Lokasi Penelitian Waktu Penelitian Instrumen Penelitian Kelemahan dan Kesulitan Penelitian

Pemeriksaan awal sebelum edukasi Pemeriksaan tengah setelah edukasi 1 kali Pemeriksaan akhir setelah edukasi 3 kali dan home care Gambar 10. Skema pembagian kelompok subjek penelitian

E. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Hasil pemeriksaan sedimen urinalisis diperoleh dari Laboratorium Bethesda, Yogyakarta.

F. Waktu Penelitian

Penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2012.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu formulir data penelitian, inform consent, pot urin, powerpoint edukasi, dan data hasil laboratorium.

H. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, dengan jenis sampling purposive. Nonprobability sampling yaitu salah satu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampling purposive yaitu sampel ditentukan dengan suatu pertimbangan tertentu dari peneliti Sugiyono, 2011. Ukuran sampel untuk metode penelitian eksperimental jumlah sampel untuk masing-masing kelompok yaitu 15 subjek penelitian. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan yaitu 60 sampel. Karena pada penelitian ini analisis data menggunakan statistik sehingga ukuran sampel minimum adalah 30 sampel Hasan, 2002.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang memungkinkan atau tidak dilakukannya penelitian ini di pedukuhan Dayakan Desa Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta yang berusia 30-70 tahun, terkait aktivitas dari warga. 2. Permohonan ijin penelitian Permohonan ijin diajukan ke Bappeda Kabupaten Sleman Yogyakarta, kantor Kecamatan Ngaglik, kantor Kepala Desa Sardonoharjo, Ketua Pedukuhan Dayakan, dan Komisi Etik Penelitian dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada untuk memenuhi etika penelitian yang menggunakan sampel biologis manusia. Dalam penelitian ini sampel biologis yang digunakan yaitu urin. Permohonan ijin juga diajukan ke Laboratorium RS Bethesda sebagai penyedia sarana prasarana sekaligus pelaksana pemeriksaan urin. 3. Pelaksanaan Penelitian a. Pemeriksaan awal sedimen urinalisis Pemeriksaan awal sedimen urinalisis dilakukan dengan mengunjungi masing-masing rumah subjek penelitian untuk memberikan pot urin sebagai wadah urin subjek uji disertai dengan pengisisan formulir data penelitian dan informed consent bagi warga yang menyetujui mengikuti penelitian dan menjelaskan bagaimana kapan urin diambil dan cara pengambilan urin dengan metode midstream pada pagi hari setelah bangun tidur. Urin yang sudah ditampung oleh subjek penelitian kemudian diambil oleh peneliti yang kemudian langsung diantar ke Laboratorium Bethesda. Pengambilan sampel urin tahap awal ini dilakukan selama 4 hari dimana setiap harinya urin yang diambil yaitu 15 sampel urin yaitu dari tanggal 9 sampai 12 Juli 2012. Pada penelitian ini pengukuran sedimen urin dilakukan oleh petugas dari laboratorium RS Bethesda. Pada penelitian ini pengukuran dilakukan oleh tenaga ahli agar hasil yang didapatkan dapat dipastikan validitasnya dan untuk menghindari subjektivitas dari peneliti. Laboratorium RS Bethesda dipilih sebagai tempat penelitian karena laboratorium ini telah terstandarisasi yang ditunjukkan dengan memiliki sertifikat ISO. b. Pelaksanaan edukasi pertama Edukasi pertama diadakan pada tanggal 18 Juli 2012 di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Materi edukasi diberikan oleh dokter Fransisca yang merupakan dokter di Puskesmas Umbulharjo II dan dihadiri oleh semua subjek kelompok perlakuan. Setelah dr. Fransisca selesai memberikan semua materi, kemudian dilanjutkan tanya jawab antara pemateri dan subjek penelitian. Materi edukasi yang diberikan pada edukasi pertama yaitu tentang manfaat minum air putih, kesehatan ginjal, dan sedikit penjelasan interpretasi data hasil pemeriksaan urinalisis. c. Pemeriksaan kedua sedimen urinalisis Metode pengambilan sampel urin pada pemerikasaan kedua ini sama seperti pada pemeriksaan pertama. Pengambilan sampel urin tahap kedua ini dilakukan selama 4 hari dimana setiap harinya urin yang diambil yaitu 15 sampel urin yaitu dari tanggal 23 sampai 26 Agustus 2012. d. Pelaksanaan edukasi kedua Edukasi kedua diadakan pada tanggal 27 Agustus 2012 di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Materi edukasi diberikan oleh dokter Atma Setiawati mengenai kebutuhan tubuh akan cairan, cara membiasakan minum air putih, dan penyakit yang dapat muncul jika tidak membiasakan minum air putih. Pada edukasi ini juga dihadiri oleh semua subjek kelompok perlakuan dan ada sesi tanya jawab antara pemateri dan subjek penelitian. e. Pelaksanaan home care Pelaksanaan home care yang dilakuan yaitu dengan melakukan kunjungan pada masing-masing rumah subjek penelitian kelompok perlakuan untuk mengingatkan subjek uji untuk selalu membiasakan minum air putih, selain itu peneliti juga menanyakan apakah sudah mulai membiasakan minum air putih. Pelaksanaan home care ini dilakukan sebanyak satu kali, pada saat pemberian undangan pelaksanaan edukasi ketiga. f. Pelaksanaan edukasi ketiga Edukasi ketiga diadakan pada tanggal 28 September 2012 di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman dan kembali diberikan oleh dokter Atma Setiawati. Materi edukasi yang diberikan pada edukasi ketiga ini yaitu mengingatkan kembali kepada subjek penelitian terhadap pentingnya membiasakan minum air putih dan mendorong subjek uji untuk mengubah kebiasaan minum. Pada edukasi ini juga dihadiri oleh semua subjek kelompok perlakuan dan ada sesi tanya jawab antara pemateri dan subjek penelitian. g. Pemeriksaan akhir sedimen urinalisis Metode pengambilan sampel urin pada pemerikasaan akhir ini sama seperti pada pemeriksaan sebelumnya. Pengambilan sampel urin tahap kedua ini dilakukan selama 4 hari dimana setiap harinya urin yang diambil yaitu 15 sampel urin yaitu dari tanggal 1 sampai 4 Oktober 2012. h. Pemberian materi ceramah dalam bentuk booklet dan souvenir Materi edukasi pertama sampai ketiga dikumpulkan dan dibuat dalam bentuk booklet. Tujuan pembuatan booklet ini yaitu agar subjek penelitian daat selalu mengingat informasi kesehatan yang telah didapatkan dan tetap membiasakan minum air putih. Isi dari booklet yaitu kebutuhan cairan tubuh, manfaat cairan bagi tubuh, pentingnya minum air putih bagi kesehatan, penyakit-penyakit yang terjadi apabila tidak membiasakan minum air putih. Booklet diberikan pada semua subjek penelitian baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Pada saat pemberian booklet, subjek uji juga diberikan hasil pemeriksaan urinalisis terakhir dan souvenir sebagai kompensasi karena telah mengikuti penelitian dari awal sampai akhir. 4. Pengambilan Data Data didapatkan dari formulir subjek penelitian dan hasil uji laboratorium yang didapatkan. Untuk data hasil uji laboratorium yang diperoleh pada penelitian ini ada 3 data yaitu pertama, data hasil pemeriksaan laboratorium sebelum pelaksanaan intervensi edukasi, kedua data hasil pemeriksaan laboratorium setelah pelaksanaan intervensi edukasi 1 kali, ketiga data hasil pemeriksaan laboratorium setelah pelaksanaan intervensi edukasi 3 kali dan home care. 5. Analisis Data Data-data yang didapatkan kemudian dikumpulkan dan dianalisis menggunakan program SPSS, secara skematis dapat dilihat pada gambar 17. Gambar 11. Skema Analisis Data a Uji Normalitas Uji normalitas ditujukan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variabel yang digunakan pada suatu penelitian. Selain itu, untuk menentukan uji hipotesis yang akan dipakai selanjutnya. Untuk mengetahui suatu data memiliki distribusi normal atau tidak secara analitis •Data dikelompokan menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan •Uji normalitas dengan kolmogorov smirnov •Uji signifikansi Chi-square skala pengukuran kategorik untuk mengetahui karakteristik awal dan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap perubahan nilai parameter yang diukur antara kelompok kontrol dan perlakuan. jika data yang didapatkan tidak memenuhi syarat maka digunakan uji Fisher. •Uji signifikansi kelompok perlakuan untuk mengetahui pada pengukuran mana terjadi perubahan parameter yang diukur digunakan Uji Cochrans. Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan jika terdapat perbedaan hasi l pemeriksaan setelah pemberian edukasi dan untuk mengetahui edukasi keberapa terdapat perbedaan hasil pemeriksaan sedimen urin dapat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov jika memiliki sampel yang besar yaitu lebih dari 50 atau menggunakan uji Shapiro-Wilk jika sampel kecil yaitu kurang dari atau sama dengan 50 Dahlan, 2011. Suatu data dikatakan normal jika memiliki nilai p 0,05. b Uji Signifikansi 1. Uji Chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang memiliki skala kategorik. Suatu data dikatakan memiliki hubungan antar variabel yang diuji jika p 0,05. 2. Uji Fisher digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang memiliki skala kategorik dan tidak memenuhi syarat uji Chi-Square. Suatu data dikatakan memiliki hubungan antar variabel yang diuji jika p 0,05. 3. Uji Cochran digunakan untuk mengetahui perbedaan perubahan suatu parameter yang diuji dengan jumlah kategori lebih dari dua karena adanya intervensi yang diberikan. Suatu data dikatakan terdapat perbedaan pada antar pengukuran jika nilai p 0,05. 4. Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan apabila ada perbedaan hasil pemeriksaan setelah pemberian edukasi dan untuk mengetahui setelah edukasi ke berapa menunjukkan adanya perbedaan hasil pemeriksaan. Suatu data dikatakan terdapat perbedaan antar pengukuran jika nilai p 0,05.

J. Kelemahan dan Kesulitan Penelitian

1. Kelemahan Penelitian Kelemahan dari penelitian ini yaitu peneliti tidak dapat mengontrol interaksi yang mungkin terjadi antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Interaksi ini mungkin terjadi karena letak rumah subjek yang saling berdekatan dan adanya pertemuan rutin ibu-ibu PKK setiap bulannya. Selain itu, pemberi materi yang berbeda pada edukasi pertama dengan edukasi kedua dan ketiga, yang mana cara penyampaiannya juga berbeda. Hal lain yang menjadi kelemahan penelitian yaitu pada pemeriksaan sedimen urinalisis bertepatan dengan bulan ramadhan sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan sedimen urinalisis. 2. Kesulitan Penelitian Kesulitan penelitian ini yaitu pada saat awal penawaran untuk ikut bekerja sama dalam penelitian ini, tidak sedikit dari warga yang menolak untuk ikut bekerja sama dengan berbagai macam alasan. Kesulitan lain yang ditemui penelitian yaitu sulitnya mencari waktu yang tepat untuk dilakukannya edukasi, sehingga akhirnya diputuskan edukasi dilaksanakan pada malam hari agar semua responden dapat mengikuti edukasi yang akan dilaksanakan. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan parameter-parameter sedimen urin yang diukur antara lain: leukosit pucat, sel gliter, leukosit gelap, eritrosit, epitel, kalsium oksalat, asam urat, triple fosfat, bakteri, jamur, silinder hyalin, silinder granula, silinder epitel, silinder eritrosit, silinder leukosit, lain-lain. Pada penelitian ini yang akan dilihat karakteristik dan kebermaknaannya hanya parameter yang menunjukkan adanya perbedaan yaitu leukosit pucat, leukosit gelap, eritrosit, epitel, kalsium oksalat, dan bakteri.

A. Profil Karakteristik Subjek Penelitian

Pada tabel IV. ditunjukkan karakteristik awal subjek penelitian secara keseluruhan yang kemudian digunakan sebagai data dasar baseline dalam penelitian. Setiap variabel yang menunjukkan karakteristik subjek pada penelitian ini di uji secara statistik dengan uji statistik Chi-Square. Uji statistik Chi-Square digunakan untuk menguji suatu data dengan skala kategorik. Uji statistik ini ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada setiap variabel antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan I dan II.