Indikator Sikap Struktur Sikap

12 berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek merupakan suatu bentuk perasaan setiap manusia.

2. Indikator Sikap

Kothandapani Azwar, 2015: 24 sikap mengandung tiga indikator yang membentuk sikap, yaitu: indikator kognitif, indikator afektif, indikator konatif. a. Kognitif Indikator kognitif berisi persepsi, kepercayaan dan streotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu Mann dalam Azwar, 1995. Indikator kognitif berisi kepercayaan seseorang terhadap apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap Azwar, 1995. b. Afektif Indikator afektif Azwar, 1995 merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai indikator sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. c. Konatif Indikator konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang sedang dihadapinya Azwar, 1995. Alasan peneliti menggunakan pendapat Azwar yang membentuk struktur sikap dengan tiga indikator yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. Terkait dari 13 indikator tersebut terdapat sikap yang positif favorable dan sikap yang negatif unfavorable.

3. Struktur Sikap

Mengikuti skema triadik, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif cognitive, komponen afektif affective, dan komponen konatif conative. Kompenen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan komponen konatif merupakan kecenderungan berperilaku tertentu seperti dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Kothandapani dalam Middlebrook, 1974 merumuskan ketiga komponen tersebut sebagai komponen kognitif kepercayaan, komponen emosional perasaan, dan komponen perilaku tindakan. Mann 1969 menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan opini, terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontraversial. Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sesorang. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Sikap dapat dibedakan atas bentuknya dalam sikap positif dan sikap negatif yang dikemukakan oleh Hugtagalung 2007: 56-57, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 a. Sikap Positif Merupakan perwujudan nyata dari intensitas perasaan yang memerhatikan hal-hal yang positif. Suasana jiwa yang lebih mengutamakan kegiatan kreatif daripada kegiatan yang menjemukan, kegembiraan daripada kesedihan, harapan daripada keputusasaan. Sikap positif juga mencerminkan seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik, dan karenanya ia patut dikenal dan diketahui. Usaha yang dilakukan untuk menuju sikap positif adalah 1 tumbuhkan diri sendiri suatu motif yang kuat, selalu mengingatkan diri bahwa sesuatu yang positif akan diperoleh dari kebiasaan baru, 2 jangan biarkan perkecualiaan sebelum kebiasaan baru mengakar di kehidupan pribadi, 3 berlatih dan berlatih terus dalam setiap kesempatan, tanpa rasa jenuh dan bosan. b. Sikap Negatif Sikap negatif harus dihindari, karena hal ini mengarahkan seseorang pada kesulitan diri dan kegagalan. Sikap ini tercermin pada muka muram, sedih, suara parau, penampilan diri yang tidak bersahabat. Sesuatu yang tidak menunjukkan ketidakramahan, ketidak menyenangkan, dan tidak memiliki kepercayaan diri. Untuk menghilangkan sikap negatif adalah 1 belajar mengenali sifat negatif lain, bersikap jujur terhadap diri atau tanyalah pada seseorang yang dipercaya dan dihormati mengenai sifat negatif diri, 2 akui bahwa sikap negatif itu memang dilakukan. 15

4. Ciri – ciri Sikap