Krepitasi Krepitasi dan
Krepitasi
Nyeri tulang
Osteofit
Nyeri tulang
Pembengkakan
tulang
penampakan osteofit dapat
Pembengkakan tulang
Perabaan tidak
hangat
Diperoleh dengan pemeriksaan
Perabaan tidak hangat
Laju endap darah 40 mmjam
Rontgen
Faktor Rheumatoid 1:40
Terdapat cairan
synovial OA 92
sensitive, 75
specific. 91
sensitive 86
specific 95
sensitive 69
specific Keterangan: tanda cairan
synovial osteoarthritis adalah jernih, viskus atau jumlah sel darah putih kurang dari 2000mm
3
. Sumber : Rekomendasi IRA, 2014
2.2. Nyeri pada Osteoarthritis Lutut
2.2.1. Efek Kelemahan Otot dan Instabilitas dalam Peningkatan Nyeri pada
Osteoarthritis Lutut
Seseorang dengan osteoarthritis pada lutut ditemukan mengalami kelemahan kelemahan otot pada otot
quadriceps, dengan defisit kekuatan sekitar 20 - 45 jika dibandingkan dengan kekuatan otot pada orang normal.
Kelemahan otot quadriceps yang persisten merupakan kondisi klinis yang sangat
penting pada pasien osteoarthritis lutut karena mempengaruhi gangguan stabilitas pada lutut dan kemampuan fungsional penderita Rice
et al., 2011. Selebihnya,
otot quadriceps memilki fungsi protektif pada persendian lutut dimana otot
quadriceps bekerja secara eksentrik selama fase awal menapak stance phase dan berperan untuk memperlambat
deselerasi pergerakan tungkai saat menuju fase heel strike dengan tujuan untuk menurunkan gaya impulsif menuju lutut Brandt
et al., 2008. Kelemahan pada otot
quadriceps diasosiasikan dengan meningkatnya rata- rata pembebanan pada sendi lutut Rice
et al., 2011. Beberapa data menunjukkan bahwa semakin besar gaya tension yang dihasilkan otot
quadriceps akan melindungi lutut dari beberapa insiden nyeri, kehilangan
kartilago, serta penyempitan ruang sendi
tibiofemoral Segal et al., 2010. Stabilitas pada sendi lutut memerlukan gaya internal dalam
magnitude yang untuk melawan gaya eksternal yang dialami oleh lutut. Otot
quadriceps dinyatakan mampu meredam gaya pada lutut dan menyediakan stabilitas dinamis. Kelemahan otot
quadriceps dapat merubah stress kontak pada
kartilago artikular yang diasosiasikan dengan insiden nyeri lutut dan dapat berkontribusi terhadap kejadian osteoarthritis lutut
Segal et al., 2010.
Kelemahan otot, nyeri, dan gagguan fungsional membentuk sebuah siklus pada pasien dengan osteoarthritis lutut
. Dalam siklus tersebut, dinyatakan bahwa kelemahan otot menghasilkan pembebanan yang abnormal pada sendi lutut dan
dikaitkan dengan instabilitas, dimana pembebanan yang abnormal pada lutut tentunya memicu nyeri di sekitar persendian. Nyeri yang dialami pasien kemudian
membatasi aktivitas fungsional pasien yang kemudian akan memperberat
kelemahan otot yang dialami pasien. Siklus tersebut terus berputar dan mempengaruhi progresifitas penyakit tersebut Iwamoto
et al., 2011.
2.2.2. Efek Nyeri pada Penurunan Kemampuan Fungsional