Uji Homogenitas Analisis Data 1. Uji Prasarat Analisis

b. Hipotesis 2

Rumusan hipotesis ini yaitu : Ho Kesiapan kerja siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, sama dengan Kesiapan Kerja siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. H1 Kesiapan kerja siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, lebih tinggi dari pada Kesiapan Kerja siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hasil dari perbandingan rata-rata menggunakan Kruskall Wallis Test dengan SPSS for Windows 15 menunjukkan sebagai berikut. Tabel 13. Perbandingan Rata-rata Kesiapan Kerja dengan Kategori Motivasi Belajar Dari hasil uji di atas siswa yang memiliki motivasi belajar lebih tinggi akan memiliki kesiapan kerja yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kesiapan kerja yang paling tinggi pada kategori motivasi belajar tinggi, yaitu sebesar 26,76. Pengujian ini menunjukkan bahwa Ho ditolak karena siswa dengan motivasi belajar Ranks 4 7.25 15 15.27 21 26.76 40 Motivasi Belajar Rendah Sedang Tinggi Total Kesiapan Kerja N Mean Rank yang lebih tinggi juga memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula. Berikutnya dapat dilihat signifikansi perbedaan kesiapan kerja antara kelompok kategori motivasi belajar belajar. Tabel 14. Perbandingan Kesiapan Kerja dengan Motivasi Belajar sebagai Faktor Penyebab Dari hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kesiapan kerja antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, sedang, dan tinggi. Hal itu dapat dilihat dari nilai Signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,001. Melalui hasil pengujian ini dapat dikatakan bahwa Hipotesis Ha2 diterima, yaitu kesiapan kerja siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, lebih tinggi daripada kesiapan kerja siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hasil uji ini sekaligus menunjukkan adanya pengaruh dari motivasi belajar terhadap faktor kesiapan kerja. Test Statistics

a,b

14.190 2 .001 Chi-Square df Asymp. Sig. Kesiapan Kerja Kruskal Wallis Test a. Grouping Variable: Motivasi Belajar b.