Gambaran Klinis Osteoarthritis Osteoarthritis Lutut

Namun, penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan osteoarthritis, terutama pada hypertrophic osteoarthritis cenderung memiliki densitas tulang yang baik dan mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dibandingkan orang yang normal Shamley Louis, 2005. 3. Sinovitis Kronis Synovial Phagocyte meliputi partikel-partikel yang berasal dari degradasi kartilago, melepasakan enzim degradatif yang memicu chronic synovitis. Synovitis diasosiasikan dengan meningkatnya produksi cytokine, kerusakan kartilago lebih lanjut, dan menyebabkan lebih banyak synovitis, yang disebut dengan cycle of destruction. Synovitis menyebabkan penebalan dan fibrosis pada kapsul sendi yang mana dapat menghasilkan deformitas sendi Shamley Louis, 2005.

2.1.5. Gambaran Klinis Osteoarthritis

Manifestasi klinis yang khusus pada osteoarthritis lutut meliputi pembesaran tulang, nyeri, keterbatasan Range of Motion ROM, adanya krepitasi, pembengkakan sendi, deformitas sendi, morning stiffness, dan tanda-tanda inflamasi American College of Rheumatology, 2012. Beberapa manifestasi klinis yang dialami pasien osteoarthritis diantaranya : 1. Nyeri Nyeri adalah gejala yang paling umum dan dominan yang mewakili gejala klinis osteoarthritis lutut. Menurut kriteria diagnostik yang disarankan oleh American Collage of Reumatism pada tahun 1986, adanya nyeri lutut diperlukan untuk diagnosis klinis dari osteoarthritis lutut. Akibatnya, nyeri digunakan sebagai sasaran untuk kebanyakan modalitas dalam pengobatan dan penurunan maupun peningkatan rasa sakit adalah faktor kunci dalam mengevaluasi efek dari suatu intervensi. Rasa sakit yang berasal dari struktur intracapsular, juga jaringan periartikular, misalnya otot dapat menjadi sumber rasa sakit Henriksen, 2006. Nyeri yang dikeluhkan oleh pasien osteoarthritis lutut adalah bervariasi pada tiap-tiap individu. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nyeri pada osteoarthritis lutut antara lain : 1 Nyeri oleh karena faktor lokal adalah perubahan bentuk pada sendi yang mengalami peradangan dengan adanya osteophite dan pada kasus lebih lanjut terjadi destruksi dan instabilitas. Semua ini dapat menyebabkan abnormal kekakuan mekanik terhadap ligamen, kapsul dan struktur inervasi yang lainya, sehingga menimbulkan nyeri dan lokasi nyeri tekan. Hal ini mungkin menyebabkan timbulnya nyeri tekan dan nyeri yang tajam saat aktivitas. 2 Nyeri oleh karena faktor tulang adalah peningkatan tekanan intraosseous pada tulang subkondal yang menyebabkan hambatan aliran vena, sehingga timbulnya nyeri. 3 Nyeri oleh karena faktor otot adalah terjadi kelemahan otot pada sendi yang terlibat, sehingga terjadi kelainan fungsi otot. Dengan latihan penguatan otot akan dapat mengurangi nyeri Diepe et al., 1995. Peranan otot quadriseps selain sebagai proteksi yang penting pada sendi lutut, dapat pula bertindak untuk mengurangi kecepatan tungkai sebelum penumpuan tumit, sehingga beban dapat berkurang. Adanya kelemahan otot quadriceps akan menambah beban pada sendi lutut sehingga dapat meningkatkan nyeri lutut yang dirasakan pasien osteoarthritis lutut. Pada kebanyakan pasien osteoartrithis lutut, nyeri yang dirasakan dikarenakan adanya kelemahan otot quadriceps Rice et al., 2011. Nyeri pada osteoarthritis lutut, terjadi pada saat menumpu berat badan dan diperberat pada saat berjalan, berlari, naik turun tangga, dari duduk ke berdiri atau jongkok-berdiri dan nyeri akan hilang jika di istirahatkan. Rasa nyeri awalnya ringan, timbul secara intermiten dan sembuh atau hilang dengan sendirinya. Nyeri pada OA dapat bertambah parah oleh adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dapat memperberat nyeri yang dirasakan pasien osteoarthritis ialah adanya osteofit, kekakuan,kelemahan otot dan deformitas. Faktor eksternal yang dapat memperberat nyeri diantaranya aktivitas fisik, kebiasaan olahraga dan jenis pekerjaan pasien Rekomendasi IRA, 2014. 2. Menurunnya Range Of Motion Pada pasien osteoarthritis akan ditemukan kesulitan atau rasa kaku saat akan memulai gerakan pada kapsul, ligamen, otot, dan permukaan sendi lutut. Timbulnya osteofit dan penebalan kapsuler, spasme otot serta nyeri membuat pasien tidak mau melakukan gerakan secara maksimal sampai batas normal, sehingga mengakibatkan menurunnya keterbatasan lingkup gerak sendi. Keterbatasan gerak tersebut bersifat pola kapsuler akibat kontraktur kapsul sendi. Keterbatasan pola kapsuler yang terjadi yaitu gerak fleksi lebih terbatas dari gerak ekstensi Kuntono, 2011. 3. Krepitasi Permukaan sendi yang kasar karena degradasi dan rawan sendi menyebabkan munculnya krepitasi yang terdengar seperti suara gesekan permukaan tulang yang kasar pada saat sendi digerakkan. Pada awalnya hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu Kuntono, 2011. 4. Kelemahan Otot Quadriceps dan Atrofi Otot Sekitar Sendi Lutut Muscle Wasting atau kelemahan otot akan terjadi seiring dengan meningkatknya progresifitas dari Osteoarthritis. Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara osteoarthritis dengan menurunnya kekuatan otot-otot utama disekitar sendi yang mengalami osteoarthritis merupakan salah satu gejala klinis yang khas dari osteoarthritis . Apabila nyeri dan kekakuan sendi berlangsung lama, maka akan terjadi penurunan penggunaan dan pergerakan otot quadriceps sehingga akan menunjukan atrofi Kuntono, 2011 . 5. Deformitas Osteoarthritis lutut yang berat akan menyebabkan destruksi kartilago, tulang, dan jaringan. Deformitas varus terjadi bila adanya kerusakan pada kompartemen medial dan kendornya ligamentum collateral lateral, serta variasi subluksasi karena perpindahan titik tumpu pada lutut atau diakibatkan oleh pembatasan adanya osteofit yang besar Kuntono, 2011.

2.1.6. Klasifikasi Osteoarthritis Lutut

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOMETRIK PADA INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Penambahan Latihan Isometrik Pada Intervensi Ultrasound Terhadap Peningkatan Aktifitas Fungsional Pada Pasien Osteoarthritis Lutut.

0 4 15

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOMETRIK PADA INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Penambahan Latihan Isometrik Pada Intervensi Ultrasound Terhadap Peningkatan Aktifitas Fungsional Pada Pasien Osteoarthritis Lutut.

0 5 16

PERBEDAAN PENAMBAHAN QUADRICEPS EXERCISE PADA TERAPI Perbedaan Penambahan Quadriceps Exercise Pada Terapi Micro Wave Diathermy Dan Ultrasound Terhadap Nyeri Lutut Osteoarthritis.

0 2 16

SKRIPSI PERBEDAAN PENAMBAHAN QUADRICEPS Perbedaan Penambahan Quadriceps Exercise Pada Terapi Micro Wave Diathermy Dan Ultrasound Terhadap Nyeri Lutut Osteoarthritis.

0 3 17

PENDAHULUAN Perbedaan Penambahan Quadriceps Exercise Pada Terapi Micro Wave Diathermy Dan Ultrasound Terhadap Nyeri Lutut Osteoarthritis.

0 2 5

APLIKASI PILATES EXERCISE DAN ULTRASOUND LEBIH BAIK DALAM MENURUNKAN NYERI FUNSIONAL DI BANDINGKAN MCKENZIE EXERCISE DAN ULTRASOUND PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK DI KLINIK MITRA USADHA DENPASAR.

0 0 11

Latihan Metode Satu Repetisi Maksimum Lebih Efektif Daripada Hold Relax Pada Intervensi Ultrasoud (Us) Dan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Dalam Menurunkan Nyeri Osteoarthritis Genu.

0 0 15

Penambahan Auto Static Stretching Hamstring Pada Intervensi Ultrasound, Tens Dan Isometric Quadricep Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Osteoarthritis Lutut Grade 3.

0 0 1

PERBEDAAN INTERVENSI MULLIGAN MOBILIZATION WITH MOVEMENT DAN ULTRASOUND DENGAN SEMI SQUAT EXERCISE DAN ULTRASOUND TERHADAP FUNGSIONAL LUTUT KASUS CHONDROMALACIA PATELLA Dinda Hanifah dindahanifah.dh1gmail.com

0 0 11

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIED HOLD RELAXED PADA INTERVENSI ULTRASOUND DAN LATIHAN OTOT LUTUT TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTRITIS LUTUT NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH MODIFIED HOLD RELAXED PADA INTERVENSI ULTRASOUND DAN LATIHAN OTOT LUTUT TERH

0 0 14