Identifikasi Masalah Hipotesis : Tujuan Penelitian : Kontribusi Penelitian :

dilakukan penanganan debridement dengan waktu penanganan dibawah 6 jam. Dengan kuman yang paling banyak dijumpai Staphylococus 37 , Pseudomonas 12 serta Klebsiella 5 Setyawan , 2003 . Dari 31 penderita fraktur terbuka di RSUP Sanglah Denpasar didapatkan adanya perbedaan pola kuman yang dijumpai sebelum dan sesudah dilakukan debridement , dengan waktu penanganan dibawah 8 jam. Kuman yang paling banyak sebelum debridement yaitu Pseudomonas 35 dan Staphylococus 15, Sedang sesudah debridement yang paling banyak adalah Staphylococus 29 dan Pseudomonas 13 Eka , 2006 .

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimanakah pola kuman penderita fraktur grade III sebelum dan sesudah debridement di RSUP H. Adam Malik Medan ?

1.3 Hipotesis :

Adanya perbedaan pola kuman penderita fraktur terbuka grade III sebelum dan sesudah dilakukan debridement .

1.4. Tujuan Penelitian :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pola kuman pada penderita fraktur terbuka grade III sebelum dan sesudah debridement. 2. Untuk mengetahui pola kuman yang paling banyak dijumpai pada Universitas Sumatera Utara penderita fraktur terbuka grade III sebelum debridement . 3. Untuk mengetahui pola kuman yang paling banyak dijumpai pada penderita fraktur terbuka grade III sesudah debridement . 4. Untuk mengetahui resistensi kuman dan sensitivitas kuman terhadap anti mikroba.

1.5. Kontribusi Penelitian :

1. Dengan dilakukan penelitian ini dapat mengetahui pola kuman pada fraktur terbuka grade III . 2. Dengan mengetahui pola kuman yang ada, maka dapat diberikan antibiotika yang sesuai, sehingga menurunkan angka morbiditas,mortalitas, lama rawat dan biaya perawatan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 .1 Fraktur Terbuka 2.1.1 Definisi : Fraktur terbuka adalah fraktur dimana terdapat hubungan fragmen fraktur dengan dunia luar, baik ujung fragmen fraktur tersebut yang menembus dari dalam hingga kepermukaan kulit atau kulit dipermukaan yang mengalami penetrasi suatu objek yang tajam dari luar hingga kedalam Salter ,1994. Fraktur terbuka sering tmbul komplikasi berupa infeksi. Infeksi bisa berasal dari flora normal di kulit ataupun bakteri pahthogen khususnya bakteri gram -. Golongan flora normal kulit, seperti Staphylococus, Propionibacterium acne , Micrococus dan dapat juga Corynebacterium Gustilo ,1993 . Selain dari flora normal kulit , hasil juga menunjukan gambaran bakteri yang bersifat pathogen , tergantung dari paparan kontaminasi lingkungan pada saat terjadinya fraktur. Seperti cedera pada lingkungan perkebuna , sering terjadi, bakteri golongan Clostridium perfringens . Tapi berbeda lagi Jika terpapar lingkungan berair akan dijumpai bakteri golongan Pseudomonas.Infeksi nosokomial juga sering sebagai Universitas Sumatera Utara penyebab infeksi luka pada fraktur terbuka. Kuman yang paling sering dijumpai Staphylococus aureus Gustilo , 1993 .

2.2. Klasifikasi