Uji Coba Alat Ukur Validitas dan Reliabilitas

Tabel 3 Proporsi Item pada Skala Kenakalan Remaja Sebelum Uji Coba Aspek Nomer Item Jumlah Tidak tergolong pelanggaran hukum F 2,5,7,9,11,13,14 14 item 50 UF 1,3,4,6,8,10,12 Tergolong pelanggaran hukum F 15,17,20,22,23,25,28 14 item 50 UF 16,18,19,21,24,26,27 Jumlah 28 item 100

F. Uji Coba Alat Ukur

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba alat ukur. Tujuannya adalah untuk menguji kesahihan alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan pada Rabu, 26 Mei 2016 secara online . Lama proses uji coba alat ukur adalah dua hari. Jumlah subjek dalam uji coba alat ukur adalah 53 orang. Masing-masing subjek diberi skala yang terdiri dari dua bagian, yaitu self regulated learning bagian I dan kenakalan remaja bagian II. Hasil yang diperoleh dari uji coba ini adalah item-item yang memenuhi kriteria untuk menjadi alat ukur yang sahih.

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya, sejauh mana skala tersebut mampu mengukur atribut yang akan diukur. Validitas yang digunakan peneliti adalah validitas permukaan face validity yang dinyatakan berdasarkan format penampilan tes, apabila penampilan tes telah menyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap atribut yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa validitas muka telah terpenuhi. Kedua, validitas yang bersifat logis logical validity . Dalam validitas ini, setiap aspek yang akan diungkapkan, ditetapkan lebih dahulu definisinya sebagai pengukur apakah materi tiap item benar-benar tercakup di dalamnya, maka jika item dipandang telah menampung materi didalam definisi tertentu, berarti alat pengumpul data cukup valid Hadari, 1985. Validitas permukaan dan validitas logis dari skala ini diselidiki dengan bantuan dosen pembimbing sebagai professional judgement dengan cara melihat penampilan tes telah meyakinkan, memberikan kesan mampu mengungkap atribut yang hendak diukur dan apakah item dipandang telah menampung materi dalam definisi tertentu. 2. Seleksi Item Seleksi item dilakukan setelah melakukan uji coba alat ukur. Seleksi item dilakukan untuk melihat apakah item-item yang ada layak untuk menjadi alat ukur penelitian atau tidak. Seleksi item dilakukan dengan melihat corrected item-total correlation atau koefisiensi kolerasi item- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI total r ix yang dihitung menggunakan alat bantu program SPSS for windows versi 16 . Berdasarkan koefisien korelasi item-toato bergerak dari nilai 0-1,00 dengan tanda positif dan negatif. Batasan kriteria seleksi item dengan menggunakan koefisien korelasi item-total adalah r ix ≥ 0,30. Oleh sebab itu, item yang memiliki koefisien korelasi item-total lebih atau sama dengan 0,30 dianggap memiliki daya diskriminasi yang baik. Sebaliknya item yang memiliki koefisien korelasi item-total kurang dari 0,30 dianggap daya diskriminasinya rendah Azwar, 2000. Apabila item yang memiliki indeks diskriminasi ≥ 0,30 jumlahnya melebihi jumlah item yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka kita dapat memilih item-item yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi. Sebaliknya apabila jumlah item yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang di inginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 misalnya sehingga jumlah item yang di inginkan dapat tercapai. Apabila hal ini tidak juga menolong, maka sangat mungkin kita harus merevisi seluruh item-item baru sama sekali dan kemudian melakukan field testing kembali karena menurunkan batas kriteria r ix dibawah 0,20 sangat tidak di sarankan Azwar, 2000. Berdasarkan analisis item pada skala self regulated learning didapat 25 item yang sahih dari 36 item yakni item 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 29, 31, 34, 35, dan 36. Dibawah ini proporsi item yang sahih. Tabel 4 Proporsi Item pada Skala Self Regulated Learning Setelah Uji Coba Aspek Indikator Nomer Item Item yang lolos Jumlah Metakognitif Merencanakan F 2,12 2 4 item 16 UF 9,10 2 Mengorganisasi mengatur F 6 1 3 item 12 UF 3,11 2 Menginstruksikan diri, memonitor melakukan evaluasi F 7,8 2 3 item 12 UF 5 1 Motivasi Dorongan yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri F 17,22 2 5 item 20 UF 19,21,23 3 Kompetensi otonomi F 13,16,20 3 4 item 16 UF 18 1 Perilaku Mengatur diri F 35 1 2 item 8 UF 25 1 Menyeleksi F 34 1 2 item 8 UF 29 1 Menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas belajar F 36 1 2 item 8 UF 31 1 Jumlah 36 100 Berdasarkan analisis item pada skala kenakalan remaja didapat 24 item yang sahih dari 28 item yakni item 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, dan 28. Di bawah ini proporsi item yang sahih. Tabel 5 Proporsi Item pada Skala Kenakalan Remaja Setelah Uji Coba Aspek Nomer Item Item yang lolos Jumlah Tidak tergolong pelanggaran hukum F 5,9,11,13,14 5 12 item 50 UF 1,3,4,6,8,10,12 7 Tergolong pelanggaran hukum F 17,20,22,23,25,28 6 12 item 50 UF 16,19,21,24,26,27 6 Jumlah 24 item 100 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan suatu pengukuran Azwar, 2000. Alat ukur dianggap reliabel jika alat tersebut dapat mengukur gejala yang sama dari waktu ke waktu dengan konsisten Siregar, 2013. Koefisien reliabilitas r ix berada pada kisaran angka 0 sampai 1,00. Ketika koefisien relibilitas semakin mendekati angka 1,00 maka semakin reliabel pula alat ukurnya Azwar, 2000. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan analisis pada nilai koefisien alpha cronbach . Alat ukur dianggap reliabel ketika koefisien alpha cornbach menunjukan angka 0,6 dan semakin baik ketika koefisien alpha cornbach mendekati 1,00 Sujarweni Endrayanto, 2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Koefisien alpha cornbach dari skala self regulated learning setelah uji coba adalah 0,758. Sedangkan koefien alpha cornbach dari skala kenakalan remaja setelah uji coba adalah 0,807.

H. Metode Analisis Data