Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

86

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara mendalam Dalam penelitian kualitatif wawancara dilakukan secara bebas terkontrol artinya wawancara dilakukan secara bebas sehingga diperoleh data yang luas dan mendalam, tetapi masih memperhatikan unsur terpimpin pada persoalan- persoalan yang diteliti dalam hal inilah pedoman wawancara digunakan. Menurut Bogdan dan Biklen 1985 dalam Mantja, 2005: 57 menyatakan bahwa: Pedoman wawancara pada umumnya memberikan kesempatan timbulnya respon terbuka dan cukup luas bagi pengamat atau pewawancara untuk memperhatikan dan mengumpulkan data mengenai dimensi dan topik yang tak terduga oleh peneliti. Seperti halnya dalam teknik pengumpulan data dengan observasi, maka dalam wawancara inipun hasilnya dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya kesesatan recording. Di samping itu peneliti juga menggunakan teknik recall ulangan yaitu manggunakan pertanyaan yang sama tentang sesuatu hal guna memperoleh kepastian jawaban dari responden. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama maka dapat dijadikan data yang sudah final. 2. Dokumentasi Dalam penelitian kualitatif data dokumen biasanya dianggap sebagai data sekunder, karena data primer adalah data yang diperoleh langsung dari tangan pertama, yaitu subyek penelitian, partisipasi, atau informan. Dengan demikian, maka penelitian tidak hanya dilakukan dengan mengumpulkan data melalui teknik pengumpulan dan wawancara, melainkan juga dengan teknik dokumentasi, walaupun kedua teknik itu dianggap sebagai teknik utama yang merupakan teknik yang paling dominan dipergunakan. Berbagai jenis informasi 87 juga dapat diperoleh melalui dokumentasi, seperti surat-surat resmi, catatan rapat, lapora-laporan, artikel media, klipping, proposal, agenda, memoranda, laporan perkembangan progress report yang dipandang relevan bagi penelitian yang sedang dikerjakan. Di bidang pendidikan dokumen itu dapat berupa buku induk, rapor, studi kasus, model satuan pelajaran guru, dan sebagainya. Salah satu dokumen yang juga dianggap penting sangat pribadi, yang berupa pengalaman, curahan perasaan dan pikiran tentang berbagai hal, baik yang menyangkut dirinya maupun orang lain dan lingkungannya. Menurut Moleong 2007: 160: ”Analisis dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong serta dokumentasi bersifat alamiyah sesuai dengan konteks lahiriyah tersebut. Pengumpulan data melalui teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Dengan analisis dokumentasi ini diharapkan data yang diperlukan benar-benar valid. Metode ini dipergunakan untuk mencari data jumlah karyawan, data pendafatar, data kelulusan, data sarana- prasarana dan catatan-catatan lain yang relevan dengan permasalahan penelitian”. 3. Observasi Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan dengan mengambil peran atau tak berperan Sutopo, 2002: 64. Observasi tak berperan adalah observasi dimana peneliti sama sekali kehadirannya dalam melakukan observasi tidak diketahui oleh subjek yang diamati. Sedangkan observasi berperan adalah observasi yang dilakukan dengan 88 mendatangi peristiwanya, kehadiran peneliti di lokasi sudah menunjukkan peran yang paling pasif, sebab kehadirannya sebagai orang asing diketahui oleh yang diamati, dan bagaimanapun hal itu membawa pengaruh pada yang diamati. Oleh karena itu bilamana peneliti ingin mengamati dan mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya kondisi aslinya, maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti mengambil teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi berperan.

E. Teknik Analisis Data