93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Penggunaan multimedia oleh guru  IPA yunior dan Senior di SMA Negeri 2
Demak dalam pembelajaran IPA
Guru  IPA  di  SMA  Negeri  2  Demak,  sebanyak  9  orang  yang  masing- masing mempunyai latar belakang yang berbeda, dilihat dari tahun kelulusan para
guru tersebut 6 orang merupakan lulusan S1 Keguruan sesudah tahun 1994, dan 3 orang lulusan sebelum tahun 1994, bahkan 1 orang lulus  tahun 1979    sehingga
bagi  guru  yang  lulus  sebelum  tahun  1994.    Dengan  adanya  perbedaan  tahun kelulusan  tersebut,  menimbulkan  sikap  yang  berbeda  terhadap  penggunaan
multimedia,  hal  ini  seperti  dikemukakan  oleh  Muslikah  wawancara,  Selasa, tanggal 1 September 2009 sebagai berikut:
Di  SMA  Negeri  2  Demak  ada  3  orang  yang  kami  anggap  senior, sudah menjadi guru lebih dari 20 tahun, sedangkan saya dan teman-teman
yang  diangkat  menjadi  guru  baru  antar  atahun  1998 – 2005 menganggap
beliau  lebih  senior  dari  kami,  sehingga  kami  harus  menghormatinya catatan lapangan 01
Menrut Suharto wawancara, Selasa tanggal 1 September 2009 dijelaskan memang di kalangan guru khususnya di SMA Negeri 2 Demak, perbedaan waktu
yang  cukup  lama  tersebut  menimbulkan  istilah  senior  dan  yunior,  walaupun istilah  tersebut  sebatas  anggapan  di  lingkungan  SMA  Negeri  2  Demak,  dan
merupakan bentuk penghargaan kepada guru yang lebih berpengalaman. Pernyataan  tersebut  dipertegas  oleh  Umi  Rohmah  wawancara,  Rabu  2
September 2009 mengatakan:
94
Walaupun saya sendiri tidak menganggap bahwa saya senior, tetapi teman-teman  yang  tergolong  muda,  menganggap  saya,  Ibu  Budi  Rahayu,
dan Ibu Clara Pangestuti yang nota bene diangkat tahun sembilan puluhan tergolong guru senior, karena kami dianggap senior tentunya teman-teman
yang  baru  diistilahkan  guru  yunior,  tetapi  itu  hanya  di  kalangan  SMA Negeri 2 Demak catatan lapangan 04
Dari  data  tersebut  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  istilah  yunior  dan
senior  terbatas  pada  lingkungan  SMA  Negeri  2  Demak,  dimana  tiga  guru  yang diangkat pada tahun sembilan puluhan, lulus sebelum tahun 1994, dianggap oleh
kalangan  guru  dianggap  sebagai  guru  senior,  sedangkan  guru  dengan  lulusan lebih dari tahun 1994 dianggap guru yunior.
Permasalahan  guru  yunior  dan  senior  tersebut,  ternyata  mempunyai dampak  yang nyata terhadap sikap  guru dalam penggunaan multimedia,  dimana
dalam  penerapan  multimedia  di  SMA  Negeri  2  Demak  khususnya  dalam pembelajaran  IPA.    Guru  senior  cenderung  kurang  menyukai  multimedia,  dan
rasa ingin tau terhadap penggumaan multimedia cenderung rendah, hal ini seperti dikemukakan  oleh  Suharto  wawancara,  Selasa  tanggal  1  September  2009
mengatakan: Guru-guru  yang  sudah  berpengalaman  mengajar  lama,  dan  kami
anggap  senior  justru  jarang  sekali  menggunakan  multimedia,  mungkin beliau sudah merasa terbiasa dengan cara beliau mengajar, tetapi bagi kami
yang  muda-muda  multimedia  sangat  membantu  dan  kami  dapat  berkreasi catatan lapangan 02
Pernyataan  yang  sama  dikemukakan  oleh  Muslikah  wawancara,  Selasa,
tanggal 1 September 2009 sebagai berikut: Kalau  saya  lebih  senang  menggunakan  multimedia,  karena  hal
tersebut sangat membantu saya dalam melaksanakan pembelajaran, telebih IPA,  anak-anak  lebih  tertarik  bila  guru  menggunakan  multimedia,  soal
keengganan  guru-guru  yang  senior  menggunakan  multimedia  mungkin
95
disebabkan kebiasaan beliau yang sudah lama mengajar, sehingga dengan cara seperti itupun dianggapnya sudah baik catatan lapangan 01
Menurut Umi Rohmah wawancara, Rabu 2 September 2009, keengganan guru  dalam  menggunakan  multimedia,  disebabkan  oleh  kebiasaan  yang  selama
ini  digunakan,  selain  itu  pada  saat  kuliah  guru  tidak  pernah  memperoleh  mata kuliah  multimedia,  sehingga  kehadiran  multimedia  dianggapnya  hal  yang  baru
catatan lapangan 04 Senada  dengan  pernyataan  tersebut,  Budi  Rahahu  wawancara,  Kamis    3
September 2009 mengatakan: Bukannya  saya  tidak  suka  dengan  multimedia,  jujur  saja  waktu
kuliah  dulu  tidak  pernah  ada  mata  kuliah  multimedia,  sehingga  kalupun mau  menggunakan  saya  mesti  harus  belajar  dulu,  saya  justru  malah  takut
ditertawakan  siswa,  kan  sekarang  siswa  lebih  pintar-pintar  soal  komputer catatan lapangan 05
Demikian halnya dengan pernyataan Clara Pangestuti wawancara, Kamis,
3 September 2009 mengatakan: Sebenarnya saya suka menggunakan multimedia, tetapi  saya belum
siap  untuk  mengoperasikan  dengan  baik,  sehingga  takut  nanti  malah ditertawakan  siswa,  dan  bagi  saya  multimedia  tersebut  merupakan  hal
yang baru, sehingga saya harus belajar, dulu waktu kuliah tidak ada mata kuliah multimedia tersebut catatan lapangan 06
Adanya  multimedia  sebagai  media  pembelajaran  IPA  bagi  guru  senior dianggapnya  menjadi  beban,  seperti  yang  dikemukakan  oleh  Umi  Rohmah
wawancara, Rabu 2 September 2009 sebagai berikut: Adanya  multimedia,  saya  merasa  terbebani,  karena  siswa  memang
lebih senang bila guru menggunakan multimedia, tetapi saya sendiri belum siap  untuk  menggunakan,  dan  saya  masih  merasa  sulit  untuk
mengoperasikan  komputer,  walau  berkali-kali  diajari  sama  teman-teman,
96
tetapi  ya  masih  bingung,  maka  saya  lebih  senang  tidak  menggunakan multimedia catatan lapangan 04
Dari  informasi  tersebut  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  penggunaan multimedia  di  SMA  Negeri  2  untuk  pembelajaran  IPA,  hingga  saat  ini  masih
terbatas  pada  guru-guru  yang  yunior,  sedangkan  guru-guru  yang  senior  belum memanfaatkan  dengan  baik,  keengganan  guru  senior  dalam  penggunaan
multimedia  tersebut  disebabkan  oleh  kebiasaan  yang  telah  berjalan  lama,  dan pembekalan  guru  pada  saat  kuliah  tidak  memperoleh  mata  kuliah  multimedia,
selain itu kemauan guru untuk menguasai multimedia masih kurang. Bagi  guru  yunior penggunaan multimedia  dianggapnya sangat membangu
dalam pembelajaran, hal ini seperti dikemukakan oleh Umi rohmah wawancara, Rabu tanggal 2 September 2009  sebagai berikut:
Dengan  adanya  multimedia  saya  merasa  terbantu  dalam  mengajar IPA, karena selain mudah dalam penyampaian informasi, siswa cenderung
lebih  termotivasi  dalam  mengikuti  pembelajaran,  selain  itu  dengan multimedia  saya  tidak  perlu  berulangkali  menulis  di  papan  tulis  catatan
lapangan 03 Senada  dengan  pernyataan  tersebut  Agung  Heni  wawancara,  Kamis  3
September 2009 mengemukakan: Saya  hanya  sekali  membuat  persiapan  dengan  multimedia,
selanjutnya saya tinggal pakai, kalaupun ada penyempurnaan, saya tinggal ngedit, sehingga saya sangat terbantu, selain itu siswa lebih antusias dalam
mengikuti pelajaran catatan lapangan 07
97
Guru  yunior  berusaha  untuk  mengajak  guru  senior  untuk  menggunakan multimedia  sebagai  media  pembelajaran,  hal  ini  seperti  dikamukakan  oleh  Ali
Askhadi wawancara,  Senin 7 September 2009 mengatakan: Saya  dan  teman-teman  mengajak  guru  yang  senior  untuk  mencoba
menggunakan  multimedia,  bahkan  saya  dan  teman-teman  bersedia  untuk melatih dan menjelaskan bila teman-teman merasa kesulitan, tetapi Ibu-Ibu
yang  sudah  senior  kurang  respon,  bahwa  ada  kecenderungan  tetap mempertahankan  cara  mengajar  yang  selama  ini  digunakan  catatan
lapangan 08
Himbauan  penggunaan  multimedia  sering  disamapiakan  oleh  kepala sekolah, seperti  dikemukakan oleh Reni  wawancara, Selasa 8 September  2009
sebagai berikut: Setiap  kali  ada  pertemuan,  kepala  sekolah  mengingatkan  agar  guru
menggunakan  multimedia    dalam  mengajar,  tetapi  hingga  saat  ini  belum semua  guru  menggunakannnya,  tertutama  guru-
guru  yang  senior,    …  ya maklum  mungkin  sudah  terbiasa  dengan  cara  yang  selama  ini
digunakan….catratan langan 10
Pernyataan  tersebut  dibenarkan  oleh  Eko  Nuryadi  wawancara,  Senin  7 September 2009 mengatakan:
Mestinya  semua  guru  di  sini  sudah  saatnya  menggunakan multimedia  untuk  pembelajaran,  karena  sekolah  direncanakan  menjadi
Sekolah  Berbasis  Internasional  SBI  sehingga  sangat  disayangkan  kalau nanti  sudah  SBI  tetapi  guru  masih  ada  yang  belum  siap  menggunakan
multimedia catatan lapangan 09
Menurut guru senior Umi Rohmah wawancara, Rabu 2 September 2009, mengemukakan:
Seperti  yang  pernah  saya  sampaikan  bahwa  sebenarnya,  saya  juga senang
menggunakan multimedia
untuk pembelajaran,
tetapi bagaimanalagi  saya  sudah  berusaha  untuk  mencoba  tapi  terasa  sulit,
apalagi  kalau  sudah  samapi  rumah  tentunya  pekerjaannya  sudah  lain,
98
sehingga  waktu  untuk  mempersiapkan  dengan  multimedia  tidak  banyak catatan lapangan 04
Pernyataan senada dikemukakan oleh Budi Rahayu wawancara, Kamis, 3
September 2009 mengatakan: Banyaknya  pekerjaan  di  rumah,  membuat  saya  tidak  sempat
mempersiapkan  pembelajaran  dengan  multimedia,  sebenarnya  teman- teman menyurun untuk mencopy yang sudah ada, tetapi saya sendiri tidak
mahir dalam mengoperasikan komputer catatan lapangan 05 Dari  informasi  tersebut  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  penggunaan
multimedia  oleh  guru  yunior  dipandang  sebagai  hal  yang  penting  dalam persiapan  menuju  sekolah  berbasis  internasional  SBI,  namun  bagi  guru  senior
penggunaan multimedia justru menjadi beban.
2. Perencana  Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Media  Multimedia di