta siswa mengamati membaca dan memahami masalah secara individu dan mengajukan hal- hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan. c Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru 90 mempersilahkan siswa lain untuk memberikan tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal melalui pemberian scaffolding. d Guru meminta siswa menuliskan informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan menggunakan bahasa sendiri. Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar a Guru meminta siswa membentuk kelompok heterogen sesuai pembagian kelompok yang telah direncanakan oleh guru. b Guru menyediakan media untuk setiap kelompok berupa, memilih gambar yang berkaitan dengan tema yang 91 dibahas yaitu saling tolong- menolong. c Siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada gambar dan menuliskan masalahnya. d Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. e Guru memberi bantuan scaffolding berkaitan kesulitan yang dialami siswa secara individu, kelompok, atau klasikal. f Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai konsep dan aturan PKn yang sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat 92 strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah. g Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok. Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok. a Meminta siswa melihat hubungan-hubungan berdasarkan informasidata terkait membangun b Guru meminta siswa melakukan eksperimen dengan media yang disediakan untuk menyelesaikan masalah, yaitu a mencatat semua kegiatan tolong menolong yang dilakukan dengan teman di sekolah, b mencatat kegiatan tolong menolong ketika berada di rumah. 93 c Guru meminta siswa mendiskusikan apa yang sebaiknya dilakukan siswa agar mereka tetap mau saling tolong-menolong dengan teman. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru memberi scaffolding dengan mengingatkan siswa mengenai arti dari hidup rukun. Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis. b Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan. c Guru meminta siswa 94 menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk menyajikan mempresentasikan laporan di depan kelas. Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. a Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk menentukan satu kelompok yang mempresentasikan mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu. b Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan dengan baik. 95 c Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan. d Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan siswa sudah benar. e Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain yang mempunyai jawaban berbeda dari kelompok penyaji pertama untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu. Apabila ada lebih dari satu 96 kelompok, maka guru meminta siswa bermusyawarah menentukan urutan penyajian. - Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan ide dari penyelesaian masalah tersebut untuk menemukan rumus ide umum untuk menentukan banyak kemungkinan yang terjadi dari suatu fenomena. - Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut. - Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng 97 jauh pekerjaannya. - Salah satu kelompok diskusi tidak harus yang terbaik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan apa yang dipresentasikan. - Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok - Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai permasalahan tersebut. Kegiatan Penutup - Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang pembelajaran pada hari ini. - Siswa membuat reflesi 98 tentang pembelajaran hari ini. Bagaimana perasaanmu pada saat pembelajaran? Kesulitan apa yang kamu rasakan saat pembelajaran? - Guru memberikan post test kepada siswa. - Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa. - Guru mengajak peserta didik untuk menutup pembelajaran dengan berdoa. 99 100 Lampiran 4 Rencana Rancangan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS 2 SEMESTER I HIDUP BERGOTONG ROYONG Disusun oleh : Yustina Mira Andika 131134012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 101 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan KelasSemester : II1 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Membiasakan hidup bergotong royong

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong

C. Indikator

Kognitif 1.1.1 Menunjukkan sikap-sikap yang berkaitan dengan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.2 Mengidentifikasi sikap-sikap positif yang berkaitan dengan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.3 Menyebutkan cara berperilaku yang baik berkaitan dengan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah Afektif 1.1.4 Melaporkan hasil kerja tentang gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah dengan percaya diri 102 1.1.5 Mengnilaii perbedaan pendapat teman ketika membicarakan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.6 Bekerjasama dengan teman ketika mendiskusikan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah Psikomotorik 1.1.6 Menyelesaikan soal tentang gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.7 Melaporkan hasil kerja kelompok tentang gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah

D. Tujuan Pembelajaran

Kognitif 1.1.1.1 Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menunjukkan contoh sikap-sikap yang berkaitan dengan gotong royong tentang hidup rukundi rumah dan di sekolah dengan benar 1.1.1.2 Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu mengidentifikasi sikap-sikap yang berkaitan dengan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.1.3 Setelah kegiatan mengamati, siswa mampu menyebutkan cara berperilaku yang baik berkaitan dengan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah. 103 Afektif 1.1.1.4 Setelah diskusi kelompok, siswa mampu melaporkan hasil kerja tentang gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah dengan percaya diri dengan percaya diri 1.1.1.5 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah 1.1.1.6 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu bekerja sama dengan teman ketika mendiskusikan gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah Psikomotorik 1.1.1.7 Setelah pembelajaran ini, siswa mampu menyelesaikan soal tentang gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah dengan benar 1.1.1.8 Setelah diskusi kelompok, siswa mampu melaporkan hasil kerja kelompok tentang gotong royong tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah dengan penuh percaya diri

E. Materi Ajar

Hidup rukun: 1. Arti rukun 2. Pentingnya hidup rukun 3. Rukun di berbagai tempat 4. Penerapan hidup rukun Dalam lingkungan rumah dan sekolah pasti ada suatu perbedaan yaitu beda agama, ras, dan suku bangsa. Tetapi walaupun ada perbedaan kita harus hidup rukun agar dapat menciptakan suasana yang damai dan nyaman. Untuk mewujudkan hidup rukun kita harus 104 mau berteman dengan siapa saja dan juga harus saling mengasihi, menyayangi dengan manusia tanpa membeda-bedakan agama dan suku bangsa

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

a. Pendekatan : Student Center Learning SCL b. Model : Problem Based Learning PBL c. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi, dan Penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pertemuan 1 Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam.

a. Motivasi