dihasilkan oleh generator. Intensitas merupakan power yang dihasilkan per unit
area dengan satuan Wcm
2
Draper Pretince, 2005.
2.3.3. Efek – Efek Ultrasound terhadap Tubuh
Secara umum, energi ultrasonik menyebabkan molekul jaringan lunak bergetar dari paparan kompresi dan penghalusan yang disebabkan oleh gelombang
akustik. Gerak molekul meningkat menyebabkan gesekan antara molekul mikro dan panas gesekan yang dihasilkan, sehingga meningkatkan suhu jaringan Allen,
2006. Penjelasan efek- efek ultrasound secara khusus pada tubuh ialah : 1.
Efek Mekanik Jika gelombang
ultra sound masuk ke tubuh efek pertama yang muncul adalah efek mekanik. Adanya gelombang longitudinal menyebabkan adanya
pemempatan dan peregangan dengan frekuensi yang sama menghasilkan variasi tekanan di dalam jaringan. Variasi tekanan merupakan efek mekanik yang disebut
efek micromassage. Adanya variasi tekanan tersebut akan menghasilkan
perubahan volume dari sel-sel tubuh sebesar 0,02, perubahan permeabilitas dari membran sel dan membran jaringan, dan mempermudah proses metabolisme
Pusdiknakes, 1993. Melalui efek nonthermal penggunaan ultrasound dapat
menghasilkan kavitasi dan microstreaming pada pergerakan molekul. Hal tersebut
merangsang pelepasan histamin dari mast cells yang meningkatkan transport ion
kalsium melintasi membran sel sehingga merangsang pelepasan histamin. Histamin menarik polimorfonuklear leukosit, bersama dengan monosit yang
fungsi utamanya adalah untuk melepaskan agen chemotactic dan faktor
pertumbuhan yang merangsang fibroblast dan sel endotel untuk membentuk
kolagen, vascularized digunakan untuk pengembangan jaringan ikat baru yang sangat penting untuk perbaikan yang cepat. Dengan demikian pemakaian
ultrasound dengan efek non-thermal dapat efektif dalam memfasilitasi proses penyembuhan terutama pada kondisi kerusakan jaringan akut Draper Pretince,
2005. 2.
Efek Panas Micromassage yang ditimbulkan dari ultrasound akan menimbulkan efek
panas dalam jaringan. Efek panas yang diproduksi tidak sama untuk setiap jaringan tergantung dari beberapa faktor yang ditentukan diantaranya bentuk
aplikasi ultrasound kontinyu terputus-putus, intensitas, lamanya terapi dan
keoefisien absorpsi Pusdiknakes, 1993. Dari peningkatan temperatur jaringan tersebut akan menghasilkan pemanjangan serat
kolagen pada tendon dan kapsul sendi, penurunan kekakuan sendi, pengurangan spasme otot, modulasi nyeri,
peningkatan aliran darah, dan respon inflamasi ringan yang dapat membantu
dalam resolusi peradangan kronis. Peningkatan suhu 1 C membantu
meningkatkan metabolisme dan proses penyembuhan, peningkatan suhu 2 -3
C mengurangi nyeri dan
spasme otot, dan peningkatan 4 C meningkatkan
ekstensibilitas kolagen dan mengurangi kekakuan sendi Draper Pretince,
2005. 3.
Efek Fisiologis Gelombang
ultrasound dapat menginduksi respon pada sel, jaringan, dan organ melalui efek
thermal dan efek non-thermal secara signifikan. Jaringan yang
mengalami kerusakan memiliki respon yang lebih tinggi terhadap energi ultrasound dibandingkan dengan jaringan yang normal Draper Pretince, 2005.
2.3.4. Dosis Pemberian Ultrasound