H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah alat pengukur tinggi badan, timbangan berat badan, sphygmomanometer digital, leaflet, informed
consent, danCase Report Form CRF. Alat pengukur tinggi badan dan timbangan
berat badan berfungsi untuk mengukur body mass index BMI. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer digital.Leaflet
digunakan sebagai instrument edukasi kepada responden mengenai hipertensi. Informed consent
digunakan sebagai tanda persetujuan menjadi responden penelitian. Case Report Form CRF srbagi instrumen yang digunakan peneliti
untuk menulis data pengukuran tekanan darah, BMI, dan hasil wawancara.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari dukuh dengan mewawancarai dukuh dan melihat data dukuh untuk diteliti prevalensi, kesadaran, dan terapi
hipertensi.
2. Permohonan ijin dan kerjasama
Permohonan ijin ditujukan kepada Kepala Dukuh Sambisari Kabupaten Sleman Lampiran 1. Permohonan pengajuan diproses di Kantor Kesatuan
Bangsa dan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sleman Yogyakarta untuk memperoleh izin yang ditujukan kepada Kepala Dukuh Sambisari.
Permohonan izin selanjutnya ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk
memperoleh ethical clearanceLampiran 2 . Permohonan ijin dilakukan untuk
memenuhi etika penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
3. Penyusunan informed consent dan leaflet
Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan
oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama,
alamat, usia dan menandatanganinya. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai penjelasan tentang penelitian. Inform consent
dan leaflet terlampir lampiran 3
4. Penetapan calon responden
Pencarian responden penelitian dilakukan setelah mendapat ijin Kepala Dukuh Sambisari, Kabupaten Sleman. Peneliti akan memberikan penjelasan
mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Responden yang bersedia
diminta untuk
mengisi nama,
alamat, usia
dan menandatanganinyainformed consent lampiran 4.
5. Validitas dan reliabilitas instrument penelitian
Instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur sedangkan dikatakan reliabel jika penilaian atas apa yang diukur bersifat
konsisten. Apabila hasil penilaian tersebut konsisten maka instrumen yang digunakan dapat dipercaya Ronny, 2003. Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan derajat instrumen dapat dipercaya yaitu bila hasil pengukuran tetap konsisten jika dilakukan sebanyak dua kali atau lebih Notoatmodjo,
2002.Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau
kesahihan suatu instrument Sugiyono, 2007. Menurut Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2011, alat kesehatan dikatakan baik bila CV coefficient of variation
5. Reliabilitas dilakukan sebanyak 5 kali berturut-turut. Instrumen yang akan digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu dengan
uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometerdigital
terhadap sphygmomanometerraksa yang biasa digunakan pada pos kesehatan. Uji reabilitas
dilakukan dengan
mengukur tekanan
darah menggunakan
sphygmomanometer digital pada beberapa probandus berkali-kali. Pengukuran
tekanan darah pada responden hipertensi menggunakan sphygmomanometerdigital dengan merk Omron, MX3, Plus, Kyoto, Jepang yang telah divalidasi oleh
protokol internasional ESH Babiker, Elkhalifa, and Moukhyer, 2013. Pengukuran
dilakukan sebanyak
3 kali
pada masing-masing
sphygmomanometer digital dan raksa dengan probandus masing-masing 3 dengan
tekanan darah tinggi dan normal. Selang waktu pengukuran tekanan darah selama 5 menit maka instrumen penelitian yang digunakan memiliki validitas yang baik.
Pengukuran reabilitas dilakukan pada 3 probandus dengan 5 kali pengukuran sphygmomanometer
digital dan raksa setiap 5 menit dan hasilnya menunjukkan instrumen yang digunakan memiliki reabilitas yang baik.
6. Pengukuran tekanan darah