reprodusibel dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis Rohman, 2007. Beberapa parameter analisis dalam validasi diuraikan di bawah ini.
2.5.1 Perolehan Kembali
Persen perolehan kembali digunakan untuk menyatakan kecermatan. Kecermatan merupakan ukuran yang menunjukkan kedekatan hasil analisis
dengan kadar analit sebenarnya. Kecermatan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi spiked-placebo recovery dan metode penambahan baku
standard addition method. Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni pembanding kimia ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa sediaan
farmasi plasebo lalu dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah
analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa lalu dianalisis lagi dengan metode tersebut. Perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut Harmita, 2004 : perolehan kembali =
100 x
C C
C
A A
F
−
Keterangan :
F
C = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku
A
C = konsentrasi sampel awal
A
C
= konsentrasi larutan baku yang ditambahkan
2.5.2 Batas Deteksi
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit yang masih dapat dideteksi. Batas deteksi dapat diperoleh dari kalibrasi standar yang diukur sebanyak 6
sampai 10 kali. Batas deteksi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Rohman, 2007 :
Batas Deteksi =
Slope SD
3
Keterangan : SD = simpangan baku
2.5.3 Batas Kuantitasi
Batas kuantitas adalah jumlah terkecil analit yang masih dapat diukur dalam kondisi percobaan yang sama dan masih memenuhi kriteria cermat. Batas
kuantitas dapat diperoleh dengan mempersiapkan larutan standar kemudian dianalisis sebanyak 6 sampai 10 kali. Batas kuantitas dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut Rohman, 2007 : Batas Kuantitasi =
Slope SD
10
Keterangan : SD = simpangan baku
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biofarmasetika dan Farmakokinetika,
Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan pada Bulan Februari 2011 hingga April 2011.
3.1 Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling purposif. Sebagai lokasi pengambilan sampel didata beberapa supermarket dan pasar
tradisional, kemudian dipilih dua lokasi supermarket yang paling lengkap menjual produk sosis dan daging burger sapi serta pasar tradisional yang banyak
dikunjungi masyarakat Medan. Sampel yang digunakan sebanyak sepuluh buah yang terdiri dari lima produk sosis dan tiga produk daging burger sapi yang dijual
di supermarket Super Swalayan dan Berastagi Buah Supermarket dan dua produk daging burger sapi yang dijual di pasar tradisional Pasar Tradisional
Tanjung Rejo dan Pasar Tradisional Padang Bulan. 3.2 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer UV-Visibel Shimadzu mini 1240, neraca listrik AND GF-200, blender,
hotplate, magnetic stirer, penangas air, termometer dan alat-alat gelas.
3.3 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisis keluaran E. Merck antara yaitu natrium nitrit, asam sulfanilat, N-1-naftil