Perumusan hipotesis Ho
: P1 ≤ P2 H1,2,3 : P1P2 ; p0.05
Gambar 3. Rumusan Hipotesis Hubungan Faktor Risiko Kesehatan terhadap Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi
Keterangan :
P1 = proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi responden merokok; tidak olahraga; tidak mengatur pola makan; BMI25; adanya
penyakit penyerta yang berhubungan dengan kardiovaskular. P2 = proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi responden yang
tidak merokok; berolah raga; mengatur pola makan; BMI25; tidak ada penyakit penyerta yang berhubungan dengan kardiovaskular.
J. Kesulitan penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa kesulitan dalam proses pelaksaannya. Pengambilan data pengukuran tekanan darah yang dilakukan satu kali kunjungan
merupakan salah satu kelemahan penelitian ini. Hal ini berkaitan dengan hasil pengukuran tekanan darah responden penelitian sehingga untuk menyatakan
seseorang menderita hipertensi perlu dilakukan pengukuran tekanan darah lebih dari satu kali pada waktu yang berbeda.Oleh karena itu peneliti melakukan
Faktor Risiko Kesehatan
Prevalensi H1
Kesadaran H2
Terapi H3
pengecekkan dua sampai tiga kali dengan selang waktu 5 menit. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi apabila tidak bertemu responden yang sama pada waktu
kunjungan yang berbeda. Kesulitan bahasa Jawa yang digunakan oleh sebagian responden merupakan
kelemahan penelitian. Hal ini berhubungan dengan hasil wawancara peneliti dengan responden yang dapat mengakibatkan hasil data wawancara bias. Oleh
karena itu untuk menanggulangi hasil wawancara yang bias tersebut, peneliti meminta bantuan kepada pemuda dukuh sebagai pengantara antara peneliti
dengan responden. Selain itu dalam penelitian ini data merokok hanya perokok aktif. Hal ini berhubungan dengan hasil yang menunjukkan berbeda tidak
bermakna sehingga untuk kedepan sebaiknya digunakan juga data perokok pasifnya.
33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tentang prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi merupakan penelitian payungan yang dilakukan oleh 12 orang di Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Peneliti akan melihat tentang proporsi prevalensi, kesadaran dan terapi hipertensi pada responden hipertensi di Dukuh Sambisari serta
mengevaluasi perbedaan prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi yang disebabkan oleh faktor risiko hipertensi pada responden.
Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta terletak di sekitar taman wisata Candi Sambisari di daerah Kecamatan Kalasan. Dukuh Sambisari terdiri dari 8
Rukun Tetangga RT dan 3 Rukun Warga RW. Jumlah penduduk Dukuh Sambisari sekitar 1800 jiwa dengan 463 Kepala Keluarga KK. Warga Dukuh
Sambisari memiliki profesi pekerjaan yang bermacam-macam seperti, dokter, dosen, petani, buruh, pedagang, pegawai negeri, guru serta ibu rumah tangga.
Dukuh Sambisari sudah memiliki akses pengobatan yang mudah dijangkau oleh warganya seperti puskesmas, posyandu bayi dan lansia, klinik pengobatan dokter,
serta bidan. Dukuh Sambisari memiliki aktivitas rutin seperti pengajian, perkumpulan ibu pkk, senam dan posyandu.
Penelitian ini melibatkan 200 responden penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta. Distribusi
data responden diuji dengan uji normalitas Q-Q plot. Hasil dari uji normalitas Q- Q plot
dengan variabel usia menunjukkan bahwa data penelitian tidak terdistribusi